Purple crying adalah istilah untuk kondisi bayi menangis terus-menerus, tanpa henti, dan terjadi secara tiba-tiba. Walaupun menjadi hal yang normal pada bayi baru lahir, ketahui pula bagaimana cara mengatasinya agar si kecil bisa lebih tenang.
2023-03-21 20:40:06
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Purple crying adalah istilah yang menggambarkan bayi menangis terus-menerus
Table of Content
Purple crying adalah istilah mungkin masih terdengar asing untuk orangtua baru. Kondisi ini ditandai ketika bayi menangis terus. Bayi baru lahir menangis itu wajar. Namun, jika ia terus-menerus menangis dan sulit ditenangkan, kondisi ini dapat menandakan periode purple crying.
Advertisement
Jangan khawatir, karena bayi menangis terus pada kondisi ini tidak mengindikasikan masalah kesehatan berbahaya. Untuk itu, kenali purple crying pada bayi lebih lanjut.
Mengutip dari Kids Health, periode purple crying mengacu pada kondisi saat bayi menangis terus tanpa henti, tanpa sebab, dan sulit untuk menenangkannya.
Dalam perkembangan bayi, ini dimulai pada usia sekitar 2 minggu dan mencapai puncak pada usia bayi 8 minggu. Umumnya, purple crying berhenti pada bayi usia 12 minggu atau sekitar 3-4 bulan.
Purple crying adalah fase yang dialami hampir sebagian besar bayi baru lahir. Jadi, bayi menangis terus tanpa henti atau sebab, bahkan saat Anda sudah menghiburnya, adalah normal terjadi.
Kondisi ini juga menjadi tahapan perkembangan bayi. Alasannya, karena menangis adalah cara bayi berkomunkiasi dengan orangtua dan orang disekitarnya.
Sebetulnya, kata purple merupakan akronim atau singkatan dari karakteristik tangisan bayi. Jadi, setiap huruf menunjukkan ciri-ciri tangisan bayi, seperti berikut:
Huruf P pertama dalam purple crying adalah singkatan dari puncak tangisan (peak of crying). Dalam periode bayi menangis terus, ia akan lebih rewel mulai dari minggu ke-2.
Bayi menangis tanpa henti mungkin akan mencapai puncaknya antara 6-8 minggu. Setelah itu, frekuensi tangisan bayi pun akan berkurang. saat ia berusia 3-5 bulan.
Saat bayi menangis, orangtua akan mencari tahu apa penyebab atau alasannya. Namun, pada fase purple crying, bayi akan menangis tiba-tiba tanpa sebab yang jelas (unexpected).
Hal ini tentu bisa membuat Anda bingung. Di samping itu, bayi juga mungkin berhenti menangis secara tiba-tiba.
Walaupun Anda melakukan berbagai cara untuk menenangkan, bayi yang mengalami purple crying akan terus menangis dan menolak untuk ditenangkan (resist soothing).
Hal ini bisa membuat Anda merasa sangat lelah dan frustrasi.
Dalam periode bayi baru lahir yang menangis tanpa henti, tampak bayi menangis kesakitan.
Padahal, mungkin sebenarnya tidak merasakan sakit (pain like face). Namun, jangan sampai Anda terlalu abai, apalagi jika Si Kecil sulit menyusu.
Setiap kali menangis, durasi tangisan bayi bisa berlangsung selama 30-40 menit (long lasting).
Jika dikalkulasikan, tangisan ini umumnya menghabiskan waktu sekitar 5 jam atau lebih setiap harinya.
Namun, masa purple crying ini juga akan berakhir seiring bertambahnya usia bayi.
Biasanya, bayi cenderung lebih banyak menangis di sore dan malam hari secara tiba-tiba (evening).
Hal ini tentunya dapat membuat tidur malam Anda terganggu hingga merasa kelelahan.
Bayi menangis pada saat-saat tertentu, tepatnya pada arsenic hour. Arsenic hour bayi biasanya pada pukul 5 sore-12 siang dengan durasi selama 30 menit hingga beberapa jam.
Tenangkan diri Anda dan tarik napas dalam-dalam. Walaupun bukan hal yang mudah untuk menenangkan bayi, Anda tidak boleh mengabaikannya begitu saja.
Lakukan beberapa cara mengatasi bayi menangis terus atau purple crying, seperti berikut ini:
Meletakkan bayi langsung di dada Anda atau membuat kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact) dapat membantu menenangkan tangisnya. Hal ini juga bermanfaat untuk meredakan stres yang mungkin dialami oleh bayi. Bila perlu, pijat perut bayi dengan lembut dan perlahan.
Cobalah menggendong bayi ketika ia menangis tanpa henti atau purple crying. Gendong Si Kecil sembari sedikit berjalan-jalan atau menimang-nimangnya.
Hal ini akan membuatnya merasa lebih tenang dan membantu menghentikan tangisnya.
Membedong bayi atau menyelimutinya terkadang bisa membuatnya merasa lebih nyaman dan hangat. Cara ini juga dapat membantu mengatasi purple crying. Namun, pastikan Anda melakukan bedong bayi dengan cara yang tepat.
Saat bayi rewel, Anda bisa memandikannya dengan air hangat. Air hangat akan memberi efek menenangkan pada tubuhnya dan meredakan stres yang mungkin ia alami.
Anda juga dapat mencoba mengatasi purple crying dengan membawa bayi menghirup udara segar di luar rumah.
Hal ini dapat membantu bayi merasa lebih tenang dan bahagia. Namun, Anda harus menjaga bayi tetap hangat dan jangan sampai ia kedinginan.
Jika bayi menangis di dekat waktu menyusui, segera berikan ASI. Tangisan tersebut mungkin saja disebabkan karena ia lapar. Jangan lupa menyendawakannya agar perutnya terasa nyaman.
Selain itu, periksa juga popok bayi karena bisa saja sudah penuh, sehingga membuatnya tidak nyaman.
Baca Juga
Bayi yang menangis tanpa henti dan sebab menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Apalagi, mengurus bayi baru lahir, pemulihan persalinan, kurang waktu tidur, hingga depresi juga menjadi tantangan lainnya untuk ibu.
Untuk itu, orangtua perlu mengetahui mengenai periode purple crying pada bayi, sebagai bentuk pencegahan kekerasan yang juga bisa terjadi.
Salah satunya adalah mengguncang bayi terlalu keras, karena ia tidak mau berhenti menangis.
Anda perlu berhati-hati karena mengguncang bayi terlalu keras (shaken baby syndrome) bisa membuat otak bayi bergerak maju mundur di dalam tengkoraknya.
Ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti pembengkakan, perdarahan, memar, kebutaan, masalah perkembangan, hingga kematian.
Tangisan bayi tanpa henti bisa membuat orangtua frustasi. Kendalikan diri Anda serta cari bantuan keluarga untuk membantu menjaga si kecil.
Purple crying pada bayi merupakan tanda perkembangan bayi yang normal.
Kondisi bayi menangis terus ini memang kerap disamakan dengan kolik. Namun, kolik adalah tangisan bayi yang berlangsung lebih dari 3 jam dalam sehari. Setidaknya selama 3 hari dalam seminggu.
Supaya tidak keliru antara fase purple crying serta tanda tangisan bayi yang butuh sesuatu atau merasa sakit, Anda bisa mengonsultasikan masalah ini dengan dokter anak.
Konsultasi juga dapat membantu Anda mendeteksi kemungkinan masalah yang ada pada bayi dan mendapatkan penanganan dengan tepat.
Jangan sampai Anda mengabaikan tanda-tanda bahaya yang kemungkinan ditunjukkan Si Kecil.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai purple crying atau bayi menangis tanpa henti, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sebenarnya tidak ada larangan ibu menyusui makan sushi. Terlebih jika sudah tahu betul cara pengolahan di restoran Jepang langganan. Bahkan ketika menu yang dikonsumsi mengandung ikan mentah atau setengah matang sekalipun, bukan masalah. Sebab, tidak akan berpengaruh secara langsung ke bayi lewat ASI.
Baby spa mempunyai banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi, salah satunya seperti memperkuat sistem pernapasan. Umur yang paling dianjurkan untuk bayi ke spa adalah di atas 6 bulan.
Cara mengatasi bayi muntah tidaklah sulit, yakni salah satunya hanya dengan segera mencukupi cairan pada bayi. Tujuannya untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan makanan padat yang sulit dicerna.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved