logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Mengenal Penyakit Hidrosefalus pada Bayi, Bisakah Dicegah?

open-summary

Hidrosefalus pada bayi dapat merusak saraf dan mengganggu fungsi otak. Penyakit ini memiliki beberapa tanda, seperti ukuran kepala meningkat dengan cepat dan perkembangan yang buruk.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

2 Mar 2022

Penyakit hidrosefalus pada bayi

Penyakit hidrosefalus pada bayi bisa mengganggu fungsi otak

Table of Content

  • Hidrosefalus pada bayi
  • Penyebab hidrosefalus pada bayi
  • Ciri-ciri hidrosefalus
  • Apakah bayi yang mengalami hidrosefalus bisa sembuh?
  • Komplikasi akibat hidrosefalus
  • Mencegah hidrosefalus pada bayi

Meski dapat terjadi pada semua usia, penyakit hidrosefalus lebih sering terjadi pada bayi maupun orang yang berusia di atas 60 tahun. Ciri utama dari penyakit hidrosefalus pada bayi adalah ukuran kepala yang semakin membesar.

Advertisement

Pada bayi, penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak. Maka dari itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah peningkatan risiko hidrosefalus.

Hidrosefalus pada bayi

Hidrosefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal di rongga otak. Cairan ini memiliki tiga fungsi vital, yaitu melindungi sistem saraf, menghilangkan sisa-sisa dalam tubuh, dan memelihara otak.

Dalam satu hari, otak memproduksi 1 liter cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal yang sudah lama akan diserap ke dalam pembuluh darah. Jika proses produksi dan penyerapan cairan serebrospinal terganggu, ini membuat terjadinya penumpukan cairan.

Berlebihnya cairan serebrospinal dapat meningkatkan ukuran dan tekanan pada otak. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan otak dan menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi otak.

Penyebab hidrosefalus pada bayi

Adapun yang menjadi penyebab dasar dari hidrosefalus, yaitu:

  • Terlalu banyak cairan serebrospinal yang diproduksi
  • Tersumbatnya aliran cairan otak
  • Cairan serebrospinal tidak dapat terserap ke dalam darah.

Perlu Anda ketahui bahwa terdapat beberapa jenis hidrosefalus. Hal ini bisa tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah jenis hidrosefalus yang biasanya terjadi pada bayi:

1. Hidrosefalus bawaan

Hidrosefalus bawaan adalah salah satu kelainan paling umum pada perkembangan bayi. Pada hidrosefalus bawaan, bayi lahir dengan penyumbatan di saluran cairan otaknya.

Tak hanya itu saja, hidrosefalus ini bisa disebabkan oleh kondisi cacat lahir, bahkan seringkali terjadi pada bayi dengan cacat tabung saraf.

Selain itu, dapat pula disebabkan oleh infeksi ibu selama kehamilan yang memengaruhi perkembangan otak bayi, seperti rubella, sifilis, gondok, dan toksoplasmosis.

2. Hidrosefalus didapat

Hidrosefalus didapat akan berkembang setelah kelahiran. Penyebab hidrosefalus didapat, yaitu cedera atau penyakit yang menyebabkan tersumbatnya cairan otak.

Hal tersebut bisa dipicu oleh pendarahan di dalam otak akibat prematur, tumor otak, meningitis (radang selaput otak atau sumsum tulang belakang), cedera, infeksi, dan bahan kimia tertentu dalam otak.

Baca Juga

  • Amankah Menggunakan Minyak Zaitun untuk Bayi? Ini Penjelasannya
  • Kenali Hemangioma, Stroberi Kenyal yang Menodai Kulit Bayi
  • Inilah 5 Penyebab Bayi Muntah dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ciri-ciri hidrosefalus

Gejala awal penyakit hidrosefalus pada bayi adalah adanya perubahan pada kepala, seperti bentuknya menjadi lebih besar dan ukuran lingkar kepala meningkat.

Selain itu, berikut adalah tanda serta ciri-ciri hidrosefalus pada bayi dan anak, seperti:

  • Bayi menjadi lebih rewel,
  • Kelelahan,
  • Nafsu makan menurun,
  • Mengalami muntah,
  • Mata terus melihat ke bawah.
  • Perkembangan bayi menjadi lambat.
  • Anak yang lebih besar mengalami sakit kepala.

Mengutip dari Kid’s Health, bayi yang berusia kurang dari 1 tahun masih memiliki “titik lembut”, karena tulang tengkorak yang belum sepenuhnya tumbuh.

Hal ini pula yang mengakibatkan hidrosefalus membuat ciri-ciri tonjolan di titik lunak tersebut serta vena pada kulit kepala terlihat besar.

Apakah bayi yang mengalami hidrosefalus bisa sembuh?

Ada perawatan dan pengobatan yang bisa menyembuhkan hidrosefalus pada bayi. Tentunya, perawatan akan bergantung dengan usia anak serta penyebabnya.

Berikut adalah beberapa perawatan pembedahan sebagai cara mengatasi hidrosefalus, yaitu:

1. Ventriculoperation shunt surgery

Ini adalah perawatan yang paling umum. Dokter akan menempatkan tabung dari ventrikal otak ke rongga peritoneum, ruang di dalam perut tempat lambung dan usus. Setelah cairan dari otak mengalir, selanjutnya akan terserap ke dalam aliran darah.

2. Endoscopic third ventriculostomy (EVT)

Ada pula prosedur operasi lainnya. Awalnya, dokter bedah menggunakan kamera video kecil untuk melihat ke dalam otak. Lalu, dokter juga akan membuat lubang di bagian bawah salah satu ventrikel, agar cairan cerebrospinal mengalir keluar dari otak.

Tak hanya kedua prosedur di atas, anak juga mungkin akan membutuhkan terapi, seperti program intervensi dini, terapi fisik, dan occupational terapi.

Komplikasi akibat hidrosefalus

Dalam kebanyakan kasus, hidrosefalus yang berkembang serta tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi. Seperti cacat intelektual, perkembangan dan fisik terganggu.

Anda juga perlu barhati-hati karena kondisi ini pun bisa mengancam jiwa.

Operasi untuk mengobati hodrosefalus pada bayi juga mungkin akan mengakibatkan terjadinya komplikasi. Sebagai contoh, saat melakukan prosedur shunt adanya sumbatan atau terinfeksi.

Sebelum melakukan prosedur bedah, dokter akan menjelaskan berbagai kemungkinan komplikasi.

Mencegah hidrosefalus pada bayi

Sebenarnya, hidrosefalus tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat menurunkan risiko penyakit tersebut menyerang bayi Anda. Cara-cara yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

1. Mendapat perawatan prenatal

Pastikan Anda mendapatkan perawatan prenatal selama kehamilan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko untuk kelahiran prematur yang menjadi salah satu penyebab hidrosefalus.

Selain itu, Anda juga harus mendapatkan vaksin kesehatan yang dapat mencegah timbulnya penyakit dan infeksi yang terkait dengan hidrosefalus pada bayi.

Lakukan pula pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk deteksi dini, bila terdapat penyakit atau infeksi yang bisa membuat bayi terkena hidrosefalus, dan agar Anda segera mendapat penanganan yang tepat.

2. Memastikan kesehatan dan keselamatan bayi

Selalu pastikan keselamatan bayi Anda, jangan sampai ia mengalami cedera di kepala. Cedera di kepala bisa menjadi penyebab hidrosefalus. Oleh sebab itu, perhatikan standar keamanan kereta bayi ataupun ayunan yang Anda miliki.

Lakukan juga pemeriksaan kesehatan untuk bayi, agar bisa mendeteksi tumor, meningitis, ataupun infeksi otak. Jangan lupa untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan bayi.

Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait kondisi hidrosefalus pada bayi, Anda bisa konsultasikan langsung dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

cacat lahirhidrosefalusbayi & menyusuipenyakit anak

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved