logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Mengenal Istilah Self-Monitoring, Piawai Membaca Situasi Atau Justru Tidak Jadi Diri Sendiri?

open-summary

Self-monitoring adalah sifat seseorang yang mampu memantau sekaligus mengendalikan cara membawa diri, emosi, sekaligus perilaku ketika berada di situasi dan lingkungan tertentu. Artinya, seseorang tahu betul bagaimana perilakunya berdampak pada lingkungannya.


close-summary

2023-03-29 10:29:12

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Pemantauan diri baik untuk dilakukan

Pemantauan diri baik untuk dilakukan

Table of Content

  • Mengenal konsep self-monitoring
  • Jenis self-monitoring
  • Dampak dari self-monitoring
  • Self-monitoring untuk mengubah perilaku
  • Catatan dari SehatQ

Self-monitoring adalah sifat seseorang yang mampu memantau sekaligus mengendalikan cara membawa diri, emosi, sekaligus perilaku ketika berada di situasi dan lingkungan tertentu. Artinya, seseorang tahu betul bagaimana perilakunya berdampak pada lingkungannya.

Advertisement

Selain itu, pemantauan diri sendiri ini juga bisa mengubah perilakunya menyesuaikan pada sekitar. Baik itu pengaruh lingkungan, situasi, hingga sosial.

Mengenal konsep self-monitoring

Konsep self-monitoring pertama kali digagas oleh psikolog asal Amerika Serikat Mark Snyder pada tahun 1970an. Snyder juga merancang skala pelaporan diri sendiri untuk menentukan seberapa besar pemantauan diri ini berpengaruh terhadap perilaku manusia pada beragam situasi.

Beberapa tanda seseorang memiliki self-monitoring yang baik di antaranya:

  • Pandai meniru perilaku orang lain
  • Bisa berakting untuk menghibur orang lain
  • Mengutarakan sesuatu dalam acara sosial untuk mendapat persetujuan sekitar
  • Mengubah opini agar berpihak pada orang lain
  • Berperilaku berbeda bergantung pada situasi atau orang yang dihadapi
  • Mendengarkan saran orang lain terkait apa yang perlu diucapkan, dipikirkan, dikenakan, atau dilakukan

Orang dengan kadar self-monitoring tinggi bisa dengan mudah mengubah perilakunya demi kompromi terhadap situasi. Sebaliknya yang tidak pandai self-monitoring akan berperilaku sesuai dengan perasaan dan kebutuhan dirinya.

Selain itu, terkadang pemantauan diri ini juga bisa berubah-ubah bergantung pada situasi yang dihadapi. Sebagai contoh, seseorang lebih memantau dirinya ketika berada di situasi sosial tertentu atau saat sedang stres.

Sementara ketika sedang berada di lingkaran terdekat seperti saudara atau sahabat, kadar pemantauan diri ini bisa menurun. Mereka bisa lebih bebas berekspresi.

Baca Juga

  • Halusinasi Penciuman, Apakah Sinyal Masalah Kesehatan?
  • Gangguan Neurotik, Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya
  • Jalan Mundur, Olahraga yang Tampak Konyol, Tapi Penuh Manfaat

Jenis self-monitoring

Umumnya, self-monitoring terbagi menjadi dua jenis utama, bergantung pada tujuannya. Mereka adalah:

  • Akuisitif

Jenis self-monitoring yang bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dan perhatian orang lain. Individu dengan jenis pemantauan diri ini akan menilai bagaimana reaksi orang sekitar lalu mengubah perilakunya agar bisa lebih menyatu. Ini dilakukan demi merasa cocok dengan status atau kewenangan orang lain.

  • Protektif

Tujuan dari self-monitoring ini adalah melindungi diri dari penolakan atau ketidaksetujaun orang lain. Artinya, individunya akan memantau situasi dan reaksi terlebih dahulu sebelum mengubah perilakunya agar disetujui kelompoknya. Fokus utamanya adalah agar tidak merasa malu atau ditolak.

Sebenarnya, self-monitoring adalah hal yang dilakukan manusia secara alami. Namun, terkadang hal ini bisa diupayakan pada situasi yang berbeda-beda. Pemantauan diri ini menjadi bermanfaat apabila digunakan untuk:

  • Mengubah perilaku spesifik
  • Meningkatkan self-awareness
  • Lebih peka terhadap orang lain
  • Meningkatkan kemampuan interpersonal
  • Menaksir dampak sebuah tindakan pada situasi tertentu
  • Mengenali gejala yang mungkin perlu penanganan
  • Menemukan cara berperilaku di lingkungan kompetitif

Dampak dari self-monitoring

Belajar memantau diri dapat membantu seseorang mengenali sikapnya yang mungkin tadinya tak disadari. Apabila perilaku selama ini cenderung tidak biasa atau memicu konflik, maka self-monitoring bisa menjadi cara untuk berubah secara bertahap.

Tak hanya itu, pemantauan diri ini bisa bermanfaat bagi orang dengan masalah depresi yang ingin mengenali emosinya lebih baik lagi. Lebih umum lagi, sikap ini dapat mengurangi kemungkinan seseorang menjalani hidup bermalas-malasan atau sedentary lifestyle.

Tak hanya itu, orang dengan kemampuan pemantauan diri yang baik juga pandai menyesuaikan dirinya pada lawan bicara. Kadang orang semacam ini dianggap palsu atau fake, namun bisa jadi kemampuan sosial yang membuat relasi dengan orang lain kian baik.

Di sisi lain, apakah self-monitoring ini bermanfaat atau justru merusak, tentu bergantung pada situasinya.

Ada kalanya orang melakukan hal ini karena mengalami gangguan kecemasan sosial. Mereka sangat khawatir bagaimana respons orang terhadap perilakunya.

Ini bisa membuat seseorang sulit merasa rileks dan menjadi dirinya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain.

Self-monitoring untuk mengubah perilaku

Tak kalah penting, orang yang menerapkan self-monitoring bisa semakin memahami dirinya. Ini adalah kemampuan yang sangat krusial, tidak semua orang memilikinya.

Oleh sebab itu, bagi yang ingin menggunakan pemantauan diri sebagai cara mengubah perilaku menjadi lebih baik, ada hal yang bisa dilakukan. Intinya adalah identifikasi, mengukur, dan melakukan evaluasi.

Berikut tahapannya:

  • Identifikasi perilaku

Tentukan target perilaku yang ingin dipantau dan diubah. Biasanya ini berkaitan dengan kesehatan, mood, pola makan, atau aktivitas sosial.

  • Rekam perilaku

Pilih cara untuk merekam proses perubahan perilaku ini. Bukan hanya secara mental, namun bisa juga dengan cara ditulis. Mulai dari mencatat frekuensi, durasi, dan intensitasnya.

  • Mengatur jadwal

Pada beberapa kasus, pemantauan diri bisa dilakukan terus menerus. Namun, akan jauh lebih realistis apabila Anda mengatur jadwal kapan memantau diri dan mencatat indikatornya.

Catatan dari SehatQ

Bagi orang yang sedang menerapkan self-monitoring untuk mengubah perilaku, jangan lupa apresiasi diri secara positif ketika berhasil. Apabila sudah piawai memantau perilaku diri sendiri, lama kelamaan Anda akan lebih pandai mempertahankan perilaku ini secara alami.

Pastikan pemantauan diri ini digunakan secara tepat agar tidak merugikan. Jangan sampai kondisi ini justru membuat Anda tidak bisa menjadi diri sendiri karena harus menuruti persepsi sekitar.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar pengaruhnya terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalmenjaga kesehatanpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved