Misophonia adalah suatu gangguan di mana Anda membenci suara tertentu yang biasa dibuat oleh manusia, seperti mengunyah, bernapas, mengecap, dan lainnya. Penderita gangguan ini akan merasa stres ketika mendengar suara pemicu.
3.94
(18)
4 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Saat mendengar suara pemicu yang dianggap mengganggu, penderita gangguan misophonia akan merasa cemas, panik, atau marah
Table of Content
Pernahkah Anda sangat merasa tidak nyaman bahkan tak tahan mendengar suara kunyahan dari orang di sebelah Anda? Jika pernah mengalaminya, maka bisa saja Anda terkena misophonia.
Advertisement
Misophonia adalah suatu gangguan di mana seseorang memiliki reaksi yang kuat, negatif, dan abnormal terhadap suara yang biasa dibuat oleh manusia, seperti mengunyah, bernapas atau bersiul. Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom sensitivitas suara selektif.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan misophonia. Akan tetapi, gangguan ini berisiko lebih tinggi pada orang-orang yang mengalami kondisi obsesif kompulsif (OCD), gangguan kecemasan, dan sindrom Tourette.
Selain itu, gangguan ini juga lebih umum terjadi pada orang yang menderita tinnitus (kelainan yang membuat Anda mendengar suara berdenging). Para ahli percaya bahwa misophonia memiliki hubungan yang tumpang tindih dengan kondisi-kondisi lain tersebut.
Sementara, beberapa peneliti berpendapat bahwa misophonia berkaitan dengan hiperkonektivitas antara sistem pendengaran dan limbik otak. Hiperkonektivitas ini memiliki arti terlalu banyaknya koneksi antara neuron di otak yang mengatur pendengaran dan emosi.
Sebuah studi menggunakan pencitraan MRI pun menemukan bahwa suara pemicu menghasilkan respons yang sangat berlebihan di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses emosi (anterior insular cortex) pada penderita misophonia. Di samping itu, kemungkinan adanya komponen genetik karena umumnya terjadi dalam suatu keluarga. Akan tetapi, mungkin masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.
Merupakan hal yang biasa bagi seseorang jika sesekali merasa terganggu oleh beberapa suara yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, bagi orang yang mengalami misophonia, maka suara-suara tersebut bisa membuatnya ingin berteriak atau memukul.
Suara pemicu misophonia dapat bervariasi pada setiap individu dengan gangguan tersebut. Selain itu, jenis suara pemicu juga dapat berubah seiring waktu. Akan tetapi, suara pemicu munculnya misophonia yang paling umum, yaitu:
Ketika mendengar suara itu, orang dengan misophonia akan menunjukkan reaksi fisik atau emosional dengan melawan atau berlari (flight or fight). Bahkan dapat muncul perasaan cemas, panik, dan marah dalam dirinya.
Baca Juga
Baik pria maupun wanita dapat mengalami misophonia pada usia berapa pun. Akan tetapi, biasanya orang dengan gangguan ini mulai menunjukkan tanda-tandanya pada akhir masa kanak-kanak atau awal masa remaja sekitar usia 9-13 tahun.
Orang yang mengalami misophonia menyadari bahwa reaksinya terhadap suatu suara memang berlebihan dan hilang kendali. Penelitian pun mengidentifikasi respon berikut sebagai tanda-tanda misophonia:
Selain respon emosional, penelitian juga menemukan bahwa orang-orang dengan misophonia mengalami sejumlah reaksi fisik, seperti dada terasa ditekan, otot terasa terikat, tekanan darah meningkat, jantung berdetak lebih cepat, dan suhu tubuh meningkat.
Belum ada obat atau perawatan yang spesifik untuk menyembuhkan misophonia. Akan tetapi, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengelola sensitivitas suara yang Anda alami, sebagai berikut:
Dokter atau terapis mungkin akan menyarankan Anda melakukan terapi pelatihan tinnitus, terapi perilaku kognitif, dan konseling agar dapat lebih mentolerir atau mengubah respon negatif yang Anda miliki terhadap suara pemicu. Meski tak ada pengobatan khusus, namun sebagian besar orang dengan misophonia mampu mengatasi gangguan ini seiring waktu.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Obat jenis lithium telah digunakan untuk menangani beberapa jenis gangguan mental seperti depresi hingga kepribadian ganda. Namun sekarang tidak lagi banyak digunakan karena potensi efek samping yang tak diinginkan.
Gangguan penyesuaian adalah kondisi psikologis yang membuat seseorang sulit menerima kenyataan pahit. Kenyataan pahit tersebut dapat beragam, mulai dari putus cinta, pemutusan hubungan kerja, hingga keluarga yang meninggal dunia. Gangguan penyesuaian dapat ditangani dengan terapi serta konsumsi obat-obatan.
Guilt trip adalah teknik atau strategi yang dilakukan untuk membuat orang merasa bersalah. Ciri-cirinya beragam, mulai dari mengungkit kesalahan hingga bersikap pamrih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved