Hipogeusia adalah menurunnya kemampuan untuk mengecap rasa. Gangguan ini dapat dipicu oleh berbagai kondisi yang mendasarinya, seperti ISPA, infeksi telinga tengah, hingga kebersihan mulut dan gigi yang buruk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Jul 2021
Penderita hipogeusia kurang bisa merasakan rasa dengan tepat
Table of Content
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap untuk merasakan berbagai rasa, seperti asin, manis, pahit, asam, dan gurih. Namun, jika Anda merasa lidah kurang peka terhadap rasa tertentu, Anda perlu mewaspadai terjadinya hipogeusia.
Advertisement
Hipogeusia adalah menurunnya kemampuan untuk mengecap rasa. Anda masih bisa merasakan makanan jika mengalami gangguan ini, tapi kepekaan terhadap rasanya berkurang. Misalnya, Anda merasa makanan yang dikonsumsi kurang asin, padahal sebenarnya sudah asin.
Hipogeusia berbeda dengan ageusia. Ageusia adalah hilangnya kemampuan mengecap rasa secara total sehingga membuat Anda tidak dapat mendeteksi rasa apa pun. Namun, gangguan tersebut jarang terjadi, bahkan diperkirakan hanya 3 persen orang di dunia yang mengalami ageusia.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab hipogeusia yang dapat terjadi.
Jika Anda memiliki salah satu penyebab dan merasa mengalami hipogeusia, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter.
Sebagian penderita Covid-19 juga mengalami hipogeusia yang membuat lidah kurang peka terhadap rasa. Gangguan ini lebih mungkin terjadi akibat kontak langsung dan interaksi antara virus SARS-Cov2 dengan reseptor gustatory (reseptor rasa).
Hipogeusia lebih sering terjadi setelah gejala lainnya muncul. Kondisi ini secara signifikan ditemukan pada pasien lebih muda dengan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah.
Gejala hipogeusia adalah kurang bisa merasakan rasa dengan tepat. Gangguan ini dapat memengaruhi selera makan Anda sehingga bisa memicu penurunan berat badan dan malnutrisi pada kasus yang parah.
Gejala lain juga dapat terjadi jika ada kondisi yang mendasarinya. Misalnya, hipogeusia dipicu oleh flu, maka Anda juga bisa mengalami badan pegal-pegal, demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan lainnya.
Bagi Anda yang memiliki keluhan hipogeusia, Anda dapat menemui dokter spesialis THT-KL. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada mulut, hidung, pernapasan, dan mencari tanda-tanda infeksi.
Riwayat kesehatan Anda juga akan ditinjau dan menanyakan tentang obat-obatan yang Anda konsumsi atau kemungkinan adanya paparan bahan kimia beracun.
Dokter juga dapat mengoleskan bahan kimia langsung ke lidah atau memberi larutan untuk Anda berkumur.
Respons terhadap bahan kimia tersebut dapat membantu mengidentifikasi rasa yang terpengaruh. Selain itu, dokter juga dapat melakukan identifikasi jenis sensorik yang hilang dan kondisi yang mendasarinya.
Sementara, jika disebabkan gangguan saraf maka anda akan dirujuk ke spesialis neurologi.
Baca Juga
Cara mengobati hipogeusia dilakukan berdasarkan pada penyebabnya. Misalnya, jika tidak terasa asin atau manis karena kasus flu, dokter akan mengobati infeksi virus hingga mereda. Biasanya indra pengecap akan kembali normal setelah penyakit sembuh.
Sementara itu, jika hipogeusia dipicu infeksi bakteri, seperti sinus atau infeksi telinga tengah, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasinya. Setelah kondisi pulih, lidah umumnya bisa mengecap rasa dengan normal.
Untuk masalah yang lebih serius, misalnya gangguan sistem saraf atau cedera kepala, dibutuhkan perawatan khusus. Di sisi lain, Anda juga dapat melakukan perawatan di rumah untuk meningkatkan kemampuan indra pengecap dengan cara:
Ketika Anda mengalami hipogeusia, hindari menambahkan gula dan garam berlebihan pada makanan. Penambahan ini dikhawatirkan malah bisa membahayakan kesehatan Anda.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar hipogeusia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Normalnya, saat kita bernapas. Namun, ada kalanya seseorang mengalami mengi. Mengi adalah sebutan untuk napas berbunyi dengan frekuensi tinggi akibat peradangan atau penyempitan saluran pernapasan.
6 Agt 2020
Lewis Capaldi mengalami sindrom tourette yang membuatnya kesulitan mengontrol gerak tubuh, seperti lebih sering berkedip dan mengangkat bahu tanpa sadar. Dokter menyarankan penggunaan botox sebagai perawatan untuk mengurangi gejala tics yang ia alami.
29 Sep 2022
Saraf kejepit adalah saat jaringan di sekitar saraf seperti tulang, otot, dan tendon, menekan terlalu kencang. Kondisi ini dapat diredakan dengan istirahat cukup, ibat postur tubuh, dll.
13 Sep 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved