logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Mengenal Imunomodulator, Imunosupresan, dan Imunostimulan dalam Sistem Kekebalan Tubuh

open-summary

Imunomodulator merupakan zat yang membantu mengatur respons sistem imun. Zat ini terdiri atas imunostimulan, yakni meningkatkan sistem imun. Satu lagi, kebalikannya, adalah imunosupresan untuk menekan sistem imun.


close-summary

19 Agt 2021

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

imunomodulator adalah zat yang mengatur respons sistem kekebalan tubuh

Imunomodulator dapat membantu mengatur respons sistem imun tubuh

Table of Content

  • Apa itu imunomodulator?
  • Apakah ada imunomodulator alami dalam bentuk herbal?

Sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting melindungi tubuh dari penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri (patogen). Terdapat beberapa zat yang dapat mengatur, menekan, dan meningkatkan sistem imun tubuh yang disebut dengan imunomodulator.

Advertisement

Imunomodulator ini berfungsi menjadi imunosupresan dan imunostimulan, tergantung pada cara kerja yang dihasilkan.

Simak penjelasan lengkap terkait imunomodulator, imunosupresan, dan imunostimulan berikut ini. 

Apa itu imunomodulator?

Imunomodulator membantu mengatur respons sistem imun
Imunomodulator membantu mengatur respons sistem imun

Imunomodulator adalah zat yang memiliki kemampuan memodifikasi respons sistem imun tubuh dengan meningkatkan atau menekan produksi antibodi.

Tujuannya untuk menangkal patogen berbahaya penyebab penyakit. Zat atau bahan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh disebut dengan imunostimulan (imunostimulator).

Sebaliknya, imunosupresan adalah zat yang berfungsi menekan atau menurunkan sistem imun. Berikut penjelasan terkait keduanya. 

1. Imunosupresan

Menjadi bagian dari imunomodulator, imunosupresan adalah zat yang memiliki kemampuan menekan atau mengurangi kekuatan sistem kekebalan tubuh.

Mengutip Cleveland Clinic, sistem kekebalan tubuh umumnya membantu melawan patogen berbahaya penyebab penyakit. Namun, pada beberapa kondisi, sistem kekebalan tubuh justru keliru menyerang sel atau jaringan tubuh yang sehat. 

Itulah sebabnya dibutuhkan obat imunosupresan untuk menekan reaksi tersebut dan mengurangi dampaknya. Obat yang memiliki sifat imunosupresan disebut obat imunosupresif.

Obat imunosupresan biasanya digunakan untuk mengatasi:

  • Transplantasi organ, sel punca, dan sumsum tulang
  • Penyakit autoimun, seperti pemfigus, rheumatoid arthritis, penyakit Chron, multiple sklerosis, dan lupus
  • Alergi berat

Obat imunosupresan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, dan injeksi. Dokter akan menentukan jenis obat dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Beberapa jenis obat imunosupresan untuk menekan sistem imun, antara lain:

  • Kortikosteroid: prednisone, budesonide, prednisolone
  • Janus kinase inhibitor: tofacitinib
  • Calcineurin inhibitors: cyclosporine, tacrolimus
  • mTOR inhibitors: sirolimus, everolimus
  • IMDH inhibitors: azathioprine, leflunomide, mycophenolate
  • Biologics: abatacept, infliximab
  • Monoclonal antibodies: basiliximab, daclizumab

Baca Juga

  • 10 Potensi Manfaat Daun Meniran untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
  • Kandungan Kalori dan Gizi Nasi Goreng Salmon, Plus Resep Mudah Membuatnya
  • Ciri-Ciri Pengguna Narkoba, Sakau hingga Alami Perubahan Penampilan Drastis

2. Imunostimulan

Immunomodulator juga berfungsi sebagai imunostimulan, yaitu adalah zat yang memiliki kemampuan merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Imunostimulan terdiri dari dua jenis, yaitu imunostimulan spesifik dan non-spesifik.

Imunostimulan spesifik, seperti vaksin, dapat merangsang respon imun terhadap tipe antigen spesifik.  Artinya, imunostimulan ini khusus digunakan untuk penyakit atau penyebab penyakit tertentu.

Sementara itu, imunostimulan non-spesifik tidak memiliki spesifikasi terhadap antigen atau penyakit tertentu. Beberapa imunostimulan non-spesifik digunakan untuk mengatasi:

  • Infeksi kronis.
  • Defisiensi imun (imunodefisiensi), seperti pada AIDS.
  • Penyakit autoimun.
  • Penyakit neoplastik.
  • Kanker.

Beberapa contoh imunostimulan untuk meningkatkan sistem imun, antara lain:

  • Vaksin untuk bakteri: vaksin tifoid (Vivotif Berna), vaksin pneumonia (meningococcal conjugate vaccine)
  • Vaksin untuk virus: vaksin cacar, vaksin Covid-19
  • Interferon: interferon beta-1a (Avonex), interferon alfacon-1 (Infergen)
  • Colony stimulating factors: filgrastim (Zarxio), pegfilgrastim (Neulasta)
  • Interleukins: aldesleukin (Proleukin)

Apakah ada imunomodulator alami dalam bentuk herbal?

Terdapat beberapa bahan herbal yang punya sifat imunomodulator
Terdapat beberapa bahan herbal yang punya sifat imunomodulator

Imunomodulator adalah senyawa yang berperan aktif dalam membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai macam bahan, seperti rekombinan, sintetik, hingga bahan alami.

Selain obat medis, tanaman herbal sejak lama dipercaya memiliki khasiat kesehatan.

Hal Ini pula yang menarik perhatian peneliti untuk menguak potensi di dalamnya, termasuk efek imunomodulator dalam tanaman herbal. 

Berikut ini beberapa tanaman herbal yang memiliki sifat immunomodulator alami yang telah teruji klinis, di antaranya adalah:

1. Kunyit 

Kunyit atau Curcuma longa adalah salah satu jenis rimpang yang memiliki kandungan kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa diarylheptanoid alami yang memiliki sifat biologis dan farmakologis yang baik untuk kesehatan.

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kurkumin memiliki sifat anti kanker, antiangiogenik, antioksidan, antiproliferasi, dan bersifat imunomodulator. 

2. Teh

Teh atau Camellia sinensis memiliki kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Kandungan ini juga dimiliki oleh teh hijau. 

EGCG merupakan salah satu imunomodulator alami yang juga memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antiangiogenik, dan antiproliferasi.

Manfaat salah satu jenis immunomodulator ini adalah untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sindrom metabolik, seperti diabetes.

3. Buah dan sayur 

Buah dan sayur, seperti buah beri, anggur, apel, sertabrokoli diketahui memiliki kandungan quercetin yang bersifat imunomodulator. 

Quercetin sendiri merupakan senyawa antioksidan berupa flavonoid yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Quercetin juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi, anti kanker, anti hipertensi, anti-mutagenik, dan berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah. 

4. Sambiloto

Sambiloto atau Andrographis paniculata adalah tanaman herbal yang memiliki kandungan andrographolide.

Andrographolide diketahui sebagai imunomodulator yang diklaim berfungsi dalam mengatasi berbagai penyakit, termasuk rheumatoid arthritis, bahkan mampu menghambat pertumbuhan tumor.

5. Kedelai

Kedelai adalah salah satu produk pangan yang mengandung genistein yang diketahui memiliki sifat imunomodulator.

Genistein mampu membantu memberikan efek potensial pada pengobatan kanker, osteoporosis, hiperkolesterolemia, dan penyakit Alzheimer.

Itulah beberapa hal tentang imunomodulator yang wajib Anda ketahui. Sebelum mengonsumsi obat atau herbal yang bersifat imunomodulator, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kondisi kesehatan Anda pada dokter.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai cara kerja immunomodulator yang memengarihu sistem imun, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

autoimunhidup sehatimunitas turunkekebalan tubuh

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved