Anda mungkin sering menemukan kata 'karsinogen' atau 'karsinogenik' di banyak artikel kesehatan atau berita secara umum. Sebenarnya apa itu karsinogen? Seberapa besar bahayanya untuk tubuh kita?
2023-03-20 02:43:31
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi sel kanker yang membelah diri yang dipicu oleh zat karsinogen
Table of Content
Anda mungkin sering menemukan kata ‘karsinogen’ atau ‘karsinogenik’ di banyak artikel kesehatan atau berita secara umum. Istilah ini kerap dihubung-hubungkan dengan penyakit kanker. Sebenarnya apa itu karsinogen? Seberapa besar bahayanya untuk tubuh kita?
Advertisement
Istilah karsinogen berkaitan erat dengan kanker. Sederhananya, karsinogen adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kanker. Sedangkan karsinogenik adalah sifat dari aktivitas zat tersebut untuk memicu pertumbuhan kanker.
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana adanya sel-sel abnormal di tubuh yang membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sifat karsinogenik pada beberapa zat tertentu yang disebut karsinogen itulah yang menyebabkan sel-sel abnormal ini muncul dalam tubuh.
Zat karsinogen dapat menyebabkan kanker dengan mengubah metabolisme sel atau merusak DNA sel secara langsung, serta menyebabkan mutasi sel yang akan mengganggu proses biologis normal dalam tubuh
Bentuk dari zat karsinogen ini banyak ragamnya, mulai dari zat-zat yang ada di udara, produk yang Anda gunakan, atau bahkan bahan kimia yang terkandung dalam makanan dan minuman.
Berikut adalah berbagai jenis zat karsinogen yang ada di sekitar kita:
Bahan kimia tertentu yang digunakan di rumah atau tempat kerja, dapat bersifat karsinogenik. Contoh bahan karsinogenik adalah asbes yang sering digunakan sebagai lapisan di bawah penutup atap. Asbes, jika dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker paru-paru serta mesothelioma.
Menurut WHO, makanan yang biasa kita konsumsi pun bahkan dapat berpotensi menjadi karsinogen, misalnya daging yang telah diolah dalam proses penggaraman, pengawetan, fermentasi, pengasapan, atau proses lainnya, seperti sosis, kornet, bacon, ham, dan sebagainya.
Radiasi ultraviolet yang dihasilkan sinar matahari dapat diserap ke dalam kulit dan merusak sel-sel kulit sehingga radiasi ini diyakini sebagai penyebab kanker kulit.
Sementara radiasi lainnya dihasilkan dari senyawa radioaktif bernama radon. Senyawa ini terdapat dalam jumlah kecil di alam terbuka, dipancarkan dari peluruhan normal uranium di tanah dan kemudian terperangkap di dalam ruangan.
Ketika kita tidak sengaja menghirupnya secara terus-menerus, radon akan merusak lapisan paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Radiasi dalam dunia medis biasanya digunakan untuk memeriksa suatu diagnosis atau sebagai pengobatan. Contohnya, pada pasien yang menerima terapi radiasi setelah mastektomi untuk kanker payudara, terbukti berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru karena sifat karsinogenik pada sinar radiasi tersebut.
Terdapat beberapa virus karsinogen karena dapat menyebabkan kanker, seperti human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks, atau virus hepatitis C, yang dapat menyebabkan kanker hati.
Beberapa obat kemoterapi dan terapi hormon dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya, beberapa obat kemoterapi (seperti cyclophosphamide) yang digunakan untuk mengobati pasien kanker payudara stadium awal kadang-kadang dapat menyebabkan leukemia atau kanker darah. Penggunaan kontrasepsi oral juga dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita muda.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak dijaga hingga mengakibatkan obesitas, juga dianggap sebagai faktor karsinogen. Dua kondisi tersebut bertanggung jawab atas mutase yang menyebabkan berbagai kanker, seperti kanker paru-paru, ginjal, atau rahim.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan polusi udara sebagai salah satu karsinogen. Dalam evaluasinya, IARC menyimpulkan bahwa polusi udara yang terjadi di luar ruangan dapat menyebabkan kanker paru-paru dan juga terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih.
Untuk melihat daftar lengkap dari semua zat yang telah diklasifikasikan ke dalam zat karsinogen, Anda dapat mengacu pada tautan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) berikut.
Baca Juga
Untuk menentukan suatu zat termasuk ke dalam kategori karsinogen, dibutuhkan proses yang tidak sederhana. Sebagai contoh, untuk membuktikan bahwa rokok dapat mengakibatkan kanker paru, dibutuhkan penelitian bertahun-tahun.
Mulanya, zat tersebut akan diujikan pada hewan di laboratorium dan diamati aktivitas karsinogennya. Metode lain juga dilakukan pada manusia seperti studi retrospektif yang mengamati penderita kanker dengan mengevaluasi riwayat pasien sebelumnya, untuk menganalisis zat atau paparan yang dialami pasien yang sekiranya memiliki kemampuan untuk menyebabkan kanker.
Meskipun setiap harinya kita mungkin bersinggungan dengan zat-zat karsinogen yang sudah dipaparkan di atas, tapi peluang terkena kanker bergantung pada banyak hal, seperti seberapa banyak dan sering paparan yang terjadi, atau bisa juga dari faktor keturunan kanker yang diwariskan.
Cara terbaik untuk menjauhi kanker adalah dengan hidup sehat, menghindari rokok, sebisa mungkin konsumsi makanan dan minuman bergizi, serta rutin berolahraga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bahaya makan ikan lele yang berlebihan perlu diketahui agar Anda terhindar dari berbagai penyakit. Untuk pencegahan, sebaiknya Anda mencari tahu asal-usulnya.
Manfaat daun jambu biji cukup beragam untuk kesehatan. Mulai dari obat diare hingga bersifat antikanker, daun jambu biji bisa dikonsumsi sebagai pengganti teh Anda.
Pemberian vaksin HPV merupakan langkah tepat untuk menurunkan risiko penyakit menular seksual dan kanker servik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved