Katekolamin adalah hormon-hormon yang berperan dalam respons stres. Kadar katekolamin dapat terganggu yang menandakan adanya kanker di sistem saraf atau sistem endokrin.
17 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Saat kadar katekolamin tidak seimbang, salah satu gejala yang ditimbulkan adalah sulit konsentrasi
Table of Content
Dalam menjalankan fungsinya, tubuh juga bergantung pada berbagai jenis hormon dan neurotransmitter. Dari sekian banyak jenis hormon dalam tubuh, terdapat kelompok hormon yang berperan dalam respons stres. Kelompok hormon ini disebut dengan katekolamin. Apa saja jenis katekolamin?
Advertisement
Katekolamin adalah kelompok hormon yang berperan dalam respons stres dan mekanisme fight or flight. Katekolamin juga berperan sebagai neurotransmitter, yakni senyawa kimia yang berperan dalam penyampaian sinyal di otak
Hormon-hormon katekolamin dihasilkan oleh kelenjar adrenal, kelenjar yang terletak di atas ginjal. Katekolamin turut pula dihasilkan oleh jaringan saraf dan otak.
Terdapat tiga jenis hormon katekolamin yang utama – beberapa di antaranya mungkin sudah Anda kenali. Tiga hormon katekolamin tersebut yaitu dopamin, adrenalin (epinefrin), serta noradrenalin (norepinefrin).
Masing-masing hormon katekolamin memiliki fungsi yang vital bagi tubuh. Namun, walau berperan vital, kadar hormon katekolamin yang tinggi dapat memicu gejala tertentu.
Tingginya kadar hormon-hormon ini, yang bisa diketahui dari pemeriksaan katekolamin, juga dapat menandakan adanya tumor maupun kanker di sistem saraf atau endokrin.
Fungsi hormon-hormon katekolamin dapat dibagi atas jenis-jenisnya, yaitu:
Menjadi jenis hormon yang populer, dopamin merupakan hormon katekolamin yang mengemban sejumlah peran bagi tubuh. Dopamin membantu mengatur gerakan, emosi, daya ingat, serta mekanisme reward di otak
Dopamin juga menjadi neurotransmitter yang mengirimkan sinyal ke seluruh sistem saraf.
Disebut juga dengan epinefrin, adrenalin berperan penting dalam mekanisme fight or flight (melawan atau kabur) Bila seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan adrenalin untuk meningkatkan aliran darah menuju otot, jantung, dan paru-paru.
Noradrenalin atau norepinefrin juga berperan penting dalam membantu tubuh saat menghadapi stres. Pelepasan noradrenalin dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Senyawa ini juga berperan dalam mengatur moodserta kemampuan otak untuk berkonsentrasi.
Berikut ini tanda dan gejala jika masing-masing kadar hormon katekolamin menjadi tidak seimbang:
Level dopamin yang terlalu tinggi dapat memicu gejala berikut ini:
Ketidakseimbangan kadar dopamin juga dikaitkan dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD.
Jika kadar adrenalin menjadi tinggi, gejala berikut ini berisiko terjadi:
Kadar noradrenalin yang tinggi berisiko menyebabkan gejala dan kondisi berikut ini:
Sebaliknya, level noradrenalin yang rendah dapat menyebabkan gejala atau kondisi berikut ini:
Baca Juga
Kadar hormon-hormon katekolamin yang terlalu tinggi dikaitkan dengan tumor dan kanker di sistem saraf dan sistem endokrin.
Sesuai namanya, tumor neuroendokrin adalah tumor-tumor yang bermula dari sel-sel sistem saraf dan sistem hormon. Tumor tersebut dapat memicu produksi katekolamin menjadi tinggi – dan bisa diperiksa melalui tes katekolamin di rumah sakit.
Ada beberapa jenis tumor neuroendokrin. Salah satunya yakni feokromositoma, jenis tumor kelenjar adrenal.
Neuroblastoma adalah jenis kanker yang muncul di sel neuroblast di sistem saraf. Pada banyak kasus, neuroblastoma bermula di kelenjar adrenal dan sistem saraf di sepanjang sumsum tulang belakang. Seperti tumor neuroendokrin, neuroblastoma juga memicu peningkatan katekolamin.
Neuroblastoma menjadi jenis kanker yang umum menyerang bayi dan cenderung jarang dialami anak di atas 10 tahun.
Catatan dari SehatQ
Katekolamin adalah kelompok hormon yang berperan dalam mekanisme respons tubuh terhadap stres. Kadar katekolamin yang tinggi dapat memicu gejala dan dapat pula menandakan ada kanker.
Apabila masih memiliki pertanyaan terkait katekolamin, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Studi mencatat seseorang 66% lebih rentan cepat meninggal setelah ditinggal mati pasangan. Hal ini umum terjadi pada lansia. Faktornya bisa disebabkan oleh stres, kehilangan motivasi hidup, dan rasa bersalah.
Kebiasaan mengisap jempol pada orang dewasa biasanya dilakukan sebagai bentuk respons terhadap stres, kecemasan, maupun trauma. Thumb sucking dapat menyebabkan maloklusi, infeksi, hingga perubahan bentuk ibu jari.
Obat sering kentut dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan sederhana. Sejumlah cara mengatasi kondisi ini seperti menghindari makanan pemicunya, hentikan kebiasaan merokok, hingga rutin berolahraga.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved