Peran mesin ECMO adalah sebagai pengganti paru-paru dan jantung pada pasien yang mengalami sakit parah. Dengan begitu, jantung dan paru bisa beristirahat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Okt 2021
ECMO adalah mesin untuk menggantikan peran paru-paru dan jantung
Table of Content
ECMO merupakan singkatan dari extracorporeal membrane oxygenation. ECMO adalah mesin yang berfungsi memompa darah ke luar dari tubuh, kemudianmasuk ke paru-paru buatan untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Setelah itu, darah akan kembali dialirkan ke dalam tubuh.
Advertisement
ECMO berguna untuk mengurangi beban kerja paru-paru, jantung, ataupun keduanya. Alat ini sering kali digunakan pada bayi dengan kondisi kritis yang perlu dirawat di ruang rawat intensif (NICU) atau yang sedang menunggu mendapatkan donor sebelum menjalani transplantasi jantung maupun paru-paru.
Alat ini biasanya dipilih apabila alat penunjang hidup lainnya tidak memberikan hasil yang diinginkan.
Meski umumnya untuk bayi, siapa pun mungkin saja membutuhkan mesin ECMO. Ada tiga kondisi utama yang membuat seseorang memerlukan bantuan mesin ECMO untuk hidup, yaitu:
Ketiga kondisi di atas, bisa terjadi karena kondisi atau penyakit pernapasan dan jantung lainnya.
Berikut beberapa penyakit dan kondisi yang membuat seseorang perlu menerima bantuan dari mesin ECMO untuk bertahan hidup antara lain:
Mesin ECMO terhubung dengan pasien menggunakan selang khusus yang bernama kanula. Selang ini dimasukkan lewat pembuluh darah di pangkal paha, leher, ataupun dada.
Setelah selang terpasang, maka alat akan mulai bekerja dengan cara memompa darah ke luar tubuh menuju ke paru-paru buatan, yang disebut sebagai oksigenator. Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan paru-paru, yaitu mengambil oksigen yang dibawa oleh darah dan membuang karbondioksida.
Darah yang sudah disaring oleh paru-paru buatan kemudian dikirim balik ke tubuh menggunakan pompa yang fungsinya mirip dengan jantung, sehingga bisa menggantikan kerja organ asli.
Jumlah darah yang dipompa oleh mesin ECMO dikendalikan oleh petugas medis khusus yang sudah terlatih.
Menurut American Thoracic Society, durasi penggunaan mesin ECMO sangat tergantung pada kondisi kesehatan bayi ataupun orang yang menggunakannya. Pada prinsipnya, tim dokter akan segera melepas mesin ini segera setelah kondisi pasien membaik.
Saat jantung dan paru pasien dapat kembali bekerja secara mandiri, alat ini bisa dilepas.
Beberapa bayi ada yang hanya perlu menggunakan ECMO selama beberapa jam. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu. Pada beberapa kasus yang sangat berat, pasien tidak bisa bertahan jika mesin ECMO dilepas.
Mesin ECMO adalah alat penunjang hidup dan bukan alat untuk menyembuhkan penyakit. Karena itu, durasi pemakaiannya akan sangat bergantung pada proses perawatan atau penyembuhan penyakit yang sedang dijalani pasien.
Pemasangan mesin ECMO pada bayi yang kondisi klinisnya cukup parah tetap memiliki risiko sekalipun bisa membantu memperpanjang harapan hidup.
Akan tetapi, Anda tak perlu khawatir. Dokter biasanya akan mempertimbangkan risiko dan manfaat yang didapat sebelum melaksanakan suatu prosedur.
Berikut ini beberapa risiko pemasangan mesin ECMO:
Sebelum menggunakan ECMO, pasien akan diberikan obat pengencer darah agar aliran darah bisa lebih lancar. Namun pada beberapa pasien, pemberian obat ini bisa memicu perdarahan di bagian tubuh tertentu.
Kalau perdarahan sampai terjadi di otak, paru-paru, atau lambung, pasien bisa mengalami gangguan kesehatan yang cukup serius. Itu sebabnya, tim dokter akan selalu memantau pasien yang menggunakan ECMO secara intensif.
Agar darah bisa mengalir keluar masuk dari tubuh, mesin ECMO terhubung dengan suatu selang khusus. Keberadaan selang inilah yang bisa meningkatkan risiko infeksi karena bisa menjadi pintu masuk kuman.
Infeksi bisa terjadi di paru-paru maupun organ lainnya. Jika risiko ini sampai terjadi, dokter biasanya akan mengatasinya dengan pemberian antibiotik.
Penggunaan mesin ECMO bisa membuat aliran darah ke ginjal jadi tidak maksimal. Hal ini bisa berisiko menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut. Apabila ginjal berhenti bekerja, pasien harus menjalani prosedur cuci darah.
Selang ECMO sering kali dimasukkan ke dalam tubuh lewat pembuluh darah yang ada di pangkal paha. Pada beberapa pasien, hal ini bisa mengganggu aliran darah di kaki sehingga sel-sel di bagian tersebut rusak.
Pasien yang menggunakan mesin ECMO juga berisiko mengalami stroke.
Namun, stroke pada pasien ECMO sangat jarang terjadi. Sejauh ini kurang dari 5% pasien yang pernah dipasang ECMO mengalami stroke.
Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar pemasangan ECMO pada bayi maupun hal lain yang berkaitan dengan kondisi kesehatan anak, tanyakan langsung ke dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore maupun Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Kelompok yang paling berisiko terkena kanker paru-paru meliputi perokok, perokok pasif, orang yang sering terpapar radon, dan orang yang sering terpapar asbes.
27 Jul 2023
Gaya hidup yang tidak sehat serta pemilihan makanan yang tidak tepat dapat meningkatkan kolesterol di dalam tubuh. Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh berisiko meningkatkan penyakit jantung hingga stroke.
4 Agt 2022
Bahaya baby bouncer sebaiknya perlu diperhatikan orangtua. Mulai dari gangguan jalan napas, kepala bayi peyang, hingga cedera. Namun, Anda bisa meminimalisir bahaya baby bouncer dengan cara menggunakan baby bouncer yang aman dan tepat untuk Si Kecil.
30 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved