logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Manfaat Pemeriksaan TORCH Sebelum Hamil

open-summary

Pemeriksaan TORCH dilakukan untuk mendeteksi infeksi pada ibu hamil. Jangan pernah meremehkan pemeriksaan TORCH. Sebab, prosedur ini bisa mencegah penularan infeksi pada janin dalam kandungan. Kenalilah prosedur tersebut hingga langkah-langkah persiapannya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

7 Apr 2023

Pemeriksaan TORCH dapat mendeteksi beberapa infeksi pada ibu hamil.

Pemeriksaan TORCH dilakukan guna mendeteksi infeksi pada ibu hamil.

Table of Content

  • Mengenal pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi sejumlah infeksi
  • Tujuan pemeriksaan penyakit infeksi TORCH
  • Persiapan pemeriksaan TORCH
  • Hasil pemeriksaan TORCH

Tes TORCH adalah serangkaian tes untuk mendeteksi adanya infeksi pada ibu hamil. Pemeriksaan TORCH sangatlah penting dalam fase masa kehamilan, karena bisa mencegah infeksi yang diderita bumil (ibu hamil) tertular ke janin.

Advertisement

Menjalani pemeriksaan infeksi TORCH sejak dini, seperti pada trimester pertama kehamilan bisa mencegah banyak komplikasi pada bayi saat dilahirkan. Mari kenali definisi, penyakit yang bisa dideteksi, proses, hingga efek samping pemeriksaan penyakit infeksi ini.

Baca Juga

  • Amankah Konsumsi Hati Ayam untuk Ibu Hamil? Ini Faktanya
  • Alcohol Swab Digunakan untuk Cegah Virus Corona, Efektifkah?
  • Cephalopelvic Disproportion Atau CPD Adalah Komplikasi Saat Persalinan, Apa Itu?

Mengenal pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi sejumlah infeksi

Ibu hamil
Infeksi yang dideteksi pemeriksaan TORCH sangat beragam

Dikutip dari MedlinePlus, tes TORCH artinya adalah pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mendeteksi sejumlah infeksi berbeda pada ibu hamil atau bayi baru lahir. Pada pemeriksaan ini, sejumlah infeksi yang dapat terdeteksi adalah mencangkup toksoplasmosis, rubella, herpes, hingga HIV dan infeksi lainnya.

Sejumlah infeksi yang dapat dideteksi melalui tes TORCH pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

1. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit T. gondii. Parasit ini sering ditemukan pada kotoran kucing, daging dan telur yang tidak diolah hingga matang. Bayi yang terinfeksi toksoplasmosis biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun, saat ia tumbuh dewasa, gejalanya baru akan muncul.

2. Rubella

Rubella adalah virus yang bisa menyebabkan ruam pada kulit. Jika infeksi rubella berdampak pada janin, cacat lahir seperti masalah jantung, gangguan penglihatan, hingga keterlambatan tumbuh kembang bisa muncul pada bayi baru lahir.

3. Sitomegalovirus

Sitomegalovirus masuk dalam keluarga virus herpes. Kondisi ini bisa menyebabkan banyak komplikasi seperti gangguan pendengaran atau tuli, epilepsi, dan gangguan intelektual pada janin.

4. Herpes simplex

Virus herpes simpleks biasanya menular pada bayi saat proses persalinan berlangsung. Namun, bayi juga bisa tertular virus herpes simplex, walaupun masih berada di dalam rahim. Bayi yang terdampak virus ini bisa mengalami kerusakan otak, masalah pernapasan, hingga kejang-kejang.

Penyakit seperti sifilis, HIV, hepatitis, varisela, hingga parvovirus juga bisa dideteksi oleh tes TORCH.

Selain beberapa infeksi di atas, dokter biasanya akan memeriksa tubuh bumil jika ada gejala dari penyakit lain. Sebab, beberapa kondisi medis berikut ini ini bisa masuk ke plasenta dan menyebabkan cacat lahir seperti salah satunya:

  • Katarak
  • Ketulian
  • Gangguan kecerdasan (intellectual disability)
  • Masalah jantung
  • Kejang
  • Penyakit kuning
  • Trombosit rendah

Pemeriksaan TORCH akan dilakukan dengan mengambil darah dari lengan bumil. Darah itu kemudian disimpan dalam tabung kecil untuk kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Jika dokter menemukan keberadaan penyakit di atas, maka upaya pencegahan akan segera dilakukan agar bayi terlahir normal tanpa adanya cacat lahir.

Baca juga: Waspadai Virus Zika pada Ibu Hamil, Ini Risiko Bahayanya untuk Janin

Tujuan pemeriksaan penyakit infeksi TORCH

Ibu hamil
tes TORCH dilakukan guna mendeteksi infeksi

Secara spesifik, tes TORCH dilakukan untuk mengetahui keberadaan antibodi yang bisa menyembuhkan infeksi di dalam tubuh. Terhitung ada dua antibodi yang bisa terdeteksi melalui pemeriksaan TORCH, yakni imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM).

1. Imunoglobulin G

Imunoglobulin G atau IgG adalah antibodi yang muncul saat seseorang memiliki infeksi di masa lalu dan tidak lagi sakit

2. Imunoglobulin M

Antibodi yang dikenal dengan sebutan IgM ini akan muncul saat seseorang memiliki infeksi akut. Dokter bisa menggunakan kedua antibodi ini, bersama dengan sejarah gejala yang pernah dirasakan, untuk melihat kemungkinan janin sudah terdampak dari infeksi yang dialami ibunya.

Pemeriksaan TORCH biasanya dilakukan saat wanita mengalami infeksi semasa kehamilannya. Sebab, sang janin berpotensi terdampak dari infeksi yang dirasakan ibunya, terutama di usia 3-4 bulan kehamilan.

Jangan main-main, janin yang terdampak dari infeksi bisa mengalami cacat lahir, keterlambatan pertumbuhan, masalah otak dan sistem saraf.

Persiapan pemeriksaan TORCH

Tes TORCH tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, sampaikan pada dokter jika Anda sudah didiagnosis dengan sebuah infeksi sebelum pemeriksaan berlangsung.

Anda juga disarankan untuk memberi tahu pengobatan yang sedang dijalani. Selanjutnya, dokter mungkin meminta Anda untuk menghentikan pengobatan atau berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan.

Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah perihal biaya menjalani tes. Pasalnya, sesuai Permenkes 28 Tahun 2014 pemeriksaan TORCH tidak ditanggung oleh BPJS. 

Baca juga: Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Rutin, Selain USG Apa Lagi?

Hasil pemeriksaan TORCH

Karena dilakukan melalui pemeriksaan darah, hasil TORCH kemungkinan akan keluar dalam beberapa hari. Hasil tes TORCH akan menunjukkan riwayat infeksi yang pernah diderita, maupun infeksi yang sedang diidap. Hasil pemeriksaan juga bisa menunjukkan imunitas tubuh Anda terhadap beberapa penyakit.

Hasil pemeriksaan TORCH terbagi dua, yakni positif dan negatif. Hasil pemeriksaan yang positif menunjukkan keberadaan antibodi IgG atau IgM pada infeksi yang terdeteksi.

Namun, jika tidak ada antibodi IgG atau IgM yang terdeteksi, itu menunjukkan hasil pemeriksaan yang negatif. Artinya, bumil tidak sedang mengidap infeksi.

Jika ada infeksi yang dideteksi dari hasil tes TORCH, maka dokter akan mendiskusikan pengobatan yang bisa dilakukan, untuk mencegah penularan infeksi dari ibu pada janin di dalam kandungan.

Apabila ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

menjaga kehamilankehamilantes kehamilaninfeksi virus

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved