Perbedaan emosi dan perasaan bisa dilihat saat seseorang mengalami sesuatu. Perasaan merupakan cara pandang seseorang, sedangkan emosi adalah reaksi saat seseorang merasakan sesuatu.
2023-03-29 12:12:55
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Emosi adalah bagian dari perasaan yang muncul untuk merespons sesuatu
Banyak orang mengira perasaan dan emosi adalah dua hal yang sama. Dua hal ini kadang digunakan untuk sebuah hal abstrak dalam kehidupan sehari-hari. Biarpun keduanya saling berhubungan, tetap ada perbedaan emosi dan mental yang perlu Anda ketahui.
Advertisement
Perasaan bisa muncul dari cara pandang seseorang kepada sebuah objek. Objek tersebut bisa berupa benda atau manusia. Di sisi lain, emosi adalah sebuah reaksi dari pengalaman seseorang. Untuk melihat perbedaannya, simak paparannya di bawah ini.
Satu hal yang perlu diketahui, perasaan bersifat subjektif. Perasaan satu orang akan sangat berbeda dengan orang lain. Hanya Anda yang bisa mengartikan sebuah perasaan karena hanya Anda yang merasakannya.
Jika sekarang Anda merasa senang, berarti Anda benar-benar merasa senang. Kesenangan tersebut bisa didapat dari banyak hal tentunya. Mungkin saja orang lain merasakan perasaan senang juga. Namun, kadarnya tentu akan berbeda dan disebabkan oleh hal yang berbeda pula.
Di sisi lain, emosi adalah bagian dari perasaan yang muncul untuk merespons sesuatu. Emosi bisa sangat spesifik pada setiap orang. Anda pun bisa mengartikannya dengan sebuah istilah dari setiap reaksi yang muncul. Respons ini mungkin diartikan serupa oleh setiap orang dari latar belakang apa pun.
Para ahli membuat tipe emosi ke dalam beberapa bagian. Sebagian ahli membagi emosi ke dalam belasan kategori, sebagian lainnya bisa mencapai dua puluh tujuh. Seorang psikolog bernama Paul Ekman membagi emosi ke dalam lima kategori besar.
Berikut adalah macam-macam emosi yang dimiliki oleh semua orang:
Setiap orang bisa merasakan kesenangan dalam hidupnya. Hal ini terbukti saat mereka merasa ceria, tenang, dan baik-baik saja. Kesenangan biasanya diekspresikan dengan tersenyum, tertawa, dan memberikan kenyamanan untuk diri sendiri.
Kesenangan sering dikaitkan dengan level kesehatan seseorang. Emosi ini bisa membuat imun tubuh lebih meningkat dan menjauhkan Anda dari risiko penyakit. Sebaliknya, tidak bahagia akan sangat memengaruhi level kesehatan menjadi semakin buruk.
Semua orang pun akan merasa sedih karena banyak faktor. Anda bisa merasa kecewa, kehilangan, atau merasakan penolakan. Perasaan ini membuat suasana hati menjadi buruk. Seseorang akan menangis, tidak bersemangat, dan cenderung menarik diri dari orang lain. Dalam beberapa kasus, periode kesedihan bisa berlangsung sangat panjang.
Ada berbagai cara untuk mengatasi emosi kesedihan ini. Anda bisa mulai dengan merasakan rasa sedih tersebut dan memberikan waktu untuk diri sendiri. Lanjutkanlah dengan melakukan sesuatu yang bermakna untuk diri Anda dan orang lain.
Jika masih belum bisa keluar dari kesedihan itu, cobalah mencari bantuan. Kesedihan yang berlarut-larut bisa akan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bila tidak mendapatkan penanganan, kesedihan ini akan membawa Anda pada depresi.
Ketakutan muncul saat Anda merasakan adanya ancaman untuk diri. Anda mungkin akan merasa khawatir, gugup, panik, gelisah, bingung, hingga putus asa. Namun, semua itu normal terjadi pada setiap orang.
Biarpun ini normal, Anda bisa mencegah ketakutan tersebut membayangi diri terus-menerus. Alih-alih kabur dari ketakutan, Anda diharapkan bisa melawan rasa takut tersebut. Cobalah untuk mencari pengalihan kecil saat melawan ketakutan untuk membuat pikiran tidak fokus pada ketakutan.
Selanjutnya, Anda tinggal mempertimbangkan segala hal yang membuat rasa takut muncul. Anda tinggal memilah faktor penyebab ketakutan tersebut, mulai dari level bahaya hingga yang paling aman. Jika dibutuhkan, cobalah lakukan terapi dengan dokter supaya ketakutan tersebut tidak mengganggu kehidupan Anda.
Kemarahan muncul saat Anda merasa diperlakukan tidak adil. Emosi ini sering dianggap sesuatu yang negatif oleh sebagian orang. Namun, kemarahan merupakan reaksi normal yang bisa muncul saat Anda merasa ada yang tidak benar.
Biarpun begitu, reaksi kemarahan yang berlebihan bisa memunculkan masalah untuk Anda dan orang di sekitar. Anda perlu tahu cara mengatur emosi ini supaya tetap ada di batas normal.
Ketika marah muncul, Anda bisa mulai dengan menenangkan diri. Jauhi faktor penyebab kemarahan dengan berjalan sejenak sambil mendengarkan musik. Hindari juga berbicara tentang kemarahan Anda ke orang lain. Hal tersebut malah akan memantik amarah yang lebih besar.
Fokuslah mencari solusi untuk masalah yang muncul. Hindari mencari kambing hitam sebelum menemukan solusi yang tepat.
Reaksi ini muncul untuk melindungi diri Anda dari sesuatu yang tidak diinginkan. Emosi jijik bisa muncul pada sesuatu atau seseorang. Biarpun ini normal, Anda bisa membatasi rasa jijik dengan berbagai cara.
Toleransi akan meredam emosi ini saat harus berhadapan dengan seseorang yang tidak Anda sukai. Jika memang hal itu tentang seseorang, cobalah fokus pada perilaku orang tersebut. Jangan langsung menghakimi orang tersebut secara keseluruhan.
Jika memang itu tentang seseorang, Anda bisa mengekspresikan diri secara perlahan. Berkonsultasilah dengan dokter bila rasa jijik ini mengganggu kehidupan Anda.
Baca Juga
Perasaan yang muncul pada setiap orang akan sangat subjektif dan berbeda kadarnya dengan orang lain. Jika hal tersebut terkait dengan emosi, Anda bisa mengartikannya reaksi yang muncul dengan istilah emosi yang sama.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perbedaan emosi dan perasaan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Beberapa faktor tersebut di antaranya genetik, kondisi medis tertentu, efek samping dari konsumsi obat-obatan, stres, hingga trauma.
Berpikir rasional adalah kemampuan seseorang untuk menarik kesimpulan yang berdasar dan dapat dibenarkan atau didukung oleh data, aturan, dan logika. Berikut adalah tanda-tanda orang rasional dan manfaat pola pikir ini.
Jika pada umumnya, seseorang akan merasa senang saat melakukan apa yang ia suka maka lain halnya dengan orang yang mengalami anhedonia. Lantas, apa itu anhedonia?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved