Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh sulit merespons hormon insulin. Kondisi ini menjadi faktor pendorong terjadinya diabetes tipe 2, karena memicu peningkatan gula darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Apr 2022
Resistensi insulin menjadi kondisi yang berbahaya karena dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung
Table of Content
Insulin adalah adalah hormon yang dihasilkan oleh organ pankreas untuk membantu sel tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai energi. Saat fungsinya terganggu, maka ada berbagai risiko kesehatan yang bisa kamu alami, salah satunya adalah resistensi insulin.
Advertisement
Orang yang mengalami resistensi insulin lebih berisiko mengalami diabetes melitus hingga penyakit jantung. Karena itu, kamu perlu mengenali lebih jauh mengenai penyebab hingga cara mengatasinya.
Mengutip Cleveland Clinic, resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel di otot, jaringan lemak, dan hati tidak merespons hormon insulin.
Insulin adalah hormon yang dibuat di pankreas. Fungsinya adalah agar sel dalam tubuh menyerap dan menggunakan glukosa. Namun, apabila mengalami resistensi, tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah secara efektif.
Resistensi insulin tidak selalu menyebabkan diabetes melitus, tapi kamu perlu berhati-hati, karena kondisi resistensi insulin seringkali berujung pada penumpukan gula darah, sehingga meningkatkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2.
Alasannya, karena pankreas bekerja lebih keras untuk melepaskan insulin agar kadar gula tetap rendah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu pankreas tidak mampu lagi melepaskan insulin.
Maka dari itu, resistensi insulin bisa menjadi penyebab serta ciri utama diabetes tipe 2.
Banyak faktor yang dipercaya dapat menjadi penyebab resistensi insulin antara lain:
Beberapa faktor juga berkaitan dengan peningkatan risiko seseorang mengalami resistensi insulin, termasuk:
Baca Juga: Faktor Risiko Diabetes Gestasional yang Menyerang Ibu Hamil
Resistensi insulin biasanya tidak menimbulkan ketidaknyamanan ataupun gangguan kesehatan yang kentara seperti penyakit lainnya. Kondisi ini baru bisa diketahui dari pemeriksaan gula darah oleh dokter.
Meski begitu, secara umum ada beberapa perubahan yang biasanya dialami oleh pengidap resistensi insulin, seperti:
Apabila mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Ternyata, tidak semua penyebab dan faktor risiko resistensi insulin dapat diobati. Namun, dalam kondisi tertentu resistensi insulin hanya bersifat sementara, sehingga masih bisa mendapatkan pengobatan.
Maka dari itu, setiap penderita perlu melakukan perubahan gaya hidup. Jenis pengobatan utama yang bisa dilakukan saat mengalami resistensi insulin adalah sebagai berikut:
Dokter atau ahli gizi mungkin akan menyarankan kamu untuk menghindari makan karbohidrat dalam jumlah berlebih, mengurangi lemak, gula, serta tepung olahan Selain itu, hindari juga makanan-makanan yang bisa menimbulkan peradangan, seperti gorengan atau daging merah.
Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, ikan, dan ayam tanpa lemak.
Perhatikan juga porsi makanmu. Idealnya, dalam satu piring makan penderita resistensi insulin, jumlah karbohidratnya hanya seperempat dari total makanan yang ada di piring. Sementara sisanya bisa dipenuhi dengan sayuran dan protein yang menyehatkan.
Selain menjaga pola makan, kamu juga perlu rajin olahraga. Olahraga, terutama latihan beban bisa membantu menambah massa otot, sehingga proses pembakaran kalori dan penggunaan insulin di tubuh lebih efektif.
Kamu bisa mulai dengan angkat beban setidaknya dua kali seminggu atau olahraga ringan seperti jalan kaki.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan risiko resistensi insulin. Akan tetapi, ada kalanya kondisi ini tidak bisa berubah dan teratasi.
Jika demikian, maka metode perawatan resistensi insulin perlu ditambahkan dengan obat-obatan medis pengganti insulin.
Pilihan obat yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi:
Obat-obatan tersebut hanya diberikan jika kamu sudah dipastikan memiliki resistensi insulin.
Mengonsumsi suplemen penurun resistensi insulin juga dapat membantu mengelola resistensi insulin yang kamu alami.
Diantaranya adalah suplemen dengan kandungan inositol dan N-acetyl cysteine ????(NAC). Suplemen ini dapat dikombinasikan dengan metformin untuk mengurangi resistensi insulin.
Ingatlah untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelu
Baca Juga: Berbagai Jenis Diabetes yang Perlu Diketahui
Walaupun resistensi insulin meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, Anda bisa mencegahnya dengan penerapan gaya hidup sehat. Berikut adalah tips atau cara mencegahnya, termasuk:
Menerapkan tips di atas tentunya tak hanya membantu mengendalikan resistensi insulin saja, tetapi juga memelihara kesehatan tubuh secara umum.
Sensitivitas insulin mengacu pada seberapa sensitif sel dalam tubuh Anda bereaksi terhadap insulin.
Apabila kadar sensitivitas tinggi, sel dalam tubuh dapat menggunakan glukosa darah, yang berpengaruh dalam mengurangi kadar gula darah.
Perubahan gaya hidup dan pola makan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Intinya, jika Anda sedang mengalami resistensi insulin, artinya sensitivitas insulin rendah. Sebaliknya, jika sensitif terhadap insulin, resistensi pun sedang rendah.
Baca Juga: Penyebab Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel sulit merespons hormon insulin. Kondisi ini dapat berbahaya karena berisiko berujung pada prediabetes dan diabetes.
Jika masih memiliki pertanyaan terkait resistensi insulin, Anda bisa menanyakan ke dokter spesialis penyakit dalam di Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Cara mencegah serangan jantung perlu dilakukan, untuk menghindari kematian mendadak di usia lanjut. Mulai dari menghentikan kebiasaan merokok hingga mengelola stres, ini dia cara mencegah serangan jantung!
1 Jul 2020
Saraf kejepit adalah kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Tergantung keparahannya, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat.
24 Nov 2022
Kondisi yang terjadi selama pandemi ternyata berisiko memicu obesitas. Mika terkena COVID, kondisi penderita obesitas Akan lebih berisiko.
28 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved