Retardasi mental adalah gangguan perkembangan yang membuat seseorang kesulitan belajar, bahkan dalam hal dasar seperti berbicara, membaca, dan menulis. Kondisi ini bisa dirawat, selama ada dukungan penuh dari dokter, orangtua, dan keluarga.
2023-03-19 15:29:09
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Retardasi mental sering juga disebut sebagai gangguan intelektual
Table of Content
Pernah melihat seseorang yang kemampuan dasarnya jauh di bawah rata-rata dari teman-teman sepantarannya? Misalnya, sudah masuk usia remaja namun belum bisa makan sendiri, ganti baju, atau tidak jelas dalam berbicara. Kondisi ini, umumnya disebabkan oleh gangguan intelektual yang juga disebut sebagai retardasi mental.
Advertisement
Retardasi mental adalah suatu gangguan perkembangan otak yang membuat seseorang membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk mempelahari hal-hal dasar. Tidak semua orang dengan kondisi ini punya tingkat keparahan yang sama.
Dengan dukungan yang baik dari lingkungan sekitar, orang yang mengalami retardasi mental ringan, masih bisa diajari untuk hidup mandiri. Sementara itu pada penderita retardasi mental parah, membutuhkan lebih banyak pendampingan dalam hidupnya. Tidak jarang, kondisi ini disalahartikan sebagai penyakit Down syndrome.
Individu dengan retardasi mental, memiliki keterbatasan dalam dua hal, yaitu fungsi intelektual dan perilaku adaptasi.
Keterbatasan pada fungsi intelektual, dapat diukur menggunakan angka IQ. Orang dengan retardasi mental, umumnya memiliki IQ yang lebih rendah dibanding orang normal dan akan kesulitan dalam mempelajari hal baru, membuat keputusan, serta menyelesaikan suatu masalah.
Perilaku adaptasi adalah kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang bagi sebagian besar orang, bukanlah hal yang sulit dilakukan. Para pengidap retardasi mental, akan kesulitan untuk melakukan hal-hal dasar seperti berkomunikasi dengan orang lain, melakukan interaksi, serta mengurus diri sendiri.
Penyebab retardasi mental adalah multifaktorial. Artinya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan timbulnya kondisi ini, di antaranya:
Secara umum, orang yang memiliki retardasi mental akan menunjukkan ciri-ciri seperti di bawah ini.
Selain itu, orang dengan retardasi mental juga dapat menunjukkan perilaku negatif, seperti mudah marah, keras kepala, rasa percaya diri yang rendah, depresi, tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, bahkan menunjukkan gejala gangguan psikotik.
Beberapa pengidap kondisi ini juga memiliki ciri khusus secara fisik, seperti kelainan bentuk wajah dan tubuhnya pendek. Namun, tidak semuanya memiliki ciri seperti ini.
Berdasarkan tingkat keparahannya, retardasi mental dibagi menjadi empat tingkat. Pembagian ini dilakukan berdasarkan nilai IQ dan kemampuannya untuk melakukan tugas sehari-hari serta berinteraksi sosial.
Beberapa ciri retardasi mental yang ringan di antaranya:
Beberapa ciri retardasi mental yang masih masuk tingkat keparahan sedang di antaranya:
Beberapa ciri retardasi mental yang sudah parah di antaranya:
Beberapa ciri retardasi mental yang paling parah di antaranya:
Retardasi mental adalah kondisi yang akan tetap ada seumur hidup pengidapnya. Meski begitu, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebelum perawatan dimulai, dokter akan mendiagnosis kondisi ini dengan melihat pola perilaku serta melakukan tes IQ. Setelah diagnosis dilakukan, dokter bekerjasama dengan keluarga, akan membuat rencana perawatan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan penderita.
Beberapa metode perawatan yang dapat dilakukan di antaranya:
Sebagai orangtua, Anda juga bisa melakukan hal-hal di bawah ini, untuk mendukung anak dengan retardasi mental.
Baca Juga
Dampak dari kondisi retardasi mental, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tapi juga keluarga dan lingkungan sekitar tempat ia berinteraksi. Karena itu, dalam proses perawatannya pun diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, agar individu tersebut bisa berkembang dan kelak memiliki kualitas hidup yang baik.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki ketakutan berlebihan dan terkesan tidak masuk akal terhadap situasi tertentu.
Citalopram adalah obat antidepresan yang diresepkan dokter untuk menangani depresi. Obat ini bekerja dengan mempertahankan kadar serotonin, senyawa kebahagiaan yang ada di otak. Penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan karena banyak efek samping dan peringatan penggunaannya.
Jenis-jenis skizofrenia lama kini telah dihapus dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th edition (DSM-V) dan menetapkannya menjadi skizofrenia saja.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved