Persalinan spontan bukan istilah yang asing ketika kita berbicara seputar melahirkan. Ini adalah metode persalinan lewat vagina yang paling sederhana, bahkan tanpa perlu bantuan medis apapun.
10 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Persalinan spontan merupakan persalinan yang paling sederhana
Table of Content
Persalinan spontan bukan istilah yang asing ketika kita berbicara seputar melahirkan. Ini adalah metode persalinan lewat vagina yang paling sederhana, bahkan tanpa perlu intervensi medis apapun.
Advertisement
Seorang ibu dikatakan mengalami persalinan spontan apabila bayi keluar dengan sendirinya lewat bantuan tenaga dan usaha ibu. Ini terjadi setelah terjadi pembukaan sempurna sehingga serviks sudah terbuka setidaknya 10 centimeter.
Untuk memperjelas bayangan tentang persalinan spontan, begini tahapannya. Proses persalinan biasanya dimulai ketika ibu hamil mengeluarkan mucus plug atau sumbat lendir. Ini adalah gumpalan lendir yang menutupi mulut rahim.
Biasanya setelah hal ini terjadi, air ketuban akan pecah. Namun, kapan air ketuban pecah bisa berbeda-beda antara satu ibu hamil dan lainnya. Bisa saja, air ketuban baru pecah setelah pembukaan hampir sempurna.
Dalam persalinan spontan, terdapat tiga tahap yang menandakan bahwa kelahiran sudah dekat, yaitu:
Seluruh proses dalam persalinan spontan berlangsung secara alami, tanpa ada intervensi medis seperti penggunaan alat maupun bantuan dari dokter.
Sebenarnya sebutan persalinan normal bukan berarti ada jenis lain yang tidak normal. Sebab, semua persalinan itu unik dan punya ceritanya masing-masing. Hanya saja, menarik juga mengulik apa beda antara persalinan spontan dan normal.
Keduanya sama-sama istilah untuk persalinan melalui vagina. Hanya saja, dalam persalinan spontan maka tidak ada alat bantu medis apapun yang digunakan.
Artinya, satu-satunya yang menjadi penentu proses persalinan spontan adalah tenaga sang ibu serta pergerakan alami dari bayinya. Posisi bayi pun cenderung sudah optimal sehingga lebih mudah untuk dilahirkan.
Sementara pada persalinan normal, bisa saja ada bantuan lain seperti induksi, ekstraksi vakum, atau bantuan lain dari dokter. Contohnya ini terjadi ketika posisi bayi sungsang atau terlilit tali pusar. Maka, perlu campur tangan dokter untuk memudahkan bayi keluar dari vagina.
Banyak ibu hamil mendambakan persalinan spontan karena berlangsung secara alami tanpa intervensi medis apapun. Untuk bisa mendapat kesempatan persalinan spontan semacam ini, perlu membekali diri.
Salah satunya dengan mengikuti kelas persiapan persalinan. Intinya adalah memperkaya diri dengan sebanyak mungkin pengetahuan sehingga lebih percaya diri saat proses persalinan berlangsung.
Dalam kelas semacam ini, ada hal-hal penting yang dipelajari seperti:
Selain itu, penting juga merancang rencana persalinan yang bisa dikomunikasikan kepada semua pihak. Mulai dari pasangan, keluarga, pihak rumah sakit atau klinik, dan juga dokter.
Lalu, ingat pula bahwa saat proses persalinan dimulai, pastikan menghemat tenaga, cukup minum, makan dalam porsi sedikit sebagai sumber tenaga, dan menyusun skenario bersama pendamping persalinan.
Secara mental, persalinan spontan harus disertai dengan afirmasi positif dan juga rasa tenang dan rileks. Sebab, rasa takut dan tegang justru akan memicu produksi adrenalin yang memperlambat proses persalinan.
Meskipun persalinan spontan adalah yang paling alami, tidak semua ibu hamil direkomendasikan melakukannya. Ini tergantung pada risiko kesehatan pada ibu, bayi, atau keduanya.
Beberapa hal yang membuat ibu hamil tidak disarankan melakukan persalinan spontan di antaranya:
Apabila berada dalam kondisi-kondisi di atas, dokter biasanya merekomendasikan alternatif metode persalinan yaitu bedah sesar.
Persalinan spontan adalah yang paling alami, itu betul. Namun, bukan berarti persalinan dengan metode lain seperti persalinan normal dan bedah sesar tidak bisa berlangsung dengan positif atau gentle birth.
Apapun metode persalinannya, semua bisa berlangsung minim trauma. Sebab pada dasarnya, semua metode persalinan adalah “normal”. Tidak ada persalinan yang seakan tidak normal hanya karena penamaannya saja.
Selain kesiapan fisik, mental juga harus benar-benar dimatangkan. Selain itu, tak perlu pula membandingkan pengalaman persalinan satu orang dan lainnya karena masing-masing pasti berbeda.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar metode persalinan spontan dan bedanya dengan persalinan normal, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tak selalu menjadi tanda persalinan, kontraksi saat hamil bisa terjadi saat ibu kelelahan, dehidrasi, atau terlalu banyak aktivitas.
Keguguran berulang adalah keguguran yang terjadi sebanyak dua kali atau lebih. Penyebab abortus berulang adalah kelainan genetik, bentuk rahim yang abnormal, hingga penyakit autoimun.
Perbedaan perut kembung masuk angin dan hamil sulit dilihat hingga terkadang membuat bingung. Perut kembung dikatakan sebagai gejala kehamilan jika diikuti dengan tanda hamil lainnya seperti kram.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved