Family therapy atau terapi keluarga adalah konseling psikologis untuk meningkatkan komunikasi dan menyelesaikan masalah di dalam keluarga. Terapi ini dipercaya bisa mengatasi masalah, seperti konflik antaranggota keluarga, masalah kecanduan yang dialami anggota keluarga, masalah finansial, hingga perilaku buruk anak.
2023-03-28 07:51:01
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Family therapy adalah salah satu solusi yang bisa dicoba untuk atasi masalah rumah tangga.
Table of Content
Memiliki hubungan keluarga harmonis tentunya menjadi impian setiap orangtua dan anak-anaknya. Namun, ada kalanya masalah tidak bisa dihindari sehingga menyebabkan konflik. Untuk mengatasinya, Anda dan anggota keluarga lainnya dapat mencoba family therapy atau terapi keluarga.
Advertisement
Family therapy adalah konseling psikologis (psikoterapi) yang dapat membantu Anda dan anggota keluarga lainnya untuk memperbaiki komunikasi dan menyelesaikan konflik di dalam rumah.
Terapi keluarga biasanya dipandu oleh seorang psikolog, pekerja sosial klinis, atau terapis yang sudah memiliki pengalaman. Peserta terapi keluarga tidak hanya orangtua saja, tapi juga seluruh anggota keluarga lain yang ingin berpartisipasi.
Nantinya, setiap anggota keluarga akan dibekali dengan cara-cara mempererat hubungan antaranggota keluarga, hingga melewati masa-masa sulit di dalam rumah tangga. Family therapy umumnya dilakukan dalam jangka pendek.
Terapi keluarga dapat membantu Anda menyelesaikan berbagai masalah di dalam keluarga, seperti:
BACA JUGA: Broken Home: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya bagi Anak
Teori terapi keluarga digunakan untuk mengidentifikasi solusi yang paling efektif untuk mengatasi masalah di dalam keluarga, mulai dari melihat keluarga sebagai satu kesatuan hingga memisahkan anggota keluarga untuk menyelesaikan masalah individu.
Selain itu, teori terapi keluarga juga melihat keluarga sebagai masyarakat kecil. Di dalamnya, terdapat peran dan hubungan unik yang dipercaya menjadi sumber dari konflik di dalam keluarga.
Berdasarkan teori ini, ahli kesehatan mental dapat membantu anggota keluarga dalam mencari peran yang paling cocok bagi mereka dan membawa kedamaian serta ketertiban di dalam keluarga.
Pertama-tama, psikolog atau terapis akan berbicara dengan semua peserta yang mengikuti sesi terapi keluarga. Ia akan membantu setiap anggota keluarga untuk mengerti terlebih dahulu tentang masalah yang sedang terjadi di dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga juga akan diminta untuk menjelaskan pandangan mereka terhadap masalah yang sedang dialami, kapan masalah tersebut muncul, dan apa yang telah dilakukan oleh keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah itu, sang psikolog akan mencari solusi yang tepat. Tujuannya adalah meredakan konflik di dalam keluarga, bukan untuk mencari siapa yang bersalah di dalam konflik tersebut.
Di saat yang bersamaan, ia juga akan membantu peserta terapi keluarga untuk:
Sesi terapi keluarga biasanya akan berlangsung selama 50 menit dan dilakukan sebanyak 12 kali. Akan tetapi, durasi dan jumlah terapi konseling keluarga yang dibutuhkan akan didasari oleh masalah utama yang sedang terjadi.
Maka dari itu, jangan ragu untuk bertanya kepada psikolog yang memandu family therapy Anda.
Sebelum melakukan sesi terapi keluarga, Anda disarankan untuk mencari terapis yang memiliki reputasi baik dan tepercaya.
Cobalah bertanya kepada kerabat yang pernah menjalani terapi keluarga atau mintalah rekomendasi dari dokter.
Jika sudah mendapatkan rekomendasinya, maka Anda berhak untuk menanyakan berbagai hal di bawah ini kepada sang terapis:
Anda boleh bertanya mengenai latar belakang dan edukasi dari sang terapis yang akan memandu terapi keluarga. Selain itu, pastikan juga ia sudah memiliki sertifikat resmi sebagai profesional dalam terapi keluarga.
Pastikan juga kantor sang terapis tidak terlalu jauh dari rumah keluarga Anda. Dengan begitu, Anda dapat memanggilnya saat keadaan darurat.
Sebagai peserta family therapy, Anda berhak untuk bertanya mengenai durasi dan berapa banyak sesi yang dibutuhkan hingga masalah keluarga dapat diselesaikan.
Tidak ada salahnya jika Anda bertanya mengenai harga yang dipatok oleh sang terapis untuk memandu terapi keluarga. Dengan begitu, Anda dan anggota keluarga lainnya dapat mempersiapkan dananya.
Terdapat beberapa jenis terapi keluarga yang bisa dicoba sesuai dengan kebutuhan, di antaranya:
Terapi keluarga struktural adalah jenis terapi keluarga yang memfokuskan terapi terhadap struktur keluarga. Tujuannya adalah meningkatkan interaksi antaranggota keluarga.
Jenis terapi keluarga ini dapat dipraktikkan dengan teknik pemetaan keluarga untuk mengungkap serta memahami pola perilaku dan interaksi keluarga.
Terapis yang memandu dapat menciptakan representasi visual untuk mengidentifikasi masalah keluarga dan bagaimana masalah tersebut dapat dipecahkan.
Dikutip dari Healthline, terapi keluarga sistemik akan melihat keluarga sebagai sebuah unit, di mana perlakuan atau aksi setiap anggota keluarga dapat berdampak pada anggota keluarga lainnya atau keluarga secara keseluruhan.
Tujuan dari terapi keluarga sistemik adalah mempelajari bagaimana sebuah proses keluarga, dampak apa yang mereka berikan pada orang di sekitarnya, hingga perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu.
Misi dari jenis family therapy ini adalah meningkatkan interaksi antaranggota keluarga.
Terapi keluarga strategis singkat (brief strategic family therapy) umumnya hanya dibatasi hingga 12 sesi saja. Tujuan utamanya adalah mengidentifikasi dan melakukan restrukturisasi interaksi keluarga yang menyebabkan perilaku buruk pada anak-anak hingga remaja.
Seorang terapis akan fokus untuk memperkuat pola positif dan membuat perubahan terhadap perilaku keluarga di masa-masa krisis.
Tidak hanya itu, terapis juga bisa memberikan pekerjaan rumah untuk melihat bagaimana setiap anggota keluarga berkomunikasi.
Family therapy adalah solusi yang dianggap efektif untuk menyelesaikan berbagai macam konflik yang terjadi di dalam keluarga.
Dikutip dari Very Well Mind, terdapat beberapa bukti bahwa terapi keluarga efektif dalam menyelesaikan permasalahan di dalam keluarga.
Pertama, sebuah riset yang dimuat dalam Australian & New Zealand Journal of Family Therapy mengungkapkan, terapi keluarga dianggap efektif dalam mengatasi masalah hubungan, kekerasan pasangan, gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, kecanduan alkohol, hingga membantu anggota keluarga menyesuaikan diri dengan penyakit kronis.
Selanjutnya, sebuah studi dari International Journal of Enviromental Research and Public Health menjelaskan, manfaat terapi keluarga dapat memperbaiki beberapa fungsi keluarga dalam membantu anak remaja yang mengalami masalah kesehatan mental.
Baca Juga
Baca Juga
Family therapy bukanlah solusi instan dari masalah keluarga yang Anda rasakan. Namun, terapi ini dapat membantu Anda dan anggota keluarga lainnya untuk mengerti perasaan satu sama lain sehingga akar permasalahannya dapat diatasi.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan keluarga, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Aromantis merupakan kondisi seseorang yang tidak tertarik dengan sikap dan perilaku romantis. Namun, Orang tersebut tetap bisa menjalin hubungan percintaan.
Ada kondisi di mana Anda dapat mengalami kesepian walaupun berada dalam hubungan pernikahan. Beberapa tandanya bisa terlihat ketika pasangan tak lagi berbagi cerita kepada Anda, kehidupan seksual terasa membosankan, hingga merasa kesepian walau sedang bersama.
Bahasa reseptif adalah bagaimana anak memahami bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah bagaimana anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya. Gangguan pada kedua bahasa ini dapat membuat anak kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami bahasa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved