Self-monitoring adalah sifat seseorang yang mampu memantau sekaligus mengendalikan cara membawa diri, emosi, sekaligus perilaku ketika berada di situasi dan lingkungan tertentu. Artinya, seseorang tahu betul bagaimana perilakunya berdampak pada lingkungannya.
2023-03-29 10:29:12
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pemantauan diri baik untuk dilakukan
Table of Content
Self-monitoring adalah sifat seseorang yang mampu memantau sekaligus mengendalikan cara membawa diri, emosi, sekaligus perilaku ketika berada di situasi dan lingkungan tertentu. Artinya, seseorang tahu betul bagaimana perilakunya berdampak pada lingkungannya.
Advertisement
Selain itu, pemantauan diri sendiri ini juga bisa mengubah perilakunya menyesuaikan pada sekitar. Baik itu pengaruh lingkungan, situasi, hingga sosial.
Konsep self-monitoring pertama kali digagas oleh psikolog asal Amerika Serikat Mark Snyder pada tahun 1970an. Snyder juga merancang skala pelaporan diri sendiri untuk menentukan seberapa besar pemantauan diri ini berpengaruh terhadap perilaku manusia pada beragam situasi.
Beberapa tanda seseorang memiliki self-monitoring yang baik di antaranya:
Orang dengan kadar self-monitoring tinggi bisa dengan mudah mengubah perilakunya demi kompromi terhadap situasi. Sebaliknya yang tidak pandai self-monitoring akan berperilaku sesuai dengan perasaan dan kebutuhan dirinya.
Selain itu, terkadang pemantauan diri ini juga bisa berubah-ubah bergantung pada situasi yang dihadapi. Sebagai contoh, seseorang lebih memantau dirinya ketika berada di situasi sosial tertentu atau saat sedang stres.
Sementara ketika sedang berada di lingkaran terdekat seperti saudara atau sahabat, kadar pemantauan diri ini bisa menurun. Mereka bisa lebih bebas berekspresi.
Baca Juga
Umumnya, self-monitoring terbagi menjadi dua jenis utama, bergantung pada tujuannya. Mereka adalah:
Jenis self-monitoring yang bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dan perhatian orang lain. Individu dengan jenis pemantauan diri ini akan menilai bagaimana reaksi orang sekitar lalu mengubah perilakunya agar bisa lebih menyatu. Ini dilakukan demi merasa cocok dengan status atau kewenangan orang lain.
Tujuan dari self-monitoring ini adalah melindungi diri dari penolakan atau ketidaksetujaun orang lain. Artinya, individunya akan memantau situasi dan reaksi terlebih dahulu sebelum mengubah perilakunya agar disetujui kelompoknya. Fokus utamanya adalah agar tidak merasa malu atau ditolak.
Sebenarnya, self-monitoring adalah hal yang dilakukan manusia secara alami. Namun, terkadang hal ini bisa diupayakan pada situasi yang berbeda-beda. Pemantauan diri ini menjadi bermanfaat apabila digunakan untuk:
Baca Juga
Belajar memantau diri dapat membantu seseorang mengenali sikapnya yang mungkin tadinya tak disadari. Apabila perilaku selama ini cenderung tidak biasa atau memicu konflik, maka self-monitoring bisa menjadi cara untuk berubah secara bertahap.
Tak hanya itu, pemantauan diri ini bisa bermanfaat bagi orang dengan masalah depresi yang ingin mengenali emosinya lebih baik lagi. Lebih umum lagi, sikap ini dapat mengurangi kemungkinan seseorang menjalani hidup bermalas-malasan atau sedentary lifestyle.
Tak hanya itu, orang dengan kemampuan pemantauan diri yang baik juga pandai menyesuaikan dirinya pada lawan bicara. Kadang orang semacam ini dianggap palsu atau fake, namun bisa jadi kemampuan sosial yang membuat relasi dengan orang lain kian baik.
Di sisi lain, apakah self-monitoring ini bermanfaat atau justru merusak, tentu bergantung pada situasinya.
Ada kalanya orang melakukan hal ini karena mengalami gangguan kecemasan sosial. Mereka sangat khawatir bagaimana respons orang terhadap perilakunya.
Ini bisa membuat seseorang sulit merasa rileks dan menjadi dirinya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain.
Tak kalah penting, orang yang menerapkan self-monitoring bisa semakin memahami dirinya. Ini adalah kemampuan yang sangat krusial, tidak semua orang memilikinya.
Oleh sebab itu, bagi yang ingin menggunakan pemantauan diri sebagai cara mengubah perilaku menjadi lebih baik, ada hal yang bisa dilakukan. Intinya adalah identifikasi, mengukur, dan melakukan evaluasi.
Berikut tahapannya:
Tentukan target perilaku yang ingin dipantau dan diubah. Biasanya ini berkaitan dengan kesehatan, mood, pola makan, atau aktivitas sosial.
Pilih cara untuk merekam proses perubahan perilaku ini. Bukan hanya secara mental, namun bisa juga dengan cara ditulis. Mulai dari mencatat frekuensi, durasi, dan intensitasnya.
Pada beberapa kasus, pemantauan diri bisa dilakukan terus menerus. Namun, akan jauh lebih realistis apabila Anda mengatur jadwal kapan memantau diri dan mencatat indikatornya.
Baca Juga
Bagi orang yang sedang menerapkan self-monitoring untuk mengubah perilaku, jangan lupa apresiasi diri secara positif ketika berhasil. Apabila sudah piawai memantau perilaku diri sendiri, lama kelamaan Anda akan lebih pandai mempertahankan perilaku ini secara alami.
Pastikan pemantauan diri ini digunakan secara tepat agar tidak merugikan. Jangan sampai kondisi ini justru membuat Anda tidak bisa menjadi diri sendiri karena harus menuruti persepsi sekitar.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar pengaruhnya terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara membatasi anak bermain gadget berlebihan perlu diketahui orangtua untuk mengatasi kebiasaan buruk ini. Salah satu caranya efektifnya adalah dengan menetapkan waktu dan daerah rumah tertentu yang “bebas-gadget”.
Salah satu suplemen yang bisa memberikan efek laksatif adalah magnesium citrate. Itulah mengapa banyak orang memilihnya untuk meredakan konstipasi.
Journaling adalah kebiasaan menuliskan seluruh perasaan di buku harian sehingga bisa lebih mengenal diri sendiri dan memproses segala emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat. Journaling membuat Anda bisa berdialog dengan diri sendiri dan memahami perasaan terdalam yang dirasakan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved