2023-03-25 08:04:24
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Hyperdontia sebabkan jumlah gigi berlebih pada anak-anak dan orang dewasa
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar istilah gigi berlebih atau hyperdontia? Hyperdontia adalah kondisi yang ditandai dengan jumlah gigi di mulut yang lebih banyak dari seharusnya.
Advertisement
Seseorang dianggap mengidap gangguan ini jika memiliki jumlah gigi anak (gigi sulung) lebih dari 20 dan lebih dari 32 untuk jumlah gigi dewasa (gigi dewasa).
Hyperdontia biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, pada beberapa kasus, kondisi kelebihan gigi ini berpotensi menyebabkan komplikasi atau memicu munculnya gejala lain yang mengganggu.
Gigi berlebih akibat hyperdontia juga dapat tumbuh di mana pun pada lengkung gigi, yakni area melengkung tempat gigi menempel pada rahang.
Penyebab terjadinya hyperdontia belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik diyakini memainkan peran dalam memengaruhi jumlah gigi anak.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah faktor lingkungan dan aktivitas lamina gigi yang berlebihan selama perkembangan gigi. Selain itu, ada beberapa kondisi keturunan yang dianggap berkaitan dengan hyperdontia.
Kelebihan jumlah gigi anak dapat menyebabkan erupsi (kemunculan gigi ke rongga mulut) tertunda pada gigi yang berdekatan atau gigi tampak berjejal secara mencolok.
Kondisi gigi berlebih yang tidak ditangani juga dapat memicu perkembangan kista atau tumor. Perawatan gigi diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Dalam kebanyakan kasus, kelebihan gigi sulung tidak perlu dicabut karena bisa ditunggu hingga gigi tanggal secara alami. Kecuali jika gigi berlebih sudah lepas dan berisiko menimbulkan aspirasi karena bisa masuk ke paru-paru.
Gejala utama hyperdontia adalah tumbuhnya gigi ekstra di dekat gigi sulung ataupun gigi permanen. Beberapa adalah beberapa karakteristik hyperdontia yang perlu Anda kenali.
Gigi berlebih atau ekstra pada hyperdontia dapat dikategorikan berdasarkan bentuk dan lokasi pertumbuhannya di mulut. Berikut adalah bentuk-bentuk gigi berlebih ini.:
Sementara itu, berikut adalah istilah-istilah yang digunakan untuk menyebut gigi berlebih berdasarkan letak pertumbuhannya.
Baca Juga
Pada anak, sebagian kasus hyperdontia tidak memerlukan penanganan khusus selama kelebihan jumlah gigi anak atau orang dewasa tidak mengganggu.
Meski demikian, sebaiknya periksakan kondisi gigi Anda ke dokter sejak awal terjadinya hyperdontia supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Jumlah gigi yang berlebih juga berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan pada penampilan atau fungsi gigi dan mulut penderitanya. Pada beberapa kasus, hyperdontia mungkin memerlukan pencabutan gigi apabila memenuhi kriteria ini.
Hyperdontia yang hanya menyebabkan ketidaknyamanan ringan, mungkin dapat ditangani dengan penggunaan obat antiradang nonsteroid (NSAID) melalui resep yang diberikan dokter gigi.
Akan tetapi, jika gigi berlebih mulai memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda atau si kecil, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Periksa gigi saat pandemi Covid-19 bisa saja dilakukan. Ada beberapa kondisi tertentu yang memperbolehkan pasien melakukan periksa gigi saat pandemi Covid-19.
Kadang anak bisa saja ompong terlalu lama dan gigi permanennya tak kunjung muncul. Kondisi ini bisa disebabkan gigi copot terlalu dini atau justru tanda status gizi yang kurang baik.
Crown gigi adalah pemasangan selubung gigi palsu di atas gigi yang rusak. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi gigi yang telah rusak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved