Artikel Bersponsor
PenyakitMedulloblastoma adalah jenis tumor otak bersifat kanker yang sering kali diderita anak berusia 5-9 tahun. Gejalanya beragam, seperti muntah, mual, hingga sulit berjalan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Sep 2021
Medulloblastoma adalah jenis tumor otak ganas yang sering diderita anak.
Table of Content
Salah satu kondisi berbahaya yang dapat dialami oleh anak-anak adalah medulloblastoma. Medulloblastoma adalah tumor otak bersifat ganas yang berkembang di dalam cerebellum alias otak kecil. Jenis tumor ini umumnya diderita oleh anak berusia 5-9 tahun.
Advertisement
Mari kita kenali lebih jauh seputar penyebab, gejala, dan cara mengobati medulloblastoma atau tumor otak pada anak berikut ini.
Baca Juga
Medulloblastoma adalah tumor otak ganas yang cenderung menyebar ke berbagai bagian otak dan sumsum tulang belakang melalui cairan serebrospinal. Jenis tumor otak ini jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Medulloblastoma tergolong dalam jenis tumor embrional, yaitu tumor yang berkembang pada sel janin (embrio) di otak.
Tumor ini bukanlah kondisi medis yang diturunkan dari orangtua. Namun, berbagai kondisi tertentu, seperti sindrom Gorlin atau sindrom Turcot, dapat membuat anak lebih rentan terhadapnya.
Medulloblastoma sebenarnya dapat diderita oleh siapa saja. Namun, kondisi medis ini lebih sering diidap oleh anak-anak. Faktanya, medulloblastoma adalah tumor otak ganas yang paling umum ditemukan pada anak-anak.
Keberadaan tumor di otak kecil dapat meningkatkan tekanan di dalam otak, terutama jika tumor tersebut mulai menekan bagian otak lainnya.
Ketika tekanannya mulai meningkat, berikut adalah berbagai gejala medulloblastoma yang dapat muncul.
Berbagai ciri-ciri tumor otak di atas dapat mengganggu aktivitas sehari anak-anak dan membuatnya tak merasa nyaman. Inilah alasan mengapa medulloblastoma perlu ditangani sejak dini.
Sejauh ini, dokter masih terus mencari penyebab pasti dari medulloblastoma pada anak. Namun, beberapa faktor di bawah ini dapat membuat anak lebih berisiko mengidapnya.
Dilansir dari Cancer, medulloblastoma lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Medulloblastoma lebih umum terjadi pada delapan tahun pertama kehidupan anak. Lebih dari setengah kasus penyakit ini bahkan dialami oleh anak berusia di bawah enam tahun. Itulah mengapa penyakit ini juga dikenal sebagai tumor otak pada anak.
Terdapat beberapa gangguan genetik yang dapat menyebabkan anak lebih rentan menderita medduloblastoma, mulai dari mutasi gen BRCA1, sindrom Turcot, hingga sindrom nevoid basal cell carcinoma.
Dilansir dari Mayo Clinic, jenis tumor, lokasi tumor, hingga tingkat keganasan tumor dapat menentukan jenis pengobatan yang akan ditempuh.
Berikut adalah beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengobati medulloblastoma.
Pertumbuhan tumor medulloblastoma dapat menyumbat aliran cairan serebrospinal sehingga menyebabkan penumpukan cairan di dalam otak.
Jika ini kasusnya, dokter dapat merekomendasikan prosedur pembedahan untuk membuka jalur agar cairan dapat dikeluarkan dari otak.
Prosedur ini biasanya dapat dilakukan bersamaan dengan operasi pengangkatan tumor.
Melalui prosedur operasi, dokter bedah dapat mengangkat tumor secara hati-hati agar tidak merusak jaringan di dekatnya.
Namun, tumor medulloblastoma terkadang tidak bisa diangkat seluruhnya karena dalam beberapa kasus pertumbuhannya jauh di dalam otak.
Penderita medulloblastoma biasanya harus menjalani perawatan lanjutan untuk menghancurkan sel-sel tumor yang tersisa.
Kemoterapi adalah jenis penanganan medulloblastoma yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor. Dokter umumnya dapat memberikan obat-obatan kemoterapi ini lewat infus.
Kemoterapi juga bisa direkomendasikan setelah penderita medulloblastoma menjalani terapi radiasi dan operasi.
Terapi radiasi dilakukan dengan cara menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti X-ray atau proton, untuk membunuh sel kanker. Pada kasus medulloblastoma, terapi radiasi dapat ditargetkan ke bagian otak dan sumsum tulang belakang.
Keberadaan orangtua di samping anak yang sedang menjalani pengobatan tumor atau kanker dinilai penting karena dukungan yang diberikan dapat membuat anak semangat dalam melawan penyakitnya.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi kejang pada anak yang benar adalah dengan membaringkan anak di lantai dalam posisi miring. Lalu, bersihkan mulut anak dan longgarkan pakaiannya. Cek pernapasan anak. Jika masih lancar, maka pantau terus kondisinya.
8 Agt 2023
Saat anak masuk rumah sakit, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar si kecil tidak merasa takut dan cemas, mulai dari selalu menemaninya, menahan emosi, hingga mengajak anak untuk bertemu petugas rumah sakit.
15 Okt 2021
Otak lemot atau bradyphrenia adalah kondisi yang menyebabkan lambatnya kemampuan dalam berpikir. Penyebab kondisi ini antara lain gangguan aliran darah ke otak, kekurangan vitamin B-12, hingga gejala penyakit tertentu.
21 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved