Penyakit Meniere adalah penyakit yang menyerang telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan vertigo dan gangguan pendengaran. Penyakit ini belum bisa disembuhkan secara total, namun ada metode pengobatan yang bisa mengurangi gejalanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Jan 2021
Penyakit Meniere akan memicu sakit telinga dan vertigo parah
Table of Content
Penyakit Meniere adalah gangguan yang terjadi pada telinga bagian dalam yang dapat memicu sakit kepala berputar (vertigo) dan kehilangan pendengaran.
Advertisement
Tanda lain yang menjadi ciri khas penyakit ini adalah kehilangan pendengaran yang umumnya diawali dengan suara berdenging di telinga. Biasanya, gangguan ini hanya menyerang satu sisi telinga.
Meski bisa terjadi pada orang semua usia, biasanya penyakit Meniere muncul pada usia dewasa muda hingga paruh baya. Kondisi ini sifatnya kronis, tapi dengan perawatan yang tepat, gejala dan efek samping yang dirasakan bisa dikurangi.
Karena ini adalah penyakit kronis, maka gejala penyakit Meniere sebenarnya bisa hilang dan timbul. Saat kambuh, kondis yang dirasakan pengidapnya antara lain:
Gejala-gejala di atas bisa dirasakan selama 20 menit hingga 24 jam dan dapat terjadi beberapa kali dalam seminggu. Pada beberapa kasus, kekambuhan penyakit ini juga dapat muncul beberapa bulan sekali atau bahkan beberapa tahun sekali.
Seiring berjalannya waktu, gejala yang dirasakan juga bisa saja tidak selalu sama, misalnya:
Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui pasti penyebab dari penyakit Meniere. Namun, gejala-gejalanya sendiri diyakini bisa terjadi karena penumpukan cairan di telinga bagian dalam.
Pemicu penumpukan tersebut sendiri tidak diketahui. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan tersebut.
Baca Juga: Ciri-ciri Bayi Tuli Sejak Lahir yang Perlu Diamati Orang Tua
Apabila Anda merasakan gejala penyakit Meniere, maka segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter. Dalam mendiagnosis penyakit ini, dokter dapat melakukan beberapa tindakan medis untuk memeriksa kesimbangan dan kondisi pendengaran Anda, seperti:
Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk menemukan bagian telinga yang terganggu pendengarannya. Selain itu, tes yang dilakukan juga akan mengukur kemampuan Anda dalam membedakan beberapa kata yang mirip, seperti duduk dan bubuk.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan Anda. Saat melakukannya, dokter akan menempatkan Anda di ruangan yang gelap lalu mencatat gerakan mata sambil menghembuskan udara hangat dan dingin ke saluran telinga.
Tes ini dilakukan untuk melihat respons telinga bagian dalam terhadap suara. Hasil pemeriksaannya dapat digunakan untuk mendeteksi penumpukan cairan di telinga bagian dalam.
Pemeriksaan kursi rotari atau kursi putar akan menunjukkan pengaruh pergerakan mata terhadap kondisi telinga bagian dalam.
Saat menjalaninya, Anda akan diminta duduk di kursi khusus yang akan berputar dengan bantuan komputer.
Dibanding tes lainnya, VEMP tidak hanya bisa mendiagnosis penyakit Meniere di awal, tapi juga dapat dilakukan pada pemeriksaan kontrol.
Pemeriksaan ini akan menghasilkan data yang menunjukkan perubahan-perubahan pada telinga yang terdampak milik pengidap penyakit Meniere.
Pemeriksaan posturography dilakukan menggunakan teknologi komputer. Setelah pemeriksaan selesai, mesin kemudian akan menunjukkan bagian sistem keseimbangan tubuh yang paling sering Anda jadikan tumpuan dan paling terdampak.
Saat melakukannya, Anda akan diminta untuk berdiri di atas permukaan khusus dan melakukan berbagai posisi untuk mengukur keseimbangan.
Pada pemeriksan VHIT, dokter akan menggunakan video untuk mengukur reaksi mata terhadap gerakan tiba-tiba. Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan normal atau tidaknya reaksi refleks mata yang Anda miliki.
Saat menjalani pemeriksaan ABR, Anda akan diinstruksikan untuk memakai headphone dan mendengarkan berbagai jenis suara. Lalu, komputer akan menangkap gelombang otak yang muncul.
Tes ini biasanya dipilih untuk orang-orang yang tidak bisa menjalani tes pendengaran biasa, seperti bayi.
Bila perlu, dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan radiologi tambahan, seperti MRI atau CT Scan. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang gejalanya mirip dengan penyakit Meniere.
Baca Juga: Waspada Bahaya Penggunaan Cotton Bud untuk Membersihkan Telinga
Bisakah sembuh dari Meniere? Penyakit Meniere belum bisa disembuhkan secara total. Namun, dokter dan pasien dapat melakukan beberapa cara untuk meredakan gejala dan mengurangi frekuensi kekambuhannya.
Berikut cara mengobati penyakit Meniere yang bisa dicoba:
Jenis obat yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi gejala penyakit Meniere adalah obat antimual. Jika dikonsumsi teratur sesuai resep, maka obat ini bisa menghilangkan mual, muntah, sekaligus vertigo yang dirasakan.
Kelebihan garam bisa membuat tubuh mengalami penumpukan cairan. Oleh karena itu, untuk membantu mengurangi penumpukan di area telinga dalam, dokter biasanya akan menyarankan pengidap penyakit Meniere untuk membatasi makan garam.
Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat diuretik yang akan membantu membuang kelebihan cairan di tubuh sekaligus mengurangi tekanan yang ada di telinga bagian dalam.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga bisa membantu mengurangi gejala pada pengidap penyakit ini. Berhenti merokok, membatasi konsumsi kafein, cokelat, serta alkohol, dinilai dapat meringankan gejala yang ada.
Dokter juga dapat menyuntikkan obat secara langsung ke telinga bagian tengah. Obat tersebut kemudian akan terserap hingga ke telinga dalam dan meredakan vertigo yang sedang dirasakan.
Jenis obat yang disuntikkan biasanya adalah gentamicin atau steroid seperti dexamethason. Keduanya memang efektif untuk mengatasi vertigo dan gangguan keseimbangan. Namun, ada risiko kehilangan pendengaran yang mungkin terjadi.
Operasi baru akan dilakukan jika langkah penanganan lainnya tidak mampu meredakan gejala. Prosedur operasi ini dapat dilakukan pada bagian kantung endolimfatik agar produksi cairan di telinga bagian dalam bisa berkurang.
Penyakit Meniere adalah penyakit yang jarang terjadi, sehingga banyak orang tidak menyadari ketika gejala-gejalanya mulai muncul.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang penyakit ini ataupun gangguan telinga lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Obat vertigo di apotik adalah meclizine, betahistine, dimenhydrinate, lorazepam, hingga ondansetron. Obat vertigo umumnya tidak hanya bisa meredakan pusing, tapi juga gejala vertigo lain seperti mual dan muntah. Beberapa obat vertigo termasuk ke dalam kelompok obat antiemetik.
3 Agt 2022
Kebiasaan dan faktor lingkungan tanpa disadari bisa mengganggu kesehatan telinga. Jangan terus menerus membuat telinga terpapar suara kencang karena dapat membuatnya “lelah” dan berisiko mengalami masalah medis. Ketahui cara menjaga kesehatan telinga Anda.
18 Jun 2020
Penyebab pendengaran berkurang pada lansia dapat terjadi karena berbagai hal. Gangguan pendengaran pada lansia atau yang biasa disebut presbikusis ini membuat kita harus mengulang pembicaraan dengan volume suara yang lebih keras dari biasanya.
20 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved