logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kecantikan

Penyebab Jerawat Pustula dan Cara Mengatasinya secara Alami

open-summary

Jerawat pustula adalah jenis jerawat berupa tonjolan berisi nanah dan terasa nyeri saat disentuh. Jerawat pustula dikenal pula dengan jerawat nanah. Untuk mengobatinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti penggunaan obat oles jerawat sampai prosedur medis tertentu.


close-summary

9 Mei 2019

| Maria Yuniar

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Jerawat pustula adalah jenis jerawat berupa tonjolan berisi nanah dan terasa nyeri

Kemunculan jerawat pustula dapat mengganggu penampilan wajah

Table of Content

  • Apa penyebab jerawat pustula?
  • Faktor risiko yang membuat jerawat bernanah muncul
  • Bagaimana ciri-ciri jerawat nanah serta bedanya dengan jenis jerawat lain?
  • Bagaimana cara mengatasi jerawat pustula?
  • Adakah pengobatan rumahan sebagai cara menghilangkan jerawat nanah?
  • Kapan jerawat bernanah harus diperiksakan ke dokter kulit?

Munculnya jerawat pustula tidak hanya mengurangi rasa percaya diri, melainkan juga menimbulkan rasa nyeri. Jerawat pustula adalah jenis jerawat yang ditandai dengan puncak berwarna putih kekuningan serta kulit kemerahan di sekitarnya. Jerawat pustula dikenal pula dengan jerawat meradang atau jerawat bernanah.

Advertisement

Umumnya, jerawat bernanah muncul di area wajah. Akan tetapi, area tubuh lainnya juga dapat ditumbuhi jenis jerawat ini, seperti punggung, dada, dan leher.

Apa penyebab jerawat pustula dan bagaimana cara mengobatinya? Simak uraian selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa penyebab jerawat pustula?

Jerawat pustula adalah jerawat yang terdapat nanah
Pustula adalah jenis jerawat yang terdapat puncak nanah

Pada dasarnya, penyebab jerawat pustula adalah penyumbatan pori-pori kulit yang disertai dengan penumpukan sel kulit mati, produksi minyak berlebih, serta infeksi bakteri Propionibacterium acnes.

Ketika produksi minyak alami atau sebum berlebih dan penumpukan sel kulit mati menebal, mereka akan menekan folikel rambut atau pori-pori kulit.

Tekanan yang terlalu besar tersebut bisa menyebabkan dinding folikel rambut di sekitarnya pecah.

Akibatnya, muncul infeksi sehingga timbul benjolan merah meradang dan terasa perih yang disebut dengan pustula. Saat infeksi terjadi, tubuh akan melawannya dengan sel darah putih.

Namun, bila sel darah putih kalah dan mati melawan infeksi bakteri dan kotoran yang menyumbat pori, maka benjolan besar pada permukaan kulit berisi nanah akan muncul dan mengiritasi kulit di sekitarnya.

Selain penyumbatan pori-pori, jerawat nanah bisa pula disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan atau paparan zat alergen, serta gigitan serangga beracun.

Faktor risiko yang membuat jerawat bernanah muncul

Jerawat nanah memang disebabkan oleh penyumbatan pori-pori kulit atau folikel rambut oleh penumpukan kotoran, minyak, sel kulit mati, dan infeksi bakteri.

Akan tetapi, ada berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat bernanah, yaitu:

  • Ketidakseimbangan hormon sehingga memicu hormon androgen memproduksi sebum atau minyak alami lebih banyak.
  • Genetik, salah satu atau kedua orangtua memiliki masalah jerawat.
  • Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Orang dengan masalah kulit jenis tertentu, seperti palmoplantar pustulosis, dan eksim dishidrotik.

Bagaimana ciri-ciri jerawat nanah serta bedanya dengan jenis jerawat lain?

Jerawat pustula atau jerawat nanah memiliki ciri-ciri yang beda dengan bentuk jerawat lainnya.

Umumnya, ciri-ciri jerawat pustula yang membedakannya dengan jenis jerawat lain adalah sebagai berikut.

  • Bagian puncak benjolan berwarna putih, kekuningan, atau krem.
  • Kulit di sekeliling jerawat tampak memerah dan menghangat akibat peradangan.
  • Terasa nyeri saat benjolan disentuh. Benjolan biasanya terasa halus.
  • Ukurannya bisa bervariasi, mulai dari kecil hingga besar.
  • Muncul pada area wajah, leher, punggung, dada, ketiak, bahu, hingga area kemaluan.

Beberapa orang mungkin sulit membedakan jerawat papula dan jerawat pustula.

Meski mirip, Anda bisa membedakannya melalui puncak benjolan di permukaan kulitnya.

Jerawat papula adalah jerawat meradang yang tidak mempunyai benjolan nanah di puncaknya.

Bagaimana cara mengatasi jerawat pustula?

Ada berbagai cara mengatasi jerawat pustula dengan tepat.

Meski demikian, semuanya tentu perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan jerawat yang dialami.

Adapun beberapa cara mengatasi jerawat pustula yang biasanya direkomendasikan dokter adalah sebagai berikut.

1. Obat jerawat topikal

Jerawat pustula bisa diatasi dengan obat jerawat oles
Oleskan obat jerawat benzoil peroksida atau asam salisilat

Salah satu cara mengatasi jerawat pustula bisa dengan penggunaan obat jerawat topikal.

Cara menghilangkan jerawat pustula ini biasanya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti produk pembersih wajah, lotion, krim, dan gel.

Selain itu, obat jerawat topikal bisa diperoleh secara bebas maupun dengan resep dokter.

Beberapa jenis salep jerawat yang biasanya digunakan untuk mengobati jerawat nanah, yakni:

  • Benzoil peroksida, kandungan yang umum ditemukan dalam sejumlah produk jerawat untuk membunuh dan menghambat bakteri penyebab jerawat.
  • Asam salisilat, untuk mengurangi peradangan sekaligus mengangkat sel kulit mati.
  • Retinoid, berperan sebagai antiradang yang dapat membantu mengurangi lesi jerawat dan memperbaiki tekstur kulit berjerawat. Retinoid juga dapat membantu menjaga kesehatan dan kebersihan kulit.

Meski demikian, Anda tidak disarankan untuk mengobati jerawat pustula di area kemaluan menggunakan berbagai kandungan obat jerawat topikal tersebut.

2. Obat antibiotik

Cara mengatasi jerawat pustula berikutnya adalah melalui penggunaan antibiotik.

Antibiotik untuk jerawat meradang bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat agar efektif untuk menghilangkannya.

Antibiotik memiliki efek antiradang yang mampu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat.

Antibiotik untuk jerawat meradang bisa diresepkan oleh dokter dalam bentuk obat minum maupun obat oles.

Terkadang, keduanya mungkin diberikan bersamaan untuk mengobati jerawat meradang secara maksimal.

Jerawat pustula bisa diobati dengan antibiotik
Antibiotik untuk jerawat harus diminum sesuai petunjuk dokter

Antibiotik oles untuk jerawat yang biasanya digunakan adalah erythromycin atau clindamycin.

Sementara, obat antibiotik minum untuk jerawat bisa berupa erythromycin atau azithromycin, atau tetracycline (doxycycline atau minocycline).

Antibiotik untuk jerawat meradang tidak dapat bekerja sendiri sehingga perlu dikombinasi dengan obat jerawat lainnya, seperti benzoil peroksida atau retinoid.

Meski begitu, pengobatan ini tidak boleh dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik.

3. Terapi fotodinamik

Pada kasus jerawat bernanah yang parah, dokter spesialis kulit mungkin akan menyarankan prosedur terapi fotodinamik (PDT).

Terapi fotodinamik adalah salah satu pengobatan yang dapat membantu mengobati jerawat yang parah.

Terapi ini dilakukan dengan mengoleskan larutan khusus, yang sensitif terhadap cahaya, pada area kulit yang berjerawat.

Kemudian, dokter kulit akan menggunakan laser atau cahaya untuk menghancurkan sekaligus menghilangkan jerawat dengan cara mengecilkan kelenjar minyak pada kulit.

Selain sebagai cara mengobati jerawat nanah dan masalah kulit lain yang disebabkan oleh jerawat, terapi PDT dapat menghilangkan bekas jerawat agar kulit tampak lebih halus.

Baca Juga: Penyebab Jerawat di Vagina dan Cara Mengatasinya

Adakah pengobatan rumahan sebagai cara menghilangkan jerawat nanah?

Cara menghilangkan jerawat pustula dengan obat-obatan apa pun tidak akan maksimal bila tidak dibarengi dengan pengobatan rumahan untuk mempercepat proses pemulihan.

Maka dari itu, Anda bisa menerapkan berbagai cara merawat kulit berjerawat, seperti:

1. Mencuci muka secara rutin

Cara merawat jerawat pustula adalah dengan cuci muka rutin
Cuci muka dua kali sehari secara rutin

Salah satu cara menghilangkan jerawat nanah dengan pengobatan rumahan yang direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology adalah dengan rutin mencuci muka.

Anda disarankan untuk cuci muka minimal 2 kali sehari. Pilihlah sabun pembersih wajah dengan sabun pembersih wajah mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat.

Caranya, mulailah cuci bersih wajah dengan air hangat. Lalu, gunakan sabun cuci muka seraya memijat muka perlahan. Selanjutnya, bilas wajah kembali dengan air hangat.

2. Hindari produk perawatan kulit berbahan dasar minyak

Pastikan Anda menggunakan pelembap, sunscreen, serta produk skincare lain dan produk kosmetik yang berlabel noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori-pori serta oil free atau bebas minyak.

Dengan ini, kondisi jerawat bernanah tidak semakin parah atau tidak memunculkan jerawat baru.

Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung wewangian, alkohol, atau bahan kimia keras lainnya.

Sebab, kandungan ini dapat mengiritasi kulit dan memperburuk kondisi jerawat nanah.

3. Jangan memecahkan jerawat 

Jangan menyentuh jerawat pustula
Jangan sering menyentuh jerawat 

Anda tidak disarankan untuk menyentuh atau memecahkan jerawat.

Meski kerap dianggap sebagai cara menghilangkan jerawat pustula yang instan, langkah ini justru dapat meningkatkan risiko bakteri menyebar ke area kulit lainnya.

Akibatnya, dapat meningkatkan peradangan dan infeksi parah, serta kulit semakin rusak.

4. Oleskan gel lidah buaya

Cara mengatasi jerawat nanah secara alami bisa dengan mengoleskan gel lidah buaya.

Gel lidah buaya merupakan bahan alami yang mengandung senyawa antibakteri dan antiradang yang mampu menenangkan kulit meradang.

Kapan jerawat bernanah harus diperiksakan ke dokter kulit?

Jika cara mengatasi jerawat pustula yang dilakukan tidak kunjung membuat masalah kulit ini membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Anda juga perlu menemui dokter apabila pustula terasa sangat nyeri, serta keluar cairan nanah. Kondisi ini menandakan bahwa adanya infeksi kulit serius yang Anda alami. 

Segera temui dokter apabila Anda mengalami jerawat bernanah disertai dengan gejala sebagai berikut:

  • Demam
  • Area kulit yang terdapat pustula terasa hangat dan lembap, serta nyeri
  • Ukuran jerawat nanah terasa sangat menyakitkan
  • Mual 
  • Muntah
  • Diare

Baca Juga

  • Mengenal Risiko Tindakan Dermabrasi dan Mikrodermabrasi pada Kulit Wajah
  • 7 Pertolongan Pertama pada Anak Biduran yang Dilakukan Orangtua
  • Penyebab Bercak Putih di Wajah dan Cara Menghilangkannya

Anda pun dapat berkonsultasi langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk bertanya seputar cara mengobati jerawat nanah lebih lanjut.

Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

jerawatpengobatan jerawatmasalah kulit

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved