logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Olahraga

Mengenal Olahraga Anaerobik dan Manfaatnya untuk Tubuh

open-summary

Olahraga anaerobik adalah latihan dengan intensitas yang tinggi sehingga tubuh tidak punya cukup banyak waktu untuk mengolah oksigen menjadi energi. Contohnya adalah lari sprint dan HIIT.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

20 Mei 2021

Olahraga anaerobik adalah latihan dengan intensitas yang sangat tinggi hingga tubuh tidak punya cukup waktu untuk mengolah oksigen

Contoh olahraga anaerobik adalah lari sprint

Table of Content

  • Apa itu olahraga anaerobik?
  • Manfaat dan risiko olahraga anerobik
  • Perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik

Istilah latihan anaerobik mungkin belum familiar di telinga banyak orang. Namun, jenis olahraga ini sebenarnya kerap dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang bugar, seperti lompat, lari, dan angkat beban. Olahraga anaerobik adalah lawan dari olahraga aerobik alias kardio.

Advertisement

Apa itu olahraga anaerobik?

Olahraga anaerobik adalah latihan intensitas sangat tinggi yang dilakukan dengan cara mengerahkan semua tenaga semaksimal mungkin dalam waktu singkat. Istilah anaerob sendiri berarti tidak ada oksigen.

Cara latihan ini akan membuat sistem jantung tidak memiliki cukup waktu untuk mengalirkan oksigen ke otot. Olahraga anaerobik biasanya dilakukan untuk meningkatkan stamina dan kekuatan otot.

Biasanya, saat kita berolahraga dalam intensitas yang rendah hingga sedang, tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi. Sementara saat melakukan olahraga anaerobik, energi akan didapatkan dari glukosa yang ada di dalam tubuh.

Contoh latihan anaerobik antara lain:

  • Angkat beban
  • Lompat tali
  • Lari sprint
  • High intensity interval training (HIIT)
  • Bersepeda

Semua latihan di atas termasuk ke dalam dalam latihan anaerobik jika dilakukan dalam intenstias yang sangat tinggi. Sementara jika tidak, latihan seperti bersepeda dan lompat tali bisa masuk ke dalam kategori olahraga aerobik alias kardio.

Manfaat dan risiko olahraga anerobik

Seperti halnya jenis olahraga yang lain, ada manfaat dan risiko yang bisa didapatkan saat Anda melakukan latihan anaerobik. Berikut ini penjelasannya.

1. Manfaat olahraga anaerobik

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan jika rutin melakukan latihan anaerobik adalah:

  • Membentuk otot
  • Menurunkan berat badan
  • Menjaga massa otot
  • Menguatkan tulang
  • Membakar lemak
  • Menambah stamina untuk melakukan berbagai aktivitas

2. Risiko olahraga anaerobik

Olahraga anaerobik adalah latihan dengan intensitas yang sangat tinggi, sehingga biasanya tidak disarankan untuk orang yang tidak terbiasa berolahraga.

Apabila Anda termasuk pemula dalam olahraga rutin, lakukanlah latihan dengan intensitas rendah hingga sedang, sampai stamina dan kekuatan otot perlahan-lahan membaik.

Contoh olahraga yang bisa dilakukan antara lain jalan kaki selama 5 menit dalam satu kali olahraga dan melakukannya secara rutin hingga Anda kuat untuk melakukannya sepanjang 30 menit tanpa henti.

Setelah itu, barulah beralih ke latihan dengan intensitas tinggi atau bahkan sangat tinggi seperti latihan anaerobik.
Hal ini perlu diperhatikan, karena olahraga dengan intensitas tinggi biasanya memiliki risiko lebih besar dalam menyebabkan terjadinya cedera.

Baca Juga

  • 4 Teknik Dasar Lempar Cakram dan Peraturan Pertandingannya
  • Olahraga Setelah Makan, Amankah Bagi Kesehatan?
  • Waktu yang Tepat untuk Olahraga Skipping, Berapa Lama?

Perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik

Perbedaan mendasar antara olahraga aerobik dan anaerobik adalah pada sumber energinya. Berikut ini penjelasannya.

• Olahraga aerobik

Energi yang dibuat oleh tubuh saat melakukan olahraga aerobik berasal dari suplai oksigen yang masuk, sehingga tidak diperlukan energi dari sumber yang lain lagi.

Saat melakukan olahraga aerobik, Anda akan bernapas lebih cepat dan dalam. Ini akan membuat kadar oksigen di dalam darah meningkat dan jantung berdetak lebih cepat, membuat aliran darah ke otot ikut naik. Jadi, Anda akan kuat melakukan aktivitas fisik.

Pada olahraga aerobik, proses pemberian energi dari oksigen ke otot butuh waktu, sehingga proses ini bisa terjadi apabila Anda melakukan olahraga dengan intensitas ringan atau sedang.

• Olahraga anaerobik

Pada olahraga anaerobik dengan instensitas tinggi, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengolah oksigen sebagai energi. Oleh karena itu, tubuh akan menggunakan cadangan glukosa agar otot bisa tetap bekerja selama latihan dilakukan.

Jika dibedakan dari jenis latihan, olahraga aerobik bisa terlihat pada jogging selama 30-60 menit sedangkan anaerobik adalah lari sprint selama 15-20 menit.

Karena intensitasnya lebih tinggi, maka durasi latihan anaerobik lebih sebentar dibanding kan dengan latihan aerobik.

Olahraga, baik itu aerobik maupun anaerobik perlu dilakukan secara teratur. Meski begitu, apabila memiliki riwayat penyakit kronis tertentu, Anda tetap perlu berdiskusi dengan dokter mengenai jenis olahraga yang paling aman dan sesuai dengan kondisi tubuh.

Anda juga bisa menanyakannya langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

olahragalari

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved