logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Mengenal Lupus, Penyakit yang Rentan Menyerang Perempuan

open-summary

Penyakit lupus adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini lebih mudah menyerang wanita dan umumnya tidak dapat disembuhkan kembali.


close-summary

2023-03-25 18:50:02

| Grace Ratnasari

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Penyakit lupus adalah kondisi yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh itu sendiri

Penyakit lupus memiliki gejala yang beragam, sehingga sulit dikenali.

Table of Content

  • Mengapa wanita lebih rentan mengidap lupus?
  • Seperti apa gejala penyakit lupus?
  • Bisakah penyakit lupus disembuhkan?
  • Apa penyakit lupus bisa dicegah?

Penyakit lupus yang dialami oleh penyanyi bernama Selena Gomez sejak 2015 ini tidak boleh dianggap sepele. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita lupus belum diketahui secara tepat. Namun Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta orang yang mengidap penyakit ini.

Advertisement

Gejala lupus tergolong sulit terdeteksi. Pasalnya, gejalanya sangat beragam dan sering berbeda pada masing-masing penderita. Tapi sebenarnya, apa itu penyakit lupus?

Baca Juga

  • Cara Tepat Merawat Sakit Lupus pada Anak
  • Kenali Gejala Alergi Air yang Dapat Mengganggu Kesehatan Anda
  • Mengenal Jade Roller, Tren Penggunaan Alat Kecantikan yang Terbuat dari Batu Giok

Mengapa wanita lebih rentan mengidap lupus?

pusing

Lupus tergolong sebagai penyakit autoimun, yakni kondisi yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh itu sendiri. Sebagai akibatnya, peradangan di berbagai bagian tubuh bisa terjadi. Mulai dari sendi, kulit, ginjal, otak, jantung, paru-paru, hingga sel-sel darah.

Penyakit lupus memang bisa menyerang siapa saja. Namun perempuan usia produktif (kisaran usia 15-50 tahun) termasuk kalangan yang paling rentan terserang penyakit ini.

Lebih jauh lagi, penyakit lupus dikatakan sembilan kali lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Hal ini diduga karena adanya perbedaan hormon dan kromosom seks. Meski begitu, belum ada penelitian yang bisa memberikan bukti jelas mengenai hal ini.

Selain faktor hormon dan kromosom seks, terdapat sejumlah hal lain yang dikatakan bisa mempertinggi risiko lupus pada seseorang. Berikut penjelasannya:

  • Faktor genetik. Terkadang lupus dapat diturunkan dalam satu keluarga. Hal ini dapat membuat seseorang lebih rentan terkena lupus.
  • Faktor lingkungan. Yang termasuk faktor lingkungan adalah sinar ultraviolet (UV) dari cahaya matahari, infeksi dari virus Epstein-Barr, paparan bahan kimia maupun obat-obatan tertentu, serta stres.
  • Pengaruh hormon. Para peneliti menduga ada hubungan antara hormon perempuan dengan lupus. Pasalnya, lupus lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki. Gejala yang dialami oleh pengidap wanita pun akan memburuk saat kadar estrogen meningkat, misalnya sebelum menstruasi.

Seperti apa gejala penyakit lupus?

sakit pinggang

Penyakit lupus sering disebut sebagai penyakit seribu wajah. Pasalnya, gejala lupus yang muncul seringkali menyerupai gejala berbagai penyakit lain. Inilah alasan lupus umumnya terlambat untuk didiagnosis dan diobati.

Gejala penyakit lupus yang dialami setiap penderita tidaklah sama. Demikian pula dengan tingkat keparahannya. Ada yang mengalami gejala yang parah, dan ada yang tidak.

Meski demikian, gejala-gejala lupus yang tergolong umum dan mungkin timbul bisa meliputi:

  • Muncul ruam merah pada sekitar pipi dan hidung. Bentuk ruam menyerupai sayap kupu-kupu.
  • Sendi terasa sakit. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah arthralgia.
  • Sendi mengalami pembengkakan.
  • Demam tanpa sebab yang jelas.
  • Merasa sangat lelah, dan tidak kunjung hilang.
  • Muncul ruam kulit.
  • Pergelangan kaki yang membengkak. Kondisi ini bisa akibat penumpukan cairan.
  • Muncul nyeri dada saat menarik napas dalam-dalam.
  • Rambut rontok.
  • Kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari atau cahaya lainnya.
  • Kejang-kejang.
  • Luka-luka pada mulut atau hidung.
  • Jari kaki dan jari tangan yang tampak pucat atau keunguan karena kedinginan atau stres.

Gejala yang dialami oleh pengidap perempuan pun akan memburuk saat kadar estrogen meningkat. Misalnya, sebelum menstruasi.

Perempuan ras Afrika-Amerika dan Hispanik juga bisa mengalami gejala lupus yang lebih parah dibandingkan dengan wanita dari kelompok ras lainnya. Mereka pun umumnya dapat menderita lupus sejak usia yang lebih muda.

Bila mengalami gejala-gejala tersebut, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Langkah ini memungkinkan Anda untuk menjalani diagnosis yang saksama, sehingga penanganan bisa diberikan secara tepat. 

Bisakah penyakit lupus disembuhkan?

minum obat

Lupus termasuk penyakit yang umumnya akan menyertai penderitanya seumur hidup. Ini berarti, lupus umumnya tidak bisa disembuhkan.

Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala yang dialami oleh penderita. Oleh sebab itu, jenis penanganan yang diberikan juga cenderung berlainan untuk tiap penderita.

Sebagai contoh, dokter bisa memberikan obat antiinflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen, atau hydroxychloroquine untuk mengatasi kelelahan serta masalah kulit dan persendian. Demikian pula dengan pemberian tablet, suntikan, maupun krim steroid.

Khusus untuk lupus yang parah, dua jenis obat baru berupa rituximab dan belimumab juga bisa diberikan oleh dokter. Kedua obat ini berfungsi mengurangi jumlah antibodi dalam darah.

Apa penyakit lupus bisa dicegah?

sunscreen

Karena penyebabnya belum diketahui, lupus tidak dapat dicegah. Tetapi Anda dapat mengurangi faktor-faktor yang memicu kemunculan gejala. 

Bila Anda mengalami ruam kulit ketika terpapar sinar matahari, hindarilah berlama-lama di luar ruangan. Anda juga bisa menggunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) 70 atau lebih tinggi untuk menghalau sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).

Agar tidak kelelahan, pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup. Durasi tidur malam yang dianjurkan adalah tujuh sampai sembilan jam per hari.

Untuk mencegah stres, pelajari dan lakukan teknik relaksasi. Misalnya, meditasi dan yoga. Anda pun bisa memanjakan diri dengan melakukan pijatan agar pikiran tenang.

Dengan memahami apa itu penyakit lupus secara lengkap, Anda diharapkan menjadi lebih tahu dan berhati-hati. Kemenkes Republik Indonesia pun terus menghimbau masyarakat akan bahaya penyakit lupus, khusunya pada Hari Lupus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Mei.

Pemerintah memperkenalkan program SALURI (PerikSA LUpus SendiRI) dengan harapan masyarakat lebih mewaspadai penyakit ini dan dapat mendeteksi gejalanya sejak dini.

Advertisement

kesehatan kulitlupus

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved