logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Resusitasi Bayi, Langkah Penyelamatan Nyawa Si Kecil

open-summary

Resusitasi bayi atau RJP dilakukan untuk menyelamatkan nyawa saat saluran napas tersumbat serta detak jantung tak terdengar. Cara melakukan RJP adalah dengan mengecek respon bayi terlebih dahulu.


close-summary

2023-03-25 15:45:04

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Resusitasi bayi dilakukan dengan menekan dua jari ke dada bayi

Resusitasi bayi dilakukan dengan menekan dua jari ke dada bayi karena tulang bayi masih belum kuat

Table of Content

  • Alasan pemberian resusitasi bayi
  • Kondisi bawaan pada pemberian resusitasi bayi baru lahir
  • Tahap-tahap resusitasi bayi
  • Risiko terlambat melakukan resusitasi
  • Catatan dari SehatQ

Resusitasi adalah suatu usaha penyelamatan yang dilakukan untuk mengembalikan detak jantung dan napas yang terhenti. Resusitasi bayi dan dewasa, dilakukan dengan cara yang berbeda.

Advertisement

Karena resusitasi yang dilakukan berfungsi untuk membuka jalan napas dan aliran darah, maka prosedur ini secara lengkap disebut sebagai resusitasi jantung paru (RJP). Sebagian orang, juga menyebutnya sebagai CPR atau cardiopulmonary resuscitation.

Alasan pemberian resusitasi bayi

no caption
Resusitasi bayi dilakukan saat bayi tersedak

Resusitasi dilakukan apabila bayi berhenti bernapas dan jantungnya berhenti berdetak. Kondisi tersebut, bisa terjadi karena bermacam-macam penyebab, seperti:

  • Tersedak.
  • Tenggelam.
  • Tersetrum listrik.
  • Perdarahan berlebih.
  • Trauma di kepala atau cedera kepala.
  • Penyakit paru-paru.
  • Keracunan.
  • Sesak napas.

Kondisi bawaan pada pemberian resusitasi bayi baru lahir

no caption
Resusitasi bayi baru lahir kerap diberikan pada bayi kembar

Resusitasi juga perlu dilakukan pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Resusitasi sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus.

Orang tua maupun pengasuh juga dapat mempelajari cara resusitasi bayi di kelas-kelas khusus yang biasanya dapat diakses di rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya.

Resusitasi bayi baru lahir juga diberikan apabila bayi mengalami kondisi ini sesaat setelah lahir:

Tahap-tahap resusitasi bayi

no caption
Pertimbangan resusitasi bayi di rumah sakit adalah skor APGAR

Perlu diketahui, tahapan RJP pada bayi di bawah ini adalah bentuk dari informasi dan tidak serta-merta dapat menggantikan pelatihan resusitasi jantung paru, yang bisa didapatkan secara langsung.

Selain mengetahui tahap resusitasi, Anda juga perlu menyimpan nomor telepon darurat seperti ambulans atau rumah sakit. Sehingga, ketika bayi terlihat sulit bernapas atau tidak sadarkan diri, Anda bisa langsung menghubungi layanan medis tersebut.

Ketika di rumah sakit, pemberian perawatan bayi baru lahir ini mempertimbangkan tiga tanda vital. Tanda ini terdiri dari pernapasan, detak jantung, dan warna kulit bayi. Ketiganya diukur dengan skor APGAR. Jika skor rendah, maka perlu dilakukan resusitasi.

Perawatan resusitasi pada bayi baru lahir tidak hanya berupa RJP pada bayi. Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat epinefrin.

Baca Juga

  • Pertolongan Pertama pada Dislokasi Sendi dan Cara Menanganinya
  • Meluruskan Mitos Lidah Tertelan dan Hubungannya dengan Kejang Epilepsi
  • Ini Pertolongan Pertama untuk Orang yang Tersedak

Riset yang diterbitkan pada jurnal Frontiers in Pediatrics menemukan, pemberian epinefrin sebagai resusitasi berguna untuk menyempitkan pembuluh darah. Efeknya, detak jantung pada bayi pun meningkat.

Dalam melakukan RJP pada bayi, ada tahapan dasar yang perlu diingat, yaitu “DRS ABCD”. Masing-masing huruf tersebut, merupakan singkatan dari tahapan resusitasi secara urut.

1. D: danger atau bahaya

Sebelum melakukan resusitasi, pastikan Anda dan area di sekitarnya aman dan tidak akan menimbulkan risiko berbahaya bagi orang lain.

2. R: responsive atau respons

Periksa respons bayi terhadap suara atau sentuhan. Untuk mendapatkan respons, Anda bisa coba untuk mencubit bahu bayi atau berusaha berbicara padanya. Namun, jangan mengguncang-guncangkan tubuh bayi.

3. S: send for help atau minta bantuan

Apabila Anda sedang seorang diri dan bayi tidak sadarkan diri serta tidak bernapas atau kesulitan bernapas, telepon ambulans setelah melakukan resusitasi selama dua menit.

Apabila ada orang-orang lain di sekitar, minta mereka untuk panggil ambulans. Sembari menunggu bantuan ambulans, Anda bisa terus melakukan resusitasi pada bayi.

Apabila bayi tidak sadarkan diri tapi pernapasannya masih normal, langsung telepon ambulans tanpa melakukan resusitasi. Namun, apabila napasnya terengah-engah atau tidak bernapas, segera lakukan resusitasi.

4. A: airway atau jalan napas

Tahap selanjutnya adalah membuka jalan napas atau atau airway. Untuk membuka jalan napas, angkat dagu bayi pada posisi yang netral. Lalu, periksa apakah di dalam rongga mulutnya ada sesuatu yang menyumbat, misalnya muntah, makanan, atau benda kecil.

Jika ada, keluarkan sumbatan tersebut dengan jari Anda. Selain itu, periksa juga posisi lidah. Jika menutupi tenggorokan, geser lidah sedikit ke arah samping. Saat memeriksa jalan napas bayi, posisikan bayi dalam keadaan terlentang.

5. B: breathing atau pernapasan

Lihat, dengar, dan rasakan napas bayi. Jika napasnya normal, posisikan bayi pada posisi pemulihan (recovery position): tengkurap sambil digendong di lengan. Jika napas tidak terdeteksi, segera mulai resusitasi bayi.

6. C: CPR atau resusitasi jantung paru

Untuk melakukan resusitasi, berikut tahap-tahapnya:

  • Posisikan bayi pada posisi terletang.
  • Karena bayi belum memiliki tulang yang kuat, maka resusitasi bayi tidak dilakukan menggunakan tekanan telapak tangan, melainkan dengan dua jari.
  • Letakkan jari di tengah dada bayi dan tekan area tersebut hingga dada terlihat sedikit tertekan masuk. Satu kali tekan dan lepas, dihitung sebagai satu kali kompresi.
  • Lakukan 30 kali kompresi. Lalu, hentikan kompresi dan berikan napas buatan sebanyak 2 kali.
  • Berikan napas buatan dengan menempatkan mulut Anda di mulut bayi sambil memencet hidung bayi dan meniupkan udara ke dalam mulut bayi.
  • Terus lakukan 30 kali kompresi dan 2 kali napas berulang-ulang hingga bayi mulai bernapas normal atau merespons pertolongan.
  • Jika bayi belum bernapas normal maupun merespons pertolongan, ulangi terus resusitasi hingga ambulans tiba.
  • Saat bayi mulai merespons, langsung posisikan bayi dalam posisi pemulihan.

7. D: defibirlation atau alat defibrilasi

Jika Anda memiliki alat defibrilator, lakukan defibrilasi sesuai petunjuk.

Risiko terlambat melakukan resusitasi

no caption
Terlambat memberikan resusitasi bayi meningkatkan risiko autisme

Apabila terlambat memberikan resusitasi bayi, Si Kecil akan mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lama. Dalam hal ini, bayi akan berisiko mengalami:

  • Cacat otak.
  • IQ lebih rendah.
  • Gangguan kognitif.
  • Autisme.
  • ADHD atau ADD.
  • Ketidakmampuan fisik.

Catatan dari SehatQ

Resusitasi bayi berupa resusitasi jantung paru (RJP) adalah langkah pertolongan pertama. Setelah resusitasi dilakukan, bayi masih memerlukan perawatan lanjutan sesuai dengan kondisi gangguan yang dialaminya.

Teknik ini perlu dipelajari secara cermat, dengan bimbingan pelatih yang profesional dan berpengalaman. Namun, hal ini jangan sampai mengurungkan niat Anda untuk mempelajari cara menolong orang lain.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait teknik RJP pada bayi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

sindrom bayi birupertolongan pertamasesak napashenti jantung mendadak

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved