Limfadenitis adalah peradangan pada kelenjar getah bening yang umumnya ditandai dengan pembengkakan. Tak boleh dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
1 Sep 2020
Limfadenitis bisa menyebabkan timbulnya benjolan di leher
Table of Content
Pernahkah Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening? Kondisi tersebut merupakan salah satu gejala utama dari limfadenitis. Limfadenitis adalah peradangan pada salah satu atau beberapa kelenjar getah bening yang menjadi bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kelenjar getah bening umumnya ditemukan pada leher, ketiak, dan selangkangan.
Advertisement
Kelenjar ini mengandung sel darah putih yang dapat membantu tubuh melawan infeksi. Akan tetapi, ketika kelenjar getah bening terinfeksi, peradangan dapat terjadi sehingga membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
Infeksi virus, bakteri, atau jamur menjadi penyebab umum limfadenitis. Biasanya, infeksi dimulai pada tempat lain di tubuh, kemudian menyebar ke kelenjar getah bening. Terdapat dua jenis limfadenitis, yaitu:
Ini merupakan jenis limfadenitis yang paling umum. Peradangan ini melibatkan satu atau beberapa kelenjar getah bening yang dekat dengan area tempat infeksi dimulai. Misalnya, pembengkakan kelenjar getah bening di leher terjadi karena adanya infeksi amandel.
Jenis infeksi kelenjar getah bening ini terjadi pada dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh infeksi yang menyebar melalui aliran darah atau penyakit lain yang memengaruhi seluruh tubuh.
Perlu Anda ketahui bahwa kanker juga bisa menyebabkan limfadenitis. Salah satu jenis kanker yang menyebabkan limfadenitis adalah kanker darah, seperti leukemia dan limfoma.
Peradangan pada kelenjar getah bening bisa menimbulkan berbagai gejala. Namun, hal tersebut bergantung pada penyebab dan lokasi infeksi. Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang kerap terjadi ketika seseorang terkena limfadenitis, di antaranya:
Kelenjar getah bening yang mengeras dan melebar bisa mengindikasikan adanya tumor. Akan tetapi, gejala limfadenitis bisa terlihat sama dengan kondisi medis yang lain sehingga diperlukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Baca Juga
Pengobatan untuk limfadenitis bergantung pada penyebabnya. Selain itu, jenis pengobatan yang diberikan juga akan mempertimbangkan usia penderita, kondisi kesehatan secara umum, riwayat medis, keparahan limfadenitis, dan jangka waktu terjadinya limfadenitis. Adapun beberapa metode pengobatan limfadenitis yang bisa dilakukan, yaitu:
Dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunakan obat antiperadangan nonsteroid seperti ibuprofen, jika mengalami nyeri dan demam akibat limfadenitis. Selain itu, kompres hangat juga diperlukan untuk meredakan pembengkakan.
Obat antibiotik, antivirus, atau antijamur dapat digunakan untuk membantu tubuh melawan infeksi yang menyebabkan peradangan kelenjar getah bening. Akan tetapi, pastikan Anda mendapat resep dari dokter sebelum menggunakannya.
Prosedur ini dilakukan untuk mengobati limfadenitis yang telah berkembang menjadi abses atau kumpulan nanah. Nanah tersebut akan dialirkan melalui sayatan kecil pada kulit di area abses.
Setelah nanah keluar dengan sendirinya, sayatan akan ditutup menggunakan kain kasa steril. Pembengkakan pun dapat segera mengecil ketika nanah terkuras.
Jika limfadenitis yang terjadi disebabkan oleh tumor atau kanker, penderita dapat menjalani sejumlah pengobatan yang meliputi operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, dan radiasi.
Jika tak segera mendapat pengobatan, infeksi yang menyebar ke beberapa kelenjar getah bening bisa menjangkiti bagian tubuh lainnya dengan cepat. Oleh sebab itu, ketika merasakan gejala limfadenitis, periksakan diri pada dokter untuk menemukan penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Cacar air pada ibu hamil rupanya dapat menyebabkan risiko komplikasi yang serius pada ibu maupun janin. Efek cacar air untuk ibu hamil adalah radang paru-paru hingga radang otak.
20 Mei 2020
Listeriosis adalah infeksi bakteri Listeria yang bisa menyerang saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual dan diare, serta sistem saraf pusat yang membuat sakit kepala, leher kaku, hingga radang selaput otak.
21 Des 2020
Perut kembung, mual, demam, dan tidak enak badan merupakan gejala masuk angin. Cara mengatasi masuk angin berakar dari bagaimana Anda mendengarkan sinyal dari tubuh.
9 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved