Didi Kempot dinyatakan meninggal dunia akibat henti jantung. Gangguan ini bisa terjadi secara mendadak bahkan pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
2023-03-19 14:52:09
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Didi kempot meninggal dunia diduga akibat henti jantung
Table of Content
Kabar duka kembali menyelimuti dunia musik Indonesia. Kali ini, berita datang dari Didi Kempot yang dinyatakan meninggal dunia pada hari Selasa, 5 Mei 2020. Ia berpulang di usia 53 tahun secara tiba-tiba, tanpa riwayat penyakit signifikan yang diketahui keluarga.
Advertisement
Dilansir dari berbagai sumber, Didi dilarikan ke rumah sakit pada pagi hari dalam kondisi tak sadarkan diri. Setelah dilakukan upaya resusitasi jantung dan paru (RJP) selama kurang lebih 20 menit, penyanyi asal Solo ini dinyatakan tidak bisa lagi tertolong.
Menurut pihak rumah sakit yang merawat, musisi bernama asli Dionisius Prasetyo ini masuk rumah sakit dalam keadaan henti jantung. Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba yang disertai dengan henti napas dan hilangnya kesadaran. Lebih lanjut, berikut ini penjelasannya untuk Anda.
Henti jantung adalah penyebab kematian mendadak yang cukup sering terjadi. Jantung orang yang mengalami kondisi ini, akan secara tiba-tiba berhenti berfungsi, sesak napas, dan langsung mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan elektrik jantung yang membuat jantung tidak lagi bisa memompa darah dari dan ke seluruh tubuh. Pada kondisi normal, sistem elektrik inilah yang mengatur irama dan detak jantung.
Henti jantung bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Didi Kempot sendiri, menurut keluarga tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Perlu diketahui, henti jantung berbeda dari serangan jantung. Serangan jantung terjadi apabila ada suplai darah ke otot jantung berhenti. Biasanya, serangan jantung disebabkan oleh sumbatan di pembuluh darah. Kondisi ini kemudian bisa berkembang menjadi henti jantung.
Henti jantung adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Orang yang mengalami kondisi ini, masih mungkin diselamatkan apabila perawatan dimulai sebelum jantung benar-benar berhenti berfungsi.
Karena itu, Anda perlu mengenali gejala awal yang bisa menandakan seseorang akan mengalami henti jantung, seperti di bawah ini:
Apabila Anda mendapati seseorang yang mengalami gejala di atas segeralah bawa ke rumah sakit terdekat. Perawatan gawat darurat harus segera dimulai, terutama jika gejala di atas berlanjut menjadi:
Apabila Anda merasakan gejala serupa berulang-ulang, segeralah periksakan diri ke dokter. Namun, beberapa kasus henti jantung bahkan tanpa gejala apapun.
Apabila ada orang di sekitar Anda yang menunjukkan tanda-tanda henti jantung, segera panggil ambulans atau hubungi nomor darurat. Selama menunggu ambulans datang, lakukan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP) atau yang sering disebut juga sebagai CPR.
Periksalah napas orang tersebut dan apabila napas tidak terdeteksi atau orang tersebut tidak bernapas dengan normal, segera mulai untuk melakukan kompresi dada dengan cara berikut ini:
Pada orang dengan henti jantung, petugas medis akan langsung menggunakan alat defibrilator untuk memberikan aliran listrik ke jantung, agar jantung bisa kembali berfungsi. Pertolongan akan terus dilanjutkan di perjalanan menuju rumah sakit.
Baca Juga
Henti jantung memang gangguan mendadak yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko terjadinya kondisi ini lebih besar pada orang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit jantung. Sehingga, untuk mengurangi henti jantung, jagalah kesehatan jantung Anda dengan selalu menjalani gaya hidup yang sehat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab badan lemas cukup beragam, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit kronis. Gejala yang paling umum adalah kehilangan kesadaran dan mual.
Cara mencegah penyakit jantung dapat dilakukan dengan melakukan diet jantung sehat, mengontrol tekanan darah, menjaga kolesterol tetap normal, hingga berhenti merokok.
Cara mengatasi serangan jantung saat sendirian yang paling penting adalah mengupayakan untuk segera memanggil ambulans atau mengonsumsi aspirin. Cara seperti minum air bubuk cabai, menekan dada berulang, ataupun batuk CPR tidak disarankan untuk dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved