Sefalosporin adalah kelas antibiotik yang dapat mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri. Sefalosporin terbagi atas beberapa generasi yang dibagi berdasarkan jenis bakteri yang dilawan.
5 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sebagai obat keras, antibiotik sefalosporin harus dikonsumsi sesuai arahan dokter
Table of Content
Antibiotik merupakan jenis obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik pun terdiri atas beberapa kelas. Salah satu kelas antibiotik tersebut yaitu sefalosporin. Apa saja jenis-jenis sefalosporin? Ketahui di artikel ini.
Advertisement
Sefalosporin (cephalosporin) adalah kelas antibiotik yang diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik dalam kelas sefalosporin dapat dikonsumsi secara oral atau injeksi, bergantung pada jenis infeksi yang diderita pasien.
Sefalosporin oral umumnya diresepkan untuk mengatasi infeksi bakteri yang mudah ditangani, seperti radang tenggorokan akibat bakteri (strep throat).
Sementara itu, sefalosporin ada yang diberikan secara intravena untuk mengobati infeksi yang berat. Antibiotik injeksi dapat bekerja pada jaringan yang terinfeksi dengan lebih cepat. Durasi waktu yang cepat tersebut penting pada infeksi yang sifatnya serius, seperti radang selaput otak (meningitis).
Ditilik dari cara kerjanya, sefalosporin merupakan jenis antibiotik beta-laktam yang bekerja dengan menghambat sintesis komponen dinding sel bakteri.
Sefalosporin dibagi lagi atas beberapa kelompok berdasarkan jenis bakteri yang paling efektif untuk “diserang” oleh antibiotik ini. Sebagai informasi, bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Salah satu perbedaan utama bakteri positif yaitu cenderung lebih mudah ditembus, lain halnya dengan bakteri-bakteri gram negatif yang cenderung sulit ditembus dan diserang antibiotik.
Pembagian grup antibiotik sefalosporin di atas disebut dengan generasi. Terdapat lima jenis generasi sefalosporin.
Sefalosporin generasi pertama sangat efektif untuk menangani bakteri gram positif. Kelompok antibiotik ini mungkin bisa menangani bakteri gram negatif namun efektivitasnya rendah dibandingkan generasi-generasi selanjutnya.
Beberapa contoh antibiotik sefalosporin, termasuk:
Antibiotik sefalosporin generasi pertama bisa diresepkan dokter untuk infeksi kulit, infeksi tenggorokan, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, dan pneumonia.
Antibiotik sefalosporin generasi kedua dapat bekerja pada beberapa jenis bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Namun, sefalosporin generasi ini kurang efektif untuk membunuh bakteri gram positif dibandingkan dengan sefalosporin generasi pertama.
Beberapa contoh antibiotik yang masuk ke golongan generasi kedua, yaitu:
Sefalosporin generasi kedua biasanya diberikan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia. Namun, antibiotik generasi ini juga mungkin diberikan dokter untuk mengatasi beberapa jenis infeksi lain, seperti infeksi telinga, sinus, saluran kemih, gonore, meningitis, hingga sepsis.
Sefalosporin generasi ketiga lebih efektif untuk melawan bakteri gram negatif dibandingkan generasi pertama dan kedua. Sefalosporin generasi ini juga lebih aktif melawan bakteri yang sudah kebal terhadap dua generasi sefalosporin sebelumnya.
Sebaliknya, sefalosporin cenderung kurang efektif melawan bakteri gram positif, termasuk spesies Streptococcus dan Staphylococcus, jika dibandingkan generasi pertama dan kedua
Antibiotik yang masuk dalam sefalosporin generasi ketiga, yaitu:
Sefalosporin generasi keempat dapat efektif untuk melawan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Namun, antibiotik di kelompok ini biasanya baru diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi yang berat atau penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contoh sefalosporin generasi keempat termasuk cefepime dan cefiderocol.
Sefalosporin generasi kelima sering dirujuk sebagai sefalosporin generasi maju. Satu jenis sefalosporin generasi lima yaitu ceftaroline. Ceftaroline dapat melawan bakteri Staphylococcus aureus dan spesies Streptococcus yang sudah kebal terhadap penisilin.
Aktivitas ceftaroline disebutkan mirip dengan sefalosporin generasi ketiga. Namun, ceftaroline tidak efektif untuk melawan Pseudomonas aeruginosa yang merupakan bakteri gram negatif.
Tentu ada banyak efek samping dari penggunaan antibiotik sefalosporin. Beberapa yang umum dirasakan pasien, yaitu:
Selain itu, penggunaan antibiotik golongan sefalosporin juga berisiko memicu efek samping serius berupa infeksi bakteri Clostridium difficile. Infeksi ini umum terjadi setelah penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dan berpotensi mengancam nyawa.
Baca Juga
Sebagai obat keras, antibiotik-antibiotik sefalosporin tentu harus dikonsumsi dengan hati-hati. Beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam penggunaan antibiotik ini, termasuk:
Sefalosporin adalah jenis kelas antibiotik yang dapat menangani beragam jenis infeksi bakteri. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait sefalosporin dan antibiotik lainnya, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia di Appstore dan Playstore yang memberikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada beragam obat panas dalam alami dan herbal yang bisa dicoba di rumah, untuk membantu meredakan gejala dan ketidaknyamanan.
Makanan untuk radang tenggorokan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi sangat penting diketahui. Pasalnya, saat sakit tenggorokan, pasti rasanya sulit untuk menelan.
Melarang anak untuk main keluar karena takut kotor ternyata bisa jadi bumerang bagi orang tua. Pasalnya, teori Hygiene Hypothesis menyebutkan bahwa bakteri baik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Jika anak Anda terpapar bakteri-bakteri yang ada di lingkungan sekitar, sistem imunnya belajar untuk beradaptasi dan mengatur perlindungan yang diperlukan. Hal itu dapat menurunkan risiko alergi dan asma di kemudian hari. Walaupun begitu, anak Anda harus tetap menjaga kebersihan agar ter
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved