IUFD adalah kematian janin sehingga bayi akan terlahir tanpa nyawa atau stillbirth. Faktor risiko kondisi menyedihkan ini penting untuk diketahui agar bisa dihindari semaksimal mungkin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Sep 2020
IUFD adalah kondisi kehamilan yang bisa dideteksi dengan menghitung gerakan janin dalam durasi waktu tertentu
Table of Content
IUFD adalah kematian janin di dalam kandungan. IUFD atau intrauterine fetal death tentu merupakan duka mendalam bagi sang ibu maupun dan keluarga.
Advertisement
Kondisi ini diperkirakan dapat terjadi pada 1 dari 160 kehamilan.
IUFD adalah kematian janin dalam kandungan setelah usia 20 minggu kehamilan. Kondisi ini berbeda dengan keguguran, yakni janin meninggal sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu.
Meski penyebab pastinya belum diketahui, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengenali faktor-faktor penyebab IUFD sedini mungkin. Dengan begitu, kondisi ini diharapkan dapat dihindari.
IUFD adalah komplikasi kehamilan dengan penyebab yang belum diketahui pasti hingga saat ini. Diperkirakan, sekitar sepertiga kasus ini terjadi tanpa pemicu yang jelas.
Meski begitu, terdapat berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko kemunculan IUFD. Apa saja faktor penyebab IUFD?
Solusio plasenta termasuk faktor risiko yang akan mempertinggi penyebab bayi meninggal dalam kandungan. Kondisi yang juga disebut abruptio plasenta ini adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim.
Baca Juga
Wanita yang mengalami hipertensi selama kehamilan juga dikatakan memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami abruptio plasenta daripada ibu hamil yang sehat.
Pada beberapa kasus, rendahnya asupan oksigen dan nutrisi yang mengalir lewat plasenta ke janin pun dapat menyebabkan IUFD.
Kelainan genetik atau keturunan pada janin menjadi penyebab dari 15 hingga 20 persen kasus IUFD.
Janin yang terlalu kecil atau mengalami gangguan pertumbuhan, lebih rentan mengalami asfiksia.
Asfiksia adalah kondisi kekurangan oksigen yang dapat terjadi selama kehamilan maupun persalinan.
Infeksi bakteri pada ibu hamil saat kandungan berusia 24 hingga 27 minggu dapat menyebabkan kondisi yang juga disebut stillbirth atau lahir mati ini.
Gangguan pada tali pusat, cedera selama mengandung, wanita yang mengalami diabetes gestasional, dan durasi kehamilan lebih dari 42 minggu juga dapat menyebabkan kematian janin.
Bila Anda ingin mengetahui kehidupan janin di dalam rahim Anda, tanda janin meninggal dalam kandungan yang bisa Anda amati adalah:
IUFD adalah salah satu komplikasi kehamilan yang kerap kali tidak menimbulkan gejala apapun.
Namun pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami kram perut, nyeri pada vagina, atau perdarahan dari vagina.
Selain itu, calon ibu juga dapat merasakan tanda-tanda IUFD adalah saat buah hatinya tidak lagi bergerak dalam kandungan.
Ketika usia kehamilan mencapai 26 hingga 28 minggu, ibu mulai bisa menghitung gerakan janin. Anda bisa melakukannya dengan cara mudah di bawah ini:
Baca Juga
Bila jumlah gerakan janin tidak mencapai 10 kali dalam durasi dua jam atau terdapat penurunan gerakan janin, segera hubungi dokter kandungan.
Dokter akan melakukan nonstress test untuk memeriksa denyut jantung janin. Lebih lanjut, pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan dilakukan guna memastikan apakah janin sudah tidak bergerak dan denyut jantungnya telah berhenti.
Umumnya, bila terjadi keguguran, penanganan dilakukan menggunakan prosedur kuretase. Hal ini berguna untuk mengeluarkan janin yang telah meninggal.
Sementara itu, cara menangani IUFD adalah dengan mengeluarkan janin yang sudah meninggal melalui persalinan.
Apabila bayi sudah tidak bernyawa sebelum persalinan, dokter bisa juga menginduksi agar persalinan segera dimulai. Dokter pun juga akan merekomendasikan caesar untuk mengeluarkan bayi IUFD.
Untuk mendapatkan alasan terkait penyebab kematian janin di dalam kandungan, Anda perlu menjalani serangkaian tes, seperti:
Stillbirth dan IUFD adalah kasus kematian janin. Meski terdengar sama, rupanya ada perbedaan yang mendasar dari keduanya.
Menurut terbitan dari Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, stillbirth adalah bayi tanpa tanda kehidupan dan diketahui meninggal setelah usia kehamilan 24 minggu ke atas.
Dalam hal ini, bayi dalam keadaan meninggal saat persalinan.
Sementara, IUFD adalah kematian janin setelah usia kehamilan 20 minggu, biasanya dalam rentang 20 hingga 28 minggu, tetapi janin sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sejak di dalam janin.
Dengan istilah yang lebih singkat, IUFD adalah janin meninggal di dalam kandungan.
Meskipun penyebab IUFD pada beberapa kasus masih tidak diketahui, sederet hal di bawah ini dapat Anda lakukan untuk mengurangi risikonya:
IUFD adalah komplikasi kehamilan yang bisa dikurangi risikonya dengan menerapkan pola hidup sehat.
Bila merasakan kejanggalan yang mengarah pada gejala IUFD, seperti gerakan janin yang kurang aktif, segera konsultasikan ke dokter kandungan.
Diagnosis dan penanganan yang cepat serta tepat dapat menyelamatkan calon ibu dan buah hati.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait IUFD maupun gangguan kehamilan lainnya, Anda juga bisa konsultasi gratis melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Levina Felicia
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat tiga kemungkinan jika hasil test pack samar, yaitu menandakan Anda benar-benar hamil, tidak hamil, atau bahkan mengalami keguguran. Untuk memastikannya, lakukan tes ulang atau pemeriksaan USG.
2 Agt 2023
Ada beberapa cara mengatasi air liur berlebihan saat hamil, seperti menyikat gigi dengan pasta gigi mint dan berkumur dengan obat kumur mint, banyak minum air putih, dan mengunyah es batu. Kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi yang dapat menyebabkan gangguan saat beraktivitas dan saat tidur.
13 Jun 2019
Manfaat sirsak untuk ibu hamil sangat beragam, mulai dari meningkatkan sistem imun, menyehatkan pencernaan, hingga melawan bakteri.
24 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved