Efek Mandela atau Mandela effect adalah fenomena mengingat sesuatu yang sebenarnya keliru. Mencari tahu kebenarannya terlebih dulu akan membuat Anda terhindar dari keyakinan palsu ini.
3.67
(3)
28 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Efek Mandela ini mungkin saja terjadi pada diri Anda saat mencoba mengingat sesuatu
Table of Content
Mandela effect adalah fenomena mengingat sesuatu yang salah yang akhirnya dipercaya menjadi sebuah kebenaran. Efek Mandela menjadi sangat populer karena dialami oleh banyak orang. Situasi ini mengacu pada kepercayaan yang dianggap benar, padahal sebenarnya keliru atau bahkan tidak pernah terjadi. Apa saja yang sebenarnya bisa menyebabkan fenomena tersebut terjadi?
Advertisement
Istilah Efek Mandela ini dipopulerkan oleh Fiona Broome yang mengambil dari nama seorang tokoh Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Dia percaya bahwa Nelson Mandela meninggal pada era 1980 di saat dipenjara. Masalahnya, Nelson Mandela baru meninggal pada 2013.
Fiona Broome mengingat setiap berita tentang kematian Nelson Mandela sampai pidato istrinya pada hari kematiannya. Sayangnya, semua hal yang dia ingat sebenarnya tidak terjadi. Lebih anehnya lagi, banyak orang percaya juga dengan kematian “palsu” Nelson Mandela tersebut.
Nelson Mandela masih menjalani hidup setelah berita kematiannya. Dia pun masih menjadi Presiden Afrika Selatan pada rentang 1994—1999.
Bagaimana fenomena ini bisa terjadi? Ada beberapa penyebab Mandela effect bisa muncul pada seseorang dan kelompok masyarakat yang lebih besar. Berikut beberapa penyebab efek mandela bisa terjadi:
Salah mengingat cukup umum terjadi pada seseorang. Hal ini bisa terjadi karena ingatan seseorang tidak bekerja sebagai kamera yang sangat objektif menangkap sebuah peristiwa. Seseorang bisa saja mengingat sebuah kejadian atau peristiwa, tapi bukan dalam penggambaran yang sangat akurat.
Anda bisa semakin percaya jika ingatan tersebut sudah diyakini oleh lebih banyak orang. Misalnya, sekelompok masyarakat mengucapkan sebuah perkataan dengan sebuah cara tersendiri yang lebih mudah diingat oleh orang lain. Hal ini yang membuat ingatan tersebut terasa lebih jelas, meskipun sebenarnya keliru.
Konfabulasi adalah mengisi kekosongan ingatan dengan cerita yang tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya bohong. Banyak pendapat mengatakan konfabulasi adalah kebohongan yang jujur. Teknik konfabulasi ini sebenarnya digunakan untuk menyembuhkan penderita gangguan otak.
Namun, cara konfabulasi ini dipercaya bisa membantu seseorang mengingat sebuah urutan peristiwa yang paling mungkin terjadi. Sayangnya, hal ini justru memicu Mandela effect karena seseorang menambah, mengurangi, atau malah memelintir ingatan mereka.
Priming merupakan cara untuk memengaruhi respons seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa. Hal ini seperti menyambungkan beberapa istilah yang berhubungan dengan satu atau dua benda. Priming sangat bisa memengaruhi ingatan seseorang. Sesuatu istilah yang lebih sugestif bisa memengaruhi ingatan seseorang ketimbang premis yang lebih umum.
Efek Mandela sendiri mungkin muncul saat Anda mencoba mengingat sebuah quote di dalam film atau lirik lagu. Tidak menutup kemungkinan juga Anda lupa dalam mengingat sebuah detail atau nama orang, apakah itu menggunakan huruf “e” atau “a”.
Sejujurnya, akan sangat sulit mengenali ingatan yang benar atau keliru. Satu-satunya cara untuk membuktikannya adalah mencari tahu kebenaran dari ingatan yang Anda percaya itu. Anda bisa bertanya kepada orang lain atau mencari di situs tepercaya.
Sayangnya, bertanya kepada orang lain pun bisa membawa pada kepercayaan keliru lainnya. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda bisa mengubah alur pertanyaan supaya orang tersebut bisa sedikit bercerita alih-alih hanya menjawab “iya” atau “tidak”.
Baca Juga
Efek Mandela ini mungkin saja terjadi pada diri Anda saat mencoba mengingat sesuatu. Beruntungnya, Mandela effect ini tidak terlalu berbahaya jika masih dalam lingkung yang kecil. Namun, ada baiknya Anda selalu bertanya atau mencari kebenaran terlebih dulu jika memang ada keraguan dalam hati.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar efek Mandela, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Agitasi adalah kondisi gangguan kejiwaan yang dapat dialami siapa saja. Pengidapnya dapat mengalami kemarahan dan kegelisahan tanpa sebab yang diketahui pasti.
Gejala anoreksia dapat ditandai dengan bentuk tubuh yang kurus kering dan pembatasan makan yang terlalu ekstrem.
Ketika interaksi langsung dengan orang lain dibatasi karena pandemi COVID-19, fitur seperti video call menjadi santapan sehari-hari. Ternyata, ada dampak negatif dari video call terhadap kesehatan mental seseorang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved