Terdapat dua penyebab disentri yang utama, yakni infeksi bakteri Shigella bacillus dan amoeba jenis Entamoeba histolytica. Disentri akibat bakteri dapat sembuh tanpa obat jika gejala yang dialami cenderung ringan. Namun, jika penyebab disentri yang Anda alami adalah amoeba, maka obat-obatan seperti metronidazole akan diperlukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Jun 2020
Bakteri dan amoeba penyebab disentri bisa menular melalui makanan
Table of Content
Disentri merupakan penyakit pada sistem pencernaan yang cukup awam bagi orang Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan diare parah yang disertai dengan darah dan lendir. Diare tersebut dapat diiringi dengan gejala lain seperti kram perut, demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih, mual dan muntah, hingga dehidrasi. Memahami penyebab disentri amat penting mengingat penyakit ini bisa dicegah.
Advertisement
Bakteri dan amoeba merupakan penyebab disentri yang utama. Kita bisa tertular bakteri dan amoeba pemicu disentri dengan beberapa skenario.
Terdapat dua penyebab disentri yang utama, yakni bakteri jenis Shigella bacillus dan amuba jenis Entamoeba histolytica. Disentri yang disebabkan oleh Shigella bacillus sering disebut disentri shigellosis. Sementara itu, disentri akibat infeksi amoeba disebut dengan disentri amoebiasis.
Disentri shigellosis disebutkan menjadi disentri yang paling umum terjadi dibanding amoebiasis. Disentri shigellosis juga cenderung menimbulkan gejala yang lebih parah pada penderitanya.
Selain bakteri dan amoeba, beberapa kasus disentri juga bisa terjadi akibat infeksi cacing parasit, virus, bahkan iritasi zat-zat kimia.
Baik disentri akibat bakteri shigella maupun amuba disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan diri yang tidak baik. Penularan bakteri dan ameba tersebut bisa terjadi saat seseorang bersentuhan dengan kotoran penderita disentri melalui beberapa skenario.
Beberapa skenario penularan bakteri dan ameba penyebab disentri, termasuk:
Disentri memang berisiko tinggi dialami oleh anak-anak, terutama disentri shigellosis. Namun, penting untuk diingat bahwa semua kalangan bisa menderita infeksi ini.
Disentri shigellosis bisa terjadi karena kontak dekat di berbagai tempat, termasuk di rumah, di tempat penitipan anak, hingga di sekolah. Sementara itu, disentri amoebiasis sering menyebar akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi atau minum yang terkontaminasi.
Karena ada dua penyebab disentri yang utama, maka penanganan yang akan diterapkan juga akan bergantung pada penyebabnya.
Disentri shigollosis dengan gejala ringan mungkin tidak menerapkan penanganan apa pun. Pasien akan diharuskan untuk meminum banyak air putih, beristirahat, dan gejala yang dirasakan dapat hilang tanpa tindakan medis.
Namun, pada kasus disentri bakteri yang parah, dokter akan memberikan antibiotik.
Disentri amoebiasis dapat ditangani beberapa obat-obatan, seperti metronidazole atau tinidazole. Kedua obat tersebut dapat membantu parasit dalam tubuh penderita disentri amoeba. Untuk kasus amoebiasis yang parah, dokter akan memberikan cairan secara intravena untuk mencegah dehidrasi.
Gaya hidup bersih adalah kunci untuk menghindari penyebab disentri di atas. Beberapa tips yang bisa diterapkan, yakni:
Baca Juga
Penyebab disentri yang utama yakni dua mikroba, yaitu bakteri Shigella bacillus dan ameba jenis Entamoeba histolytica. Disentri akibat bakteri bisa pulih asalkan pasien bisa minum air putih dengan cukup diiringi dengan istirahat. Sementara itu, disentri akibat amoeba bisa diatasi dengan obat seperti metronidazole.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri termasuk mudah menular di Indonesia. Hal ini karena berbagai faktor. Suhu yang panas dan lembap di iklim tropis, sanitasi yang masih buruk, dan kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih sehat, membuat macam-macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri menjadi mudah menular di Indonesia.
17 Sep 2019
Terdapat berbagai macam makanan untuk anak diare, mulai dari pisang, cracker (kue kering), nasi putih, yogurt rendah lemak, kentang tanpa kulit, hingga makanan yang mengandung protein.
8 Des 2021
Kaolin pectin adalah obat untuk diare yang bisa dikonsumsi anak-anak usia 3 tahun ke atas hingga lansia. Namun jika dikonsumsi berlebihan, obat ini justru bisa memicu konstipasi atau sembelit.
7 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved