Sesuai namanya, kanker leher dan kepala adalah kanker yang muncul di area leher dan kepala, mulai dari sinus, hidung, rongga mulut, serta tenggorokan. Beberapa faktor risiko meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker di leher dan kepala, terutama merokok dan konsumsi alkohol.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Agt 2020
Dua faktor risiko utama kanker leher dan kepala adalah rokok dan alkohol
Table of Content
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkontrol. Sel kanker tersebut dapat muncul di berbagai area di dalam tubuh. Apabila kanker berkembang dari area di dalam rongga kepala dan leher, maka kanker ini dirujuk sebagai kanker leher dan kepala. Bagian apa saja yang bisa muncul sel kanker leher dan kepala?
Advertisement
Sesuai namanya, kanker leher dan kepala adalah kanker yang tumbuh di area leher dan kepala. Secara spesifik, kanker tersebut dapat muncul di area berikut ini:
Kanker yang muncul dari leher dan kepala juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain – disebut dengan metastasis. Misalnya, kanker dapat menyebar ke paru-paru dan kemudian tumbuh di organ pernapasan tersebut.
Kanker leher dan kepala dapat menimbulkan gejala sesuai dengan area tempat munculnya kanker:
Dua faktor risiko utama kanker leher dan kepala adalah rokok dan alkohol. Rokok, apa pun jenisnya, harus Anda hindari karena sejatinya tidak memiliki manfaat bagi tubuh. Untuk alkohol, Anda harus membatasi konsumsinya demi turunkan risiko kanker dan penyakit lain.
Sekitar 70% kasus kanker di bagian orofaring (faring bagian tengah) dikaitkan dengan infeksi human papillomavirus (HPV), infeksi yang bisa terjadi karena hubungan seks berisiko.
Beberapa faktor risiko lain termasuk paparan sinar matahari dan sinar UV buatan untuk kanker di bibir, mulut yang tidak terjaga kebersihannya untuk kanker mulut, serta paparan zat tertentu seperti debu kayu, asbestos, nikel, dan formalin untuk kanker di faring.
Ada beberapa pilihan strategi untuk menangani kanker leher dan kepala, namun yang beberapa yang utama yakni operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi tertarget, dan imunoterapi.
Tindakan bedah atau operasi merupakan penanganan lokal untuk kanker leher dan kepala. Tindakan bedah dilakukan untuk menyingkirkan kanker dan ujung jaringan sehat di sekitarnya. Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga mengangkat semua jaringan lidah, tenggorokan, kotak suara, trakea, tulang rahang, atau bahkan nodus limfa di leher.
Operasi atau bedah juga dilakukan untuk tujuan lain. Misalnya, jika pasien tidak bisa menelan makanan karena adanya tumor, tindakan bedah akan dilakukan untuk menempatkan selang makanan.
Sesuai namanya, terapi radiasi merupakan tindakan menggunakan sinar berenergi tinggi (seperti sinar-X) untuk membunuh sel kanker. Terdapat dua jenis terapi radiasi, yakni dengan menggunakan mesin dari luar tubuh (external beam radiation) atau dengan biji partikel radioaktif yang diletakkan di dalam tubuh di sekitar area munculnya kanker (brachytherapy).
Kemoterapi adalah tindakan dengan menggunakan obat-obatan untuk melawan kanker. Obat-obatan dalam terapi kemo dapat dikonsumsi secara oral atau diberikan secara intravena selama waktu tertentu. Penanganan ini dapat berlangsung selama beberapa bulan.
Hanya saja, selain menyerang sel kanker, kemoterapi berisiko pula menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Terapi tertarget juga menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Namun, bedanya dan kemoterapi, terapi tertarget bisa lebih fokus pada sel kanker dan cenderung tidak merusak sel-sel sehat. Terapi tertarget juga dapat mencegah sel kanker membelah diri dan membuat sel baru – berbeda dengan terapi kemo yang fokus pada sel kanker yang sudah ada.
Imunoterapi menjadi tindakan yang cenderung lebih baru untuk menangani kanker, termasuk kanker leher dan kepala. Terapi ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan agar sel imun tubuh dapat menyerang sel kanker. Terapi ini cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit walau terkadang bisa bersifat serius.
Kanker leher dan kepala merujuk pada kanker yang muncul di leher atau kepala, seperti di sinus, rongga mulut, tenggorokan, atau hidung. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kanker leher dan kepala, termasuk merokok, alkohol, bahkan oral seks.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Gejala kanker prostat hampir mirip dengan pembesaran prostat jinak atau BPH, yakni gangguan buang air kecil. Apa lagi ciri-ciri kanker prostat lainnya?
24 Mar 2021
Ciri-ciri kanker kulit antara lain muncul bercak merah pada kulit, tahi lalat baru, benjolan yang terus menerus membesar, serta luka yang tidak kunjung sembuh.
10 Jun 2023
Kanker stadium 4 adalah tingkat paling parah dari penyakit ini. Kerap dianggap tak bisa disembuhkan, faktanya angka harapan hidup bergantung pada pasien itu sendiri dan pengobatan yang dijalankan.
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved