logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Mengenal Malaria Serebral yang Bisa Menyebabkan Kematian

open-summary

Malaria serebral adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi parasit Plasmodium falciparum yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Kondisi ini bisa menyebabkan kejang, koma, dan kerusakan otak.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

2 Agt 2021

Malaria serebral dapat menyebabkan koma bahkan kematian

Malaria serebral merupakan komplikasi yang berbahaya dari penyakit malaria

Table of Content

  • Apa itu malaria serebral?
  • Gejala malaria serebral
  • Pengobatan komplikasi malaria serebral

Malaria adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi parasit Plasmodium falciparum. Parasit tersebut dibawa dan ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit malaria dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat, salah satunya adalah malaria serebral.

Advertisement

Malaria serebral dapat menurunkan kemampuan otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh. Selain itu, komplikasi malaria ini juga bisa menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Kenali lebih jauh seputar malaria serebral agar Anda bisa mewaspadainya.

Apa itu malaria serebral?

Malaria serebral adalah komplikasi neurologis paling berbahaya akibat infeksi parasit Plasmodium falciparum. Kondisi komplikasi malaria ini terjadi ketika sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi pembuluh darah kecil ke otak sehingga dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan atau kerusakan otak. 

Akibatnya, penderita penyakit ini bisa mengalami kejang atau koma. Malaria serebral dapat terjadi dalam waktu kurang dari 2 minggu setelah digigit nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit, lalu berkembang 2-7 hari setelah munculnya demam. 

Penyakit malaria serebral memiliki angka kematian sebesar 25 persen. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak di wilayah Afrika Sub-Sahara. Sementara itu, penyakit ini umumnya menimpa orang dewasa di Asia Tenggara.

Anak-anak di bawah usia 6 tahun, ibu hamil, dan orang-orang yang bukan berasal dari wilayah endemik malaria rentan mengalami malaria serebral yang lebih parah karena tidak memiliki kekebalan yang cukup terhadap infeksi ini. Jadi, apabila Anda akan bepergian ke wilayah endemik malaria, pastikan keamanan Anda senantiasa terjaga.

Gejala malaria serebral

malaria serebral dapat menyebabkan kerusakan otak
Malaria serebral dapat menyebabkan pembengkakan atau kerusakan otak

Gejala malaria serebral dapat ditandai dengan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri tubuh, batuk, kelelahan, gelisah, agitasi, kejang, muntah, meningismus, dan koma. Jika Anda merasa mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Kematian dapat terjadi dengan cepat sebelum pengobatan diberikan. Namun, jika kondisi ini lebih awal terdeteksi, pengobatan yang diberikan dapat sangat membantu sehingga mencegah penyakit ini berkembang lebih parah. 

Pada penderita malaria serebral yang bertahan hidup, terutama anak-anak, terkadang cacat neurologis dapat menetap. Kecacatan tersebut meliputi gangguan gerak tubuh (ataksia), kelumpuhan, sulit berbicara, tuli, dan kebutaan.

Oleh sebab itu, penyakit malaria serebral harus sangat diwaspadai. Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit ini dikhawatirkan bisa berakibat fatal dan mengancam jiwa.

Baca Juga

  • Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2, dari Penyebab, Gejala, hingga Pencegahan
  • Trauma Akustik, Ketika Telinga Cedera Akibat Suara Desibel Tinggi
  • 8 Manfaat Sabun Sereh untuk Kulit, Bikin Rileks Hingga Atasi Jerawat

Pengobatan komplikasi malaria serebral

Mendiagnosis malaria serebral bukan perkara mudah karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, misalnya meningitis. Supaya tidak keliru, dibutuhkan pemeriksaan secara khusus dan lebih teliti oleh tim medis untuk mendiagnosis malaria otak ini.

Anda akan ditanyakan mengenai riwayat perjalanan ke daerah rawan malaria dan gejala-gejala yang dirasakan. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang meliputi tes darah, tes cairan sumsum tulang belakang, dan tes kelainan pada retina mata. Setelah diagnosis diberikan, pengobatan juga akan ditentukan.

obat antimalaria
Obat antimalaria membantu mencegah kondisi semakin memburuk

Pengobatan utama untuk malaria serebral dilakukan dengan obat-obatan antimalaria, seperti:

1. Klorokuin fosfat 

Obat ini dapat bekerja dengan menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium di dalam sel darah merah. Namun, parasit ini bisa resisten terhadap klorokuin sehingga tidak lagi menjadi pengobatan yang efektif.

2. Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)

ACT merupakan kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda, misalnya artemether-lumefantrine dan artesunate-mefloquine. Pengobatan ini dapat digunakan untuk malaria yang resisten klorokuin.

Obat-obatan tersebut dapat membantu meredakan gejala malaria serebral dan mencegahnya memburuk. Anda harus mengonsumsi obat antimalaria secara rutin sesuai dengan resep dari dokter.

Sementara itu, perawatan khusus oleh dokter diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita cacat neurologis akibat malaria serebral. Maka, pastikan Anda tidak menunda pemeriksaan ke dokter untuk mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar malaria serebral, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. 

Advertisement

penyakitpenyakit otakmalariagigitan nyamuk

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved