Untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, terdapat segudang permainan anak tradisional yang bisa si kecil mainkan bersama teman-temannya, mulai dari petak umpet, kelereng, lompat tali, hingga bekel. Berbagai jenis permainan ini mengharuskan anak untuk melakukan gerakan fisik sehingga dipercaya bisa mendukung tumbuh kembangnya
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Mar 2022
Ada banyak permainan anak tradisional yang seru dan menyenangkan, salah satunya kelereng.
Table of Content
Perkembangan zaman membuat permainan anak tradisional semakin kehilangan peminatnya. Padahal jenis permainan ini dapat mengajarkan keterampilan fisik, strategi, pengulangan pola, dan kreativitas anak. Selain itu, banyak contoh permainan tradisional yang baik untuk kesehatan karena mendorong anak-anak untuk bergerak secara aktif.
Advertisement
Sebagian besar jenis permainan tradisional umumnya dimainkan tanpa menggunakan banyak peralatan dan tidak ada aturan tertulis. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak berusia 7-12 tahun.
Selain menyenangkan, hal yang paling menarik dari permainan anak tradisional adalah hampir semua generasi tahu permainan ini. Jadi, seluruh anggota keluarga bisa ikut bermain bersama anak.
Berikut adalah macam-macam permainan tradisional yang bermanfaat bagi si kecil.
Petak umpet merupakan salah satu contoh permainan anak tradisional yang mudah dimainkan. Peraturannya sederhana: seorang anak harus berhitung dengan mata terpejam dan anak-anak lainnya bersembunyi.
Ketika selesai berhitung, anak yang ‘jaga’ akan memberi tahu peserta lainnya untuk mencari mereka yang sedang bersembunyi. Tidak ada batasan tempat untuk bersembunyi, tetapi sebaiknya jangan terlalu jauh.
Permainan tradisional di dalam rumah ini juga bisa dimainkan di halaman atau tempat-tempat yang memungkinkan untuk bersembunyi.
Permainan anak tradisional ini membutuhkan dua anak untuk menjadi kucing dan tikus. Para pemain lain harus membentuk lingkaran dan mulai memutar memegang tangan. Pemain yang menjadi tikus berdiri di dalam lingkaran, sedangkan kucing berdiri di luar.
Tujuan dari permainan ini adalah agar tikus keluar dari lingkaran dan menghindari tertangkap oleh kucing. Meskipun kucing tidak bisa masuk ke lingkaran, ia bisa tetap bisa menarik tangan pemain yang menjadi tikus.
Pemain yang membentuk lingkaran harus mencoba dan menjauhkan kucing dari tikus dengan mengangkat tangan mereka supaya membiarkan tikus masuk dan keluar dari lingkaran. Jika tikus tertangkap, mereka akan bergantian peran.
Contoh permainan tradisional selanjutnya adalah kelereng. Biasanya permainan kelereng atau gundu menjadi favorit bagi anak laki-laki. Pertama-tama, buatlah lingkaran kecil di tanah. Semua pemain menempatkan masing-masing kelereng mereka di dalam lingkaran.
Para pemain kemudian menempatkan satu kelereng jagoan mereka di luar lingkaran. Pemain yang paling jauh menempatkan jagoannya dari lingkaran mendapatkan giliran pertama untuk membidik kelereng yang ada dalam lingkaran dengan cara menyentil atau melempar kelerengnya.
Jika berhasil melakukannya, maka ia berhak untuk mendapatkan kelereng yang dikeluarkan dari lingkaran.