Aktualisasi diri merupakan puncak kematangan dan kedewasaan seseorang saat mampu memanfaatkan potensi sekaligus mengetahui batasan dan kekurangan yang dimiliki.
3.25
(12)
4 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Seorang wanita yang sedang bercanda dengan orang-orang di sekitarnya
Pernahkah Anda mendengar istilah aktualisasi diri? Aktualisasi diri dapat dikatakan sebagai puncak kematangan dan kedewasaan seseorang ketika ia mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki, namun juga mengetahui batasan atau kekurangan yang ada pada dirinya.
Advertisement
Aktualisasi diri merupakan bagian dari teori hierarki kebutuhan yang dijabarkan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow, seseorang akan mencapai aktualisasi diri ketika ia sudah memenuhi kebutuhan yang lebih dasar, yakni kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, dan rasa aman) serta kebutuhan psikologis (merasa dicintai dan bangga atas pencapaian pribadi).
Pendapat dari pakar psikologi lainnya menyatakan aktualisasi diri juga bisa dicapai meski seseorang masih memiliki ‘lubang’ pada kebutuhan dasar dan psikologisnya. Mereka berpendapat aktualisasi diri lebih menggambarkan sikap seseorang yang sangat positif terhadap perkembangan dan kesehatan dirinya dibanding mencapai kesempurnaan, sukses, atau kebahagiaan tertentu.
Menurut ahli, aktualisasi diri sangat erat hubungannya dengan kesehatan mental yang positif. Makanya, orang yang telah mencapai aktualisasi diri lebih senang mengejar kebahagiaan dan prestasi pribadi ketimbang menuruti nafsu dan tekanan sosial yang mengarah kepadanya.
Meskipun demikian, tidak ada orang yang lahir sudah pada level aktualisasi diri. Kondisi psikologi ini didapat melalui proses yang panjang, bahkan bertahun-tahun, tidak memandang usia, ras, atau gender.
Hal yang membuat seseorang mengalami aktualisasi diri berbeda-beda, misalnya:
Mencapai aktualisasi diri bukan berarti Anda telah berubah menjadi manusia yang sempurna. Anda tetap bisa jadi orang humoris atau sembrono, tapi tetap fokus dalam mewujudkan potensi yang Anda miliki.
Maslow menyatakan jumlah orang yang telah berada pada level aktualisasi diri hanya 1 persen dari populasi dunia. Mereka yang telah berada pada level aktualisasi diri ini akan terlihat mengalami perubahan pola pikir yang lebih matang dibanding sebelumnya.
Salah satu karakter yang paling terlihat dari orang ini ialah mereka merasa dunia tidak berbatas. Mereka sangat visioner, suka menjajal hal-hal baru, namun tidak melupakan bahwa mereka juga punya kekurangan sehingga masih membutuhkan bantuan orang lain.
Aktualisasi diri akan memunculkan beberapa karakteristik berikut:
Orang yang telah mencapai aktualisasi diri tidak takut untuk mengambil langkah yang berisiko. Namun, ia melakukannya berdasarkan hitungan yang realistis sehingga tidak bertindak secara gegabah.
Aktualisasi diri membuat seseorang dapat menerima dirinya sendiri maupun orang lain dengan apa adanya. Mereka juga memperlakukan orang lain dengan sama baiknya serta tidak memandang status, latar belakang, kondisi sosial-ekonomi, maupun budayanya.
Orang yang telah berada pada level aktualisasi diri memiliki etika personal dan tanggung jawab yang besar pada diri dan lingkungannya. Membantu sesama adalah salah satu cara mereka untuk mencapai kebahagiaan.
Meski memiliki jiwa sosial, orang dengan aktualisasi diri sangatlah mandiri. Ia dapat tetap merasa bahagia tanpa harus mengorbankan kebahagiaan orang lain.
Orang dengan aktualisasi diri sangat menghargai privasi. Saat-saat kesendirian inilah yang membuat mereka menyadari potensi maupun nilai diri sendiri yang dapat dioptimalkan untuk kesejahteraaan diri maupun lingkungannya.
Menjadi matang atau dewasa dengan aktualisasi diri bukan berarti mereka tidak punya sense of humor. Namun, mereka lebih suka ‘menertawakan diri sendiri’ dibanding menjadikan kekurangan orang lain sebagai bahan candaan.
Aktualisasi diri akan membuat seseorang lebih terbuka, tidak kaku, dan spontan dalam menjalankan norma-norma yang ada di sekitarnya. Namun, mereka juga mampu menunjukkan perilaku yang luhur dan tidak menyinggung adat-istiadat setempat.
Orang dengan aktualisasi diri mengukur keberhasilan berdasarkan proses yang dilalui, bukan semata soal hasil yang dicapai. Selama ada kemajuan dan mereka menikmati proses tersebut, maka bisa dibilang tujuan dari perjalanan mereka telah tercapai.
Baca Juga
Mencapai aktualisasi diri tidak mudah. Sebagai langkah awal, jagalah kesehatan mental Anda agar selalu positif karena faktor ini sangat erat kaitannya pencapaian aktualisasi diri.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara mengatasi rasa takut ke dokter gigi adalah memilih waktu yang tepat dan dokter gigi yang tepercaya. Jika memungkinkan, ajak orang terdekat Anda untuk menemani.
Beban kerja yang dianggap berat dan lingkungan yang tidak mendukung membuat Anda mudah mengalami lelah, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara emosional. Kondisi ini merupakan suatu fenomena yang dinamakan dengan burnout.
Labeling adalah pemberian cap terhadap perilaku seseorang yang bisa berujung sebagai stigma. Labeling berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved