Mengenal Hipervitaminosis, Kondisi Tubuh yang Kelebihan Vitamin A

Anda mungkin ingin terus mengonsumsi asupan sehat untuk menambah jumlah vitamin dalam tubuh. Namun, tidak selamanya memiliki banyak vitamin dalam tubuh, bisa memberikan dampak baik untuk Anda. Salah satunya kelebihan vitamin A.
Kelebihan vitamin A, yang dikenal dengan hipervitaminosis A dalam istilah medis, bisa berdampak buruk pada tubuh Anda. Bahkan, salah satu gejala terparahnya ialah koma atau tak sadarkan diri, untuk waktu yang cukup lama. Apa saja dampak buruk dari kelebihan vitamin A?
Kelebihan vitamin A, apa dampak buruknya?
Terdapat dua kondisi dari kelebihan vitamin A yang perlu diwaspadai, yakni hipervitaminosis A akut dan kronis. Kelebihan vitamin A akut, terjadi jika seseorang mengonsumsi vitamin A dengan jumlah yang banyak, dalam waktu beberapa jam atau hari saja.
Sementara itu, kelebihan vitamin A kronis akan terjadi jika vitamin A menumpuk di dalam tubuh, dalam waktu yang lama.
Kondisi ini bisa dengan mudah didiagnosis lewat tes darah. Sebagian orang yang mengidap kondisi kelebihan vitamin A, dapat sembuh hanya dengan mengurangi asupan vitamin A.
Walau begitu, Anda harus tetap waspada. Sebab, kelebihan vitamin A dapat memicu datangnya gejala berbahaya, yang bisa mengganggu aktivitas Anda. Apa saja gejalanya?
Gejala hipervitaminosis A akut
Gejala yang ditimbulkan dari kedua jenis hipervitaminosis, tentu saja berbeda. Kelebihan vitamin A akut, memiliki gejala berikut ini:
- Lebih mudah marah
- Sering mengantuk
- Mual-mual
- Sakit perut
- Perasaan tertekan di kepala
- Muntah
Gejala hipervitaminosis A kronis
Seseorang dengan kondisi kelebihan vitamin A kronis, dapat merasakan gejala-gejala serius, seperti di bawah ini:
- Sariawan
- Pembengkakan tulang
- Kuku pecah-pecah
- Sakit tulang
- Kehilangan nafsu makan
- Penglihatan buram atau gangguan penglihatan
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Bagian putih mata dan kulit menjadi berwarna kuning (ikterus)
- Rambut rontok
- Kulit menjadi kasar, kering, mengelupas, atau gatal
- Infeksi pernapasan
Untuk anak-anak dan bayi, kelebihan vitamin A juga bisa menimbulkan gejala berupa berat badan yang tidak normal, tulang kepala yang melembut, koma, bola mata melotot, hingga munculnya titik lunak menonjol di kepala.
Berapa jumlah ideal vitamin A yang dibutuhkan tubuh?
Jika Anda ingin merasakan manfaat vitamin A, tubuh Anda membutuhkan asupan vitamin A yang cukup, bukan berlebihan. Menurut badan kesehatan Amerika Serikat, National Institutes of Health, berikut ini adalah jumlah vitamin A yang dibutuhkan oleh setiap usia:
- 0 – 6 bulan: 400 mcg
- 7 – 12 bulan: 500 mcg
- 1 – 3 tahun: 300 mcg
- 4 – 8 tahun: 400 mcg
- 9 – 13 tahun: 600 mcg
- 14 – 18 tahun: 900 mcg untuk pria, 700 mcg untuk wanita
- 14 – 18 tahun (wanita hamil): 750 mcg
- 14 – 18 tahun (wanita menyusui): 1.200 mcg
- 19 tahun ke atas: 900 mcg untuk pria, 700 mcg untuk wanita
- 19 tahun ke atas (wanita hamil): 770 mcg
- 19 tahun ke atas (wanita menyusui): 1.300 mcg
Jumlah di atas, dianggap aman jika dikonsumsi per harinya. Jika mengonsumsi vitamin A, lebih dari yang sudah dianjurkan, selama beberapa bulan, hipervitaminosis A pun dapat muncul, terutama untuk bayi dan anak-anak.
Komplikasi dan perawatan untuk kondisi kelebihan vitamin A
Jangan salah, kelebihan vitamin A bisa menimbulkan penyakit berbahaya, misalnya kerusakan hati, osteoporosis (kondisi yang menyebabkan tulang belakang jadi lemah), kelebihan kalsium di dalam tubuh Anda, sampai kerusakan ginjal karena kelebihan kalsium.
Anda bisa mengatasi hipervitaminosis A hanya dengan menghentikan atau mengurangi konsumsi makanan dan suplemen, yang mengandung vitamin A. Jika tidak ada komplikasi, maka biasanya, seseorang bisa cepat sembuh dari hipervitaminosis A.
Jika komplikasi di atas terlanjur muncul, maka dokter akan mengobatinya dengan perawatan yang berbeda. Namun, perlu diingat bahwa kerusakan liver karena hipervitamonisis A, tidak selalu dapat disembuhkan.
Makanan yang mengandung vitamin A
Jika Anda sudah memahami, bahwa kelebihan vitamin A tidak baik bagi tubuh, sekarang saatnya Anda tahu, makanan apa saja yang mengandung vitamin A. Hal ini dilakukan, guna membuat Anda tidak berlebihan, ketika mengonsumsi makanannya.
- Hati sapi
- Hati kambing
- Sosis hati
- Minyak hati ikan cod
- Ikan salmon
- Mentega
- Keju cheddar
- Telur rebus
- Keju biru
- Krim keju
Sayur dan buah yang mengandung vitamin A tinggi:
- Kentang
- Wortel
- Bayam
- Mangga
- Anggur merah
- Pepaya
- Jambu
- Blewah
[[artikel-terkait]]
Catatan dari SehatQ
Hipervitaminosis A lebih sering terjadi jika seseorang mengonsumsi suplemen vitamin A secara berlebihan. Kondisi kelebihan vitamin A, biasanya jarang terjadi, jika seseorang hanya mengonsumsi makanan atau buah yang mengandung vitamin A saja.
Maka dari itu, selalu konsultasikan ke dokter, mengenai jumlah suplemen atau makanan vitamin A, yang ingin Anda konsumsi. Dokter akan memberi tahu informasi dan panduan, agar jumlah vitamin A yang Anda butuhkan, bisa terpenuhi, tanpa mengalami hipervitaminosis A.
Healthline. https://www.healthline.com/health/hypervitaminosis-a
Diakses pada 18 November 2019
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322238.php#symptoms
Diakses pada 18 November 2019
National Institutes of Health. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional/
Diakses pada 18 November 2019
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/000350.htm
Diakses pada 18 November 2019
Artikel Terkait
-
Segudang Manfaat Buah Delima yang Tidak Pernah Terbayangkan
Terdapat banyak manfaat buah delima bagi kesehatan. Buah ini pun sangat aman dikonsumsi oleh ibu hamil maupun ibu menyusui. Apa saja manfaat tersebut? -
Ikuti Pola Makan Sehat Ini untuk Hindari Kelainan Detak Jantung
Pola makan sehat adalah langkah penting agar terhindar dari gangguan jantung seperti aritmia atau kelainan detak jantung. Pelajari makan sehat melalui artikel berikut ini
Diskusi Terkait di Forum
BAB berdarah dan nyeri perut. Apa penyebabnya?
Dijawab oleh dr. Karlina Lestari
Bab tiap bangun tidur
Dijawab oleh dr. Ramadhan Harya
Buah dimakan biasanya manis dan mengandung gula apakah pantangan bagi penderita diabetes?
Dijawab oleh dr. Ghifara Zuhda
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
