Salah satu cara mengembalikan kondisi fisik akibat cedera olahraga adalah dengan rehabilitasi medik. Berikut ini adalah berbagai kondisi yang ditangani dalam rehabilitasi medik dan jenis-jenis layanan yang ditawarkan dalam spesialisasi ini.
3.67
(3)
26 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Seorang pria sedang mendapatkan perawatan dari fisioterapis
Table of Content
Berolahraga memang membawa banyak manfaat. Akan tetapi, olahraga juga memiliki risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat. Memar, terkilir, luka, hingga cedera bisa disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam berolahraga.
Advertisement
Cedera yang disebabkan oleh olahraga, terutama cedera yang tergolong parah, kadang membutuhkan perawatan khusus dalam rehabilitasi medik untuk mempercepat pemulihannya. Apa itu rehabilitasi medik?
Rehabilitasi merupakan proses untuk membantu seseorang yang mengalami sakit atau cedera untuk mengembalikan kemampuan fisik yang hilang. Dengan proses rehabilitasi, pasien bisa mendapatkan kembali kemandirian maksimal dalam beraktivitas sehingga mampu menjalani kesehariannya secara normal.
Rehabilitasi medik sendiri adalah kumpulan pengobatan dan terapi yang diberikan oleh seluruh tim rehabilitasi dalam rangka mengembalikan atau membantu fungsi fisik yang hilang. Seorang yang mengalami cedera bahu saat berolahraga renang, misalnya, diharapkan bisa kembali berenang setelah selesai menjalani perawatan rehabilitasi medik.
Dokter spesialis yang menangani rehabilitasi medik memiliki gelar Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp. KFR). Pelaksana rehabilitasi medik bukan hanya dokter, tetapi juga mencakup seluruh tim rehabilitasi terkait dengan bagian fisik yang direhabilitasi.
Anggota-anggota dari tim rehabilitasi medik, di antaranya ahli fisioterapi, psikolog rehabilitasi, perawat rehabilitasi, ahli patologi wicara, terapis okupasi, ortotik prostetik, ahli terapi pernapasan, dan lain sebagainya.
Penanganan pada setiap pasien rehabilitasi medik berbeda satu sama lain. Setiap pasien memiliki keluhan khusus sehingga diperlukan pengobatan dan terapi yang berbeda. Tim rehabilitasi yang menangani seorang pasien dengan cedera perut dalam, tentunya akan berbeda dibandingkan pasien yang mengalami cedera lutut.
Selama ini, rehablitasi medik memang identik dengan pasien korban kecelakaan lalu lintas atau atlet olahraga. Faktanya, pasien rehabilitasi medis bisa datang dari berbagai latar belakang. Orang dengan kondisi-kondisi berikut ini bisa mendapat penanganan rehabilitasi medik:
Kondisi-kondisi tersebut bisa terjadi dikarenakan oleh beberapa hal, seperti kelainan bawaan, stroke, retak pada pinggul, beberapa jenis arthritis (radang sendi), amputasi, kelainan saraf, trauma berat, cedera sumsum tulang belakang, dan lain sebagainya.
Baca Juga
Untuk mendapatkan layanan rehabilitasi medik, Anda dapat mengunjungi rumah sakit, klinik atau pusat fisioterapi dan penyedia layanan rehabilitasi. Berikut ini adalah beberapa jenis layanan rehabilitasi medik yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Terapi rehabilitasi medik tidak terbatas pada saat pasien berada di rumah sakit atau pusat rehabilitasi. Terapi juga dapat berlanjut saat pasien telah kembali ke rumah atau kembali bekerja.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Nyeri pergelangan tangan umumnya disebabkan oleh keseleo. Tetapi nyeri pergelangan tangan yang tidak diketahui pemicu pastinya terkadang bisa mengindikasikan kondisi medis tertentu.
Wajah tidak simetris bisa jadi merupakan hal yang normal. Namun, dapat pula mengindikasikan kondisi medis tertentu, seperti bell’s palsy, tortikolis, atau stroke.
Cedera tulang belakang adalah kerusakan pada bagian mana pun dari tulang belakang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan kekerasan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved