Imunomodulator merupakan zat yang membantu mengatur respons sistem imun. Zat ini terdiri atas imunostimulan, yakni meningkatkan sistem imun. Satu lagi, kebalikannya, adalah imunosupresan untuk menekan sistem imun.
19 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Imunomodulator dapat membantu mengatur respons sistem imun tubuh
Table of Content
Sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting melindungi tubuh dari penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri (patogen). Terdapat beberapa zat yang dapat mengatur, menekan, dan meningkatkan sistem imun tubuh yang disebut dengan imunomodulator.
Advertisement
Imunomodulator ini berfungsi menjadi imunosupresan dan imunostimulan, tergantung pada cara kerja yang dihasilkan.
Simak penjelasan lengkap terkait imunomodulator, imunosupresan, dan imunostimulan berikut ini.
Imunomodulator adalah zat yang memiliki kemampuan memodifikasi respons sistem imun tubuh dengan meningkatkan atau menekan produksi antibodi.
Tujuannya untuk menangkal patogen berbahaya penyebab penyakit. Zat atau bahan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh disebut dengan imunostimulan (imunostimulator).
Sebaliknya, imunosupresan adalah zat yang berfungsi menekan atau menurunkan sistem imun. Berikut penjelasan terkait keduanya.
Menjadi bagian dari imunomodulator, imunosupresan adalah zat yang memiliki kemampuan menekan atau mengurangi kekuatan sistem kekebalan tubuh.
Mengutip Cleveland Clinic, sistem kekebalan tubuh umumnya membantu melawan patogen berbahaya penyebab penyakit. Namun, pada beberapa kondisi, sistem kekebalan tubuh justru keliru menyerang sel atau jaringan tubuh yang sehat.
Itulah sebabnya dibutuhkan obat imunosupresan untuk menekan reaksi tersebut dan mengurangi dampaknya. Obat yang memiliki sifat imunosupresan disebut obat imunosupresif.
Obat imunosupresan biasanya digunakan untuk mengatasi:
Obat imunosupresan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, dan injeksi. Dokter akan menentukan jenis obat dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Beberapa jenis obat imunosupresan untuk menekan sistem imun, antara lain:
Baca Juga
Immunomodulator juga berfungsi sebagai imunostimulan, yaitu adalah zat yang memiliki kemampuan merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Imunostimulan terdiri dari dua jenis, yaitu imunostimulan spesifik dan non-spesifik.
Imunostimulan spesifik, seperti vaksin, dapat merangsang respon imun terhadap tipe antigen spesifik. Artinya, imunostimulan ini khusus digunakan untuk penyakit atau penyebab penyakit tertentu.
Sementara itu, imunostimulan non-spesifik tidak memiliki spesifikasi terhadap antigen atau penyakit tertentu. Beberapa imunostimulan non-spesifik digunakan untuk mengatasi:
Beberapa contoh imunostimulan untuk meningkatkan sistem imun, antara lain:
Baca Juga
Imunomodulator adalah senyawa yang berperan aktif dalam membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai macam bahan, seperti rekombinan, sintetik, hingga bahan alami.
Selain obat medis, tanaman herbal sejak lama dipercaya memiliki khasiat kesehatan.
Hal Ini pula yang menarik perhatian peneliti untuk menguak potensi di dalamnya, termasuk efek imunomodulator dalam tanaman herbal.
Berikut ini beberapa tanaman herbal yang memiliki sifat immunomodulator alami yang telah teruji klinis, di antaranya adalah:
Kunyit atau Curcuma longa adalah salah satu jenis rimpang yang memiliki kandungan kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa diarylheptanoid alami yang memiliki sifat biologis dan farmakologis yang baik untuk kesehatan.
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kurkumin memiliki sifat anti kanker, antiangiogenik, antioksidan, antiproliferasi, dan bersifat imunomodulator.
Teh atau Camellia sinensis memiliki kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Kandungan ini juga dimiliki oleh teh hijau.
EGCG merupakan salah satu imunomodulator alami yang juga memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antiangiogenik, dan antiproliferasi.
Manfaat salah satu jenis immunomodulator ini adalah untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sindrom metabolik, seperti diabetes.
Baca Juga
Buah dan sayur, seperti buah beri, anggur, apel, sertabrokoli diketahui memiliki kandungan quercetin yang bersifat imunomodulator.
Quercetin sendiri merupakan senyawa antioksidan berupa flavonoid yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Quercetin juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi, anti kanker, anti hipertensi, anti-mutagenik, dan berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Sambiloto atau Andrographis paniculata adalah tanaman herbal yang memiliki kandungan andrographolide.
Andrographolide diketahui sebagai imunomodulator yang diklaim berfungsi dalam mengatasi berbagai penyakit, termasuk rheumatoid arthritis, bahkan mampu menghambat pertumbuhan tumor.
Kedelai adalah salah satu produk pangan yang mengandung genistein yang diketahui memiliki sifat imunomodulator.
Genistein mampu membantu memberikan efek potensial pada pengobatan kanker, osteoporosis, hiperkolesterolemia, dan penyakit Alzheimer.
Itulah beberapa hal tentang imunomodulator yang wajib Anda ketahui. Sebelum mengonsumsi obat atau herbal yang bersifat imunomodulator, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kondisi kesehatan Anda pada dokter.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai cara kerja immunomodulator yang memengarihu sistem imun, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat minyak canola adalah terbukti baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit. Minyak canola mengandung lemak tak jenuh dan omega-3 yang baik untuk jantung.
Memakai kacamata malam anti silau dianggap sebagai salah satu solusi. Namun, penelitian menyebut kacamata untuk mengemudi malam hari tidaklah terlalu efektif.
Jagung pulut adalah jagung yang memiliki tekstur seperti ketan. Makanan ini populer di kalangan atlet karena kandungan amilopektinnya yang cukup tinggi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved