Mengenal Logoterapi, Sebuah Metode Memberikan Makna dalam Kehidupan

Banyak orang sering mempertanyakan makna kehidupan dan segala keputusan yang telah diambil selama ini. Sampai akhirnya, mereka menyesali tujuan hidup tanpa menikmatinya sama sekali. Jika Anda merasa seperti ini, mungkin logoterapi cocok sebagai penyembuhannya.

Logoterapi merupakan metode terapi yang diyakini bisa membantu banyak orang lebih sadar dengan hidup yang dijalani. Terapi ini pun mengajak orang-orang untuk mulai memasukkan nilai ke dalam hidup agar lebih berkualitas.

Mengenal asal-usul logoterapi

Logoterapi dikenalkan pertama kali pada 1940-an oleh Viktor Frankl, seorang ahli neurologi dari Austria. Beliau mendapatkan gelar kedokteran dari University of Vienna Medical School pada 1930. Frankl dikirim ke kamp tentara Nazi bersama dengan keluarganya pada 1942.

Dia merupakan satu-satunya anggota keluarga yang selamat. Pada 1945, dia kembali ke Wina dan menerbitkan sebuah buku berjudul Man’s Search for Meaning. Setelah kematiannya pada 2 September 1997, buku ini diterbitkan dalam 24 bahasa. Dalam buku tersebut, Frankl mengenalkan logoterapi yang mengajarkan orang-orang untuk menemukan makna dalam hidup mereka.

Frankl percaya bahwa setiap manusia didorong oleh sebuah keinginan untuk memiliki arti dalam pencarian makna kehidupan. Menurutnya, setiap orang bisa memiliki makna dalam hidupnya bahkan saat dalam keadaan terpuruk sekalipun. Hal ini didasari oleh pengalaman hidup yang dijalaninya sehingga dia percaya setiap manusia bisa mengubah situasinya sendiri.

Aspek-aspek dalam logoterapi

Logoterapi mengenalkan enam asumsi dasar di dalamnya. Berikut asumsi dasar dan cara memaknai hidup dalam logoterapi:

1. Tubuh, pikiran, dan jiwa

Teori yang diungkapkan oleh Frankl dalam bukunya tidak didasarkan oleh ajaran agama atau teologi. Namun, teori ini punya kemiripan dari banyak teologi yang ada. Menurutnya, setiap manusia terdiri atas tubuh, pikiran, dan jiwa. Jiwa inilah yang menentukan esensi dari setiap manusia.

2. Makna hidup dalam segala kondisi

Kehidupan selalu memiliki makna bahkan dalam keadaan terpuruk sekalipun. Biarpun sepertinya situasinya tidak menyenangkan, selalu ada hal-hal yang bermakna dalam hidup.

3. Manusia memiliki keinginan untuk bermakna

Motivasi setiap manusia adalah memiliki arti. Hal ini membuat setiap orang mau melakukan apa pun, termasuk menahan rasa sakit dan menjalani penderitaan. Pandangan ini sangat berbeda dari keinginan untuk mendapatkan kesenangan dalam hidup.

4. Kebebasan mencari makna hidup

Frankl pernah merasakan situasi yang sangat menyakitkan dalam hidupnya. Biarpun begitu, dia tetap bisa menemukan makna hidup setelahnya. Menurutnya, setiap orang bebas memaknai hidupnya sendiri dalam keadaan apa pun.

5. Memberi arti pada setiap momen

Agar setiap keputusan hidup memiliki makna, setiap orang harus melakukan sesuatu berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat atau mempercayai hati nurani mereka sendiri. Setiap peristiwa hidup pasti memiliki makna, dan jangan biarkan semua hal berlalu begitu saja seperti sebuah rutinitas. Cobalah renungkan setiap peristiwa, baik maupun buruk, dan berilah makna.

6. Setiap orang itu unik

Frankl percaya bahwa setiap individu unik dan memiliki maknanya masing-masing. Hal ini yang membuat setiap individu tidak bisa digantikan oleh individu lainnya. Karena itulah, setiap orang memiliki makna dalam hidup.

Saat seseorang sudah menemukan tujuan hidup mereka, hal yang dirasakan pertama kali adalah mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu, sebuah studi juga menyebutkan bahwa memaknai kehidupan dengan baik pun bisa memiliki umur yang panjang.

Mengaplikasikan logoterapi dalam kehidupan sehari-hari

Fokus dari logoterapi adalah membantu orang-orang lebih sadar tentang makna hidup yang dijalani. Dengan begitu, setiap orang bisa membuat kualitas hidup mereka lebih baik. Cara mengaplikasikan logoterapi dalam kehidupan sehari-hari pun tidak sulit. Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk memaknai hidup:

• Buat sesuatu yang bisa menambah makna dalam hidup Anda, seperti menulis buku, menulis artikel, membuat lukisan, atau benda fisik yang bisa dilihat.
• Bangun hubungan dengan orang lain dan berinteraksilah dengan mereka karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.
• Temukan sebuah tujuan dalam keterpurukan, seperti menemani anggota keluarga saat sedang sakit. Hal ini bisa dijadikan momen untuk lebih dekat dan menghabiskan waktu bersama
• Percaya bahwa hidup tak selamanya indah dan setiap orang bisa saja mengalami kegagalan. Namun, setiap momen selalu memberikan makna bahkan di situasi terburuk sekalipun.
• Ambil semua keputusan sesuai yang Anda inginkan karena setiap orang memiliki kebebasan tersebut.
• Jalani hidup dengan berfokus kepada orang lain agar bisa keluar dari perasaan yang terkekang.
• Selalu bisa menerima hal yang sangat buruk.

Logoterapi pun masih terus dipelajari hingga sekarang karena Frankl membuat teori ini berawal dari pengalaman pribadinya. Namun, logoterapi sampai saat ini belum dijadikan sebuah terapi yang digunakan oleh para ahli. Menurut sebuah jurnal, seorang klinisi yang hendak menerapkan logoterapi pada pasiennya harus menerapkannya pada diri sendiri terlebih dahulu.

Catatan dari SehatQ

Logoterapi yang dipopulerkan oleh Frankl mengajak orang untuk lebih sadar akan kualitas hidup. Cara yang dilakukan dalam terapi ini adalah dengan menerima segala kondisi bahkan yang buruk sekalipun. Selain itu, selalu berpikir setiap momen pasti memiliki arti dalam kehidupan adalah ajaran di dalam logoterapi.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar diet maupun nutrisi makanan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.