Obat penghilang rasa sakit terdiri dari berbagai jenis. Ada jenis yang bisa dibeli bebas di apotek, namun ada juga yang harus melalui resep dokter, seperti morfin, oksikodon, kodein, hingga hidrokodon.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Agt 2023
Obat penghilang rasa sakit ada yang ringan, namun ada juga yang membuat kecanduan
Table of Content
Obat pereda nyeri memang bisa jadi solusi praktis dan cepat untuk meredakan berbagai keluhan mulai dari menghilangkan rasa sakit setelah operasi, sakit gigi, pusing, hingga pegal-pegal. Namun ingat, obat penghilang rasa sakit bukanlah obat sapu jagad yang bisa menyembuhkan segala.
Advertisement
Penggunaan obat penghilang rasa sakit harus disesuaikan dengan kondisi Anda. Belum lagi, beberapa obat tersebut juga dapat menimbulkan serangkaian efek samping apabila digunakan sembarangan.
Anda perlu mengenal lebih jauh tentang obat pereda nyeri. Mulai dari jenis, cara kerja, hingga efek samping, agar dapat menggunakannya secara tepat.
Baca Juga
Obat pereda nyeri bisa juga disebut sebagai analgesik dan umumnya berguna sebagai pereda gejala.
Sering kali, penyakit yang dialami tidak dapat benar-benar sembuh dengan penggunaan analgesik, sebelum penyebabnya benar-benar diketahui. Penggunaan obat pereda nyeri yang bisa dibeli bebas, tentu diperbolehkan.
Namun, apabila konsumsi obat ini tidak juga meredakan gangguan kesehatan yang Anda alami, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Secara garis besar, ada dua jenis analgesik utama, yaitu:
Paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang paling sering digunakan. Obat ini bekerja langsung di bagian otak, yang bertugas menerima pesan impuls rasa sakit. Bagian otak yang sama, juga bekerja untuk mengatur suhu tubuh dan menurunkan demam.
Meski mengurangi rasa sakit, paracetamol tidak dapat meredakan peradangan atau inflamasi yang terjadi di tubuh. Sehingga, untuk beberapa jenis nyeri yang disertai inflamasi, jaringan seperti sakit gigi, obat ini mungkin kurang ideal.
Keunggulan paracetamol adalah pada efek sampingnya yang lebih sedikit. Sehingga, obat ini aman untuk dikonsumsi anak-anak maupun untuk penggunaan jangka panjang.
Untuk orang dewasa, paracetamol bisa dikonsumsi setiap 4-6 jam sekali dengan dosis 325 mg - 1000 mg sekali minum. Dosis maksimal paracetamol dalam sehari adalah 4000 mg.
Obat penghilang rasa sakit dari golongan AINS, juga dapat meredakan inflamasi atau peradangan jaringan. Obat dari golongan ini, dapat menjadi solusi untuk beberapa kondisi, seperti:
Beberapa obat golongan AINS yang bisa Anda dapatkan di apotek, di antaranya:
Untuk dosis konsumsi obat-obatan golongan ini, masing-masingnya berbeda. Sehingga, Anda perlu benar-benar membaca instruksi penggunaan yang tertera di kemasan secara cermat.
Baca Juga
Ada beberapa jenis obat pereda nyeri yang penggunaannya memerlukan resep dari dokter. Obat tersebut bisa masuk dalam golongan opioid, bisa juga tidak. Obat jenis AINS pun ada jenis tertentu yang harus diberikan dengan resep.
Penggunaan obat opioid benar-benar perlu diperhatikan. Opioid adalah golongan obat yang sangat kuat, dan dapat menyebabkan kecanduan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Jenis-jenis obat penghilang rasa sakit yang masuk ke dalam golongan obat opioid di antaranya:
Obat golongan opioid dijual dengan peraturan yang sangat ketat. Resep asli dalam bentuk fisik, harus disertakan dalam pembelian obat ini. Pembelian dengan salinan resep atau foto resep, tidak diizinkan.
Cara kerja obat penghilang rasa sakit akan berbeda-beda tergantung dari jenis dan golongannya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, paracetamol bekerja langsung di bagian otak yang mengatur persepsi nyeri serta suhu tubuh. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenasi atau COX di otak dan tulang belakang.
COX adalah enzim yang membantu tubuh memproduksi senyawa kimia yang dinamakan prostaglandin.
Prostaglandin, berperan dalam pembentukan rasa nyeri peradangan pada jaringan yang rusak akibat cedera atau penyakit tertentu.
Sehingga, jika produksi prostaglandin terganggu, rasa nyeri yang ada di tubuh pun akan berkurang. Namun, paracetamol hanya bisa meredakan nyeri dan tidak dapat meredakan inflamasi.
Obat golongan AINS juga bekerja dengan cara menghambat enzi COX di otak, sehingga produksi prostaglandin bisa terganggu. Cakupan efek obat golongan AINS lebih luas dibandingkan parasetamiol, sehingga dapat mengatasi nyeri sekaligus inflamasi jaringan.
Opioid bekerja dengan cara mengikat reseptor tertentu di sistem saraf pusat, usus, dan bagian lain di tubuh. Selain meredakan nyeri, opioid juga akan mengubah reaksi terhadap rasa sakit, dan bahkan meningkatkan toleransi Anda terhadap rasa sakit.
Obat penghilang rasa sakit harus digunakan sesuai instruksi dari kemasan maupun rekomendasi langsung dari dokter. Jangan mengubah dosis konsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Selain itu, obat pereda rasa sakit dengan resep dokter tidak boleh digunakan oleh orang lain yang tidak menerima pemeriksaan dokter. Meski gejala dirasa mirip, kondisi maupun diagnosis penyakit Anda belum tentu sama dengan orang yang menerima obat resep tersebut.
Berikut ini peringatan, risiko dan efek samping yang mungkin terjadi pada obat pereda nyeri:
Mengonsumsi obat pereda nyeri perlu dilakukan secara tepat, agar hasilnya pun efektif dan manjur. Jangan menyepelekan aturan pakai, meski obat dapat dibeli dengan bebas di apotek.
Segera hentikan pemakaian, apabila terjadi reaksi alergi seperti gatal dan sesak napas. Anda juga perlu ingat, bahwa pemeriksaan ke dokter, tetap merupakan langkah paling aman dan efektif, untuk menyembuhkan penyakit.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Farmasetik adalah studi tentang aspek kuantitatif pembuatan obat. Ini melibatkan desain, pengembangan dan evaluasi obat dengan kombinasi bentuk sediaan yang tepat.
12 Mei 2022
Dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet dalam 1 hari. Paracetamol bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
25 Mar 2022
Antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab penyakit. Obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus maupun jamur.
30 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved