logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Mengenal Proses Metabolisme Tubuh Hingga Gangguannya

open-summary

Metabolisme adalah proses mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Jika terjadi gangguan, maka tubuh akan mengalami berbagai penyakit, serius mulai dari diabetes hingga jantung.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

14 Sep 2020

Metabolisme adalah proses mengubah asupan menjadi energi

Metabolisme adalah proses daur ulang energi di tubuh

Table of Content

  • Mengenal proses metabolisme tubuh manisia
  • Proses metabolisme di tubuh
  • Hal yang memengaruhi metabolisme tubuh
  • Gangguan metabolisme tubuh

Metabolisme adalah proses mengubah makanan dan minuman yang Anda konsumsi menjadi energi dan menggunakan energi tersebut sebagai bahan bakar untuk menjalani berbagai fungsi di tubuh manusia.

Advertisement

Pada proses ini, tubuh akan menggabungkan kalori yang masuk dengan oksigen, lalu keduanya akan bekerjasama untuk menghasilkan energi.

Makhluk hidup memerlukan energi, bukan hanya untuk melakukan aktivitas fisik seperti berlari. Proses lain seperti pernapasan, sirkulasi darah, kerja hormon, hingga pertumbuhan dan perbaikan sel juga memerlukan energi.

Mengenal proses metabolisme tubuh manisia

Setelah kita mengonsumsi sesuatu, maka sistem pencernaan tubuh akan menggunakan enzim untuk melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Memecah protein menjadi asam amino
  • Mengubah lemak menjadi asam lemak
  • Mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana, seperti glukosa

Asam amino, asam lemak, dan gula tersebutlah yang akan digunakan sebagai sumber energi. Ketiga komponen itu juga akan diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh sel di tubuh. Di sel, ketiganya akan kembali mengalami metabolisme oleh enzim.

Hasil metabolisme yang kedua ini kemudian akan digunakan oleh sel agar bisa tetap berfungsi. Sisanya, akan disimpan di jaringan tubuh, terutama hati, otot, dan lemak.

Proses metabolisme di tubuh

Inti dari proses metabolisme adalah keseimbangan. Jadi ketika tubuh manusia menggunakan energi yang ada sebagai bahan bakar untuk menjalani berbagai fungsinya, di saat yang bersamaan juga akan berlangsung proses pembentukan energi agar bahan bakar tersebut terus tersedia.

Kedua proses tersebut dinamakan sebagai anabolisme dan katabolisme.

1. Anabolisme

Anabolisme adalah proses yang terjadi saat tubuh menggunakan energi yang ada untuk membangun sel, dan menyimpan sisanya agar bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.

Proses anabolisme inilah yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan sel-sel baru, serta menjaga fungsi jaringan bisa tetap berjalan.

Pada anabolisme, molekul-molekul kecil diubah menjadi molekul-molekul karbohidrat, protein, serts lemak yang lebih besar dan kompleks.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah proses tubuh menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk berbagai aktivitas sel. Pada proses ini, sel memecah molekul besar seperti karbohidrat dan lemak untuk melepaskan energi.

Energi itulah yang akan digunakan dalam proses anabolisme. Energi tersebut juga akan dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh, membuat otot berkontraksi, dan memberikan tubuh kekuatan untuk bergerak.

Setelah kedua proses tersebut terjadi, sisa-sisa produk metabolisme yang ada akan dikeluarkan melalui kulit, ginjal, paru-paru, dan usus.

Baca Juga

  • Manfaat Daging Sapi untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya
  • 6 Manfaat Tempe untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya
  • Potensi Manfaat Jamur Matsutake yang Harganya Setara Motor Baru

Hal yang memengaruhi metabolisme tubuh

Jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa melakukan siklus metabolisme disebut sebagai basal metabolic rate atau laju metabolisme basal.

Banyak orang percaya, semakin cepat laju metabolisme basal seseorang, maka akan semakin mudah menurunkan berat badan. Sebaliknya, orang yang lajunya lambat, akan sulit mencapai berat badan ideal. Namun, hal tersebut sebenarnya belum terbukti benar.

Ada beberapa hal yang memengaruhi laju metabolisme basal di tubuh Anda, seperti:

1. Usia

Seiring bertambahnya usia, maka jumlah otot di tubuh cenderung berkurang. Semakin tua, maka lemak akan mendominasi tubuh. Hal inilah yang membuat pembakaran kalori menjadi lebih lambat.

2. Ukuran tubuh dan komposisinya

Semakin besar ukuran tubuh seseorang, maka laju metabolismenya justru akan semakin cepat. Sebab, mereka memiliki jumlah otot lebih banyak. Hal ini membuat orang tersebut membakar kalori bahkan ketika sedang beristirahat.

3. Jenis kelamin

Pria bisanya memiliki lebih banyak otot dan lebih sedikit lemak dibandingkan wanita dengan berat badan dan usia yang sama. Sehingga, pembakaran kalori di tubuh pria biasanya terjadi lebih cepat.

4. Suhu tubuh

Metabolisme tubuh juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu. Saat berada di area yang bersuhu ekstrem seperti terlalu panas atau terlalu dingin, maka proses metabolisme akan berlangsung lebih cepat.

5. Asupan makanan

Jenis asupan yang Anda konsumsi juga akan berpengaruh pada laju metabolisme. Asupan yang mengandung kafein, misalnya, akan mempercepat metabolisme.

Sementara itu, jika Anda tidak mengonsumsi cukup makanan, maka metabolisme di tubuh akan melambat.

6. Hormon

Jika ada gangguan pada produksi hormon tiroid di tubuh, maka laju metabolisme juga mengalami masalah, menjadi lebih cepat atau lambat dari yang seharusnya, tergantung dari kadar hormon yang terdapat di tubuh.

7. Aktivitas fisik

Orang yang aktif melakukan aktivitas fisik, laju metabolismenya akan berlangsung lebih cepat. Aktivitas fisik yang dimaksud bukan berarti olahraga berat. Pergerakan sederhana seperti jalan kaki juga akan membantu mempercepat metabolisme.

Gangguan metabolisme tubuh

Saat proses metabolisme gagal terjadi, maka akan terjadi ketidakseimbangan jumlah zat penting seperti gula, protein, dan lemak di tubuh. Tubuh bisa saja jadi terlalu banyak atau justru terlalu sedikit memiliki zat-zat tersebut.

Hal ini bisa memicu timbulnya berbagai penyakit di tubuh, seperti:

1. Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit metabolisme yang paling banyak terjadi. Penyakit ini secara umum bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang terjadi akibat gangguan autoimun. Pada pengidap penyakit ini, sistem imun di tubuh justru menyerang sel-sel di pankreas, sehingga tubuh tidak bisa memproduksi cukup hormon insulin. Jenis inilah yang bisa terjadi pada anak-anak.

Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah diabetes yang selama ini banyak kita kenal. Disebabkan oleh pola makan tidak sehat, fungsi hormon insulin di tubuh lama kelamaan tidak bisa berjalan dengan baik.

2. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekumpulan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan dan membuat risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 jadi lebih tinggi.

Gangguan yang dimaksud adalah naiknya tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, penumpukan lemak di area pinggang dan perut, dan kadar kolesterol serta trigliserida yang abnormal.

3. Gaucher’s disease

Penyakit ini membuat tubuh tidak bisa memecah lemak yang ada di hati, limpa, dan sumsum tulang. Hal ini membuat pengidapnya merasa nyeri terus-menerus, mengalami kerusakan tulang, atau bahkan kematian.

Kondisi ini bisa disembuhkan dengan terapi penggantian enzim.

4. Hemochromatosis herediter

Pada kondisi ini, terdapat kelebihan zat besi di tubuh. Penumpukan zat besi di tubuh bisa menyebabkan berbagai kondisi seperti sirosis hari, kanker hati, diabetes, hingga penyakit jantung.

Penyakit ini bisa diobati dengan mengeluarkan darah dari tubuh melalui prosedur phlebotomy secara rutin.

5. Maple syrup urine disease (MSUD)

MSUD membuat metabolisme asam amino di tubuh penderitanya menjadi terganggu. Hal ini bisa memicu rusaknya sel saraf.

Jika tidak segera ditangani, MSUD berisiko menyebabkan kematian pada bayi beberapa saat setelah lahir. Sementara itu untuk penanganannya, dokter akan memberikan batasan-batasan konsumsi asam amino jenis tertentu.

Proses metabolisme adalah hal yang sangat penting untuk tubuh sehingga saat ada gangguan, maka penyakit yang timbul pun cukup parah. Maka dari itu, jagalah terus kadar metabolisme di tubuh dengan rutin konsumsi makanan sehat dan olahraga teratur.

Advertisement

proteinpenyakit metaboliksindrom metabolikkarbohidrat

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved