Berkebun telah dikenal menjadi terapi, untuk mengatasi gangguan psikologis. Salah satu alasannya, kegiatan bercocok tanam membuat Anda bersentuhan dengan tanah, yang memiliki manfaat positif untuk jiwa. Manfaat tanah tersebut, termasuk untuk redakan stres, karena sifat antidepresan yang dimilikinya.
4.67
(3)
1 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Manfaat tanah bisa Anda dapatkan dengan bercocok tanam dan berkebun
Table of Content
Apakah Anda termasuk orang yang menyukai berkebun sebagai hobi positif, dan sering melakukan earthing atau beraktivitas tanpa alas kaki di atas tanah? Ternyata, ada alasan di balik sensasi menyenangkan yang Anda rasakan, saat bercocok tanam dan bersentuhan langsung dengan tanah.
Advertisement
Para ahli juga telah menghubungkan, manfaat tanah dalam mengatasi gangguan mental, termasuk kondisi depresi. Seperti apa manfaat tersebut?
Tanah memiliki manfaat sebagai antidepresan alami. Maka tak heran, ahli kejiwaan juga telah menyarankan terapi berkebun, untuk mengatasi gangguan mental. Sebut saja, mengurangi gejala gangguan kecemasan, depresi, hingga menurunkan hormon kortisol atau hormon stres.
Lantas, bagaimana manfaat tanah untuk kondisi psikologis? Berikut ini penjelasannya.
Tanah ternyata mengandung bakteri Mycobacterium vaccae, yang dapat menghasilkan asam lemak tertentu. Asam lemak tersebut memiliki efek antiperadangan, sehingga mampu memberikan ketahanan diri untuk stres yang berisiko muncul. Itulah yang disimpulkan para ahli dari University of Colorado Boulder, Amerika Serikat.
Jurnal Psychopharmacology memuat hasil studi terbaru para peneliti, yang memurnikan asam lemak antiradang, dari bakteri tanah tersebut. Kemudian, mereka mencoba mensintesis dan melakukan tes terhadap tikus sebagai hewan uji.
Dari prosedur ini, para ilmuwan menemukan bahwa asam lemak tersebut berkaitan dengan reseptor (penerima sinyal dari luar sel) tertentu. Terikatnya asam lemak dengan reseptor tersebut, menghambat molekul penyebab peradangan.
Peneliti merekomendasikan, walau bakteri tanah telah diketahui memiliki manfaat untuk meredakan stres, mekanismenya perlu diteliti lebih lanjut.
Dalam studi sebelumnya, ilmuwan juga telah menyimpulkan, anak-anak yang tumbuh di perkebunan dan akrab dengan hewan, memiliki sistem imun yang lebih kuat dibandingkan anak yang tumbuh di kota. Dengan demikian, anak-anak desa cenderung memiliki ketahanan stres yang lebih kuat, serta berisiko kecil untuk menderita gangguan mental.
Kelompok peneliti di atas juga sebelumnya pernah melakukan studi, untuk menggali efek pemberian bakteri Mycobacterium vaccae terhadap pencegahan post-traumatic stress disorder (PTSD). PTSD adalah suatu gangguan psikologis, yang terjadi setelah mengalami kejadian traumatik.
Penelitian ini dilakukan terhadap tikus sebagai percobaan. Ilmuwan menyimpulkan, tikus yang diberikan bakteri tanah tersebut memiliki risiko yang lebih kecil untuk menderita peradangan usus besar terkait stres.
Tak hanya itu, adanya manfaat bakteri tanah untuk kondisi stres ini, memberikan ide bagi ilmuwan untuk mengembangkan vaksin stres. Vaksin ini diharapkan membantu pencegahan gangguan mental terkait stres, pada orang-orang yang bekerja di bawah tekanan mental yang tinggi.
Beberapa tahun sebelumnya, peneliti dari Bristol University and University College London juga telah menyimpulkan, bakteri di tanah memiliki sifat yang sama dengan obat antidepresan. Obat antidepresan sendiri merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan depresi.
Dalam studi yang dimuat jurnal Neuroscience tersebut, para ahli menyimpulkan, bakteri di tanah mampu mengaktifkan sel otak untuk menghasilkan serotonin. Serotonin adalah senyawa kimiawi otak yang berkaitan dengan kebahagiaan.
Manfaat tanah dan bakterinya di atas, bisa Anda dapatkan dengan mudah, dengan berkebun. Berkebun telah menjadi terapi yang diterapkan di beberapa tempat, sehingga juga patut untuk Anda coba.
Memulai berkebun, untuk mendapatkan manfaat tanah, bisa dilakukan dengan langkah mudah berikut ini.
Baca Juga
Para ahli telah membuktikan adanya bakteri dalam tanah yang bisa menenangkan perasaan. Manfaat tanah tersebut, bisa Anda dapatkan dengan mudah, melalui kegiatan bercocok tanam. Namun, pastikan Anda mencuci tangan dengan bersih setelah berkotor-kotor dengan tanah. Selamat mencoba!
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Rasisme adalah paham negatif yang menganggap suatu ras lebih unggul dibanding yang lainnya. Pola pikir ini pun berdampak buruk bagi kesehatan. Apa saja efek buruknya?
Sifat pacar yang kekanak-kanakan atau childish bisa membuat hubungan menjadi tidak efektif. Beberapa cara untuk menghadapi pacar dengan sifat childish, yaitu dengan menetapkan batasan sehat sejauh mana Anda dapat menoleransi.
Faktor lingkungan bisa berdampak signifikan pada kesehatan mental seseorang. Lingkungan berarti perpaduan faktor fisik seperti tempat tinggal dan juga orang yang ada di sekitar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved