Daripada berlomba-lomba membeli hand sanitizer yang sudah langka, lebih baik mencuci tangan yang terbukti lebih ampuh membasmi virus. Kenali hand sanitizer lebih dalam sebelum Anda menguras dompet lebih dalam.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Mei 2023
Hand sanitizer sebaiknya hanya digunakan ketika tangan tidak tampak kotor
Table of Content
Sebagian dari Anda mungkin lebih memilih hand sanitizer ketimbang cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Pasalnya, cairan ini sangat praktis digunakan.
Advertisement
Anda cukup menuang dan mengusapkan cairan pembersih beralkohol di tangan, kuman pun dianggap langsung hilang. Padahal, produk ini tidak seefektif cuci tangan dalam membunuh mikroba.
Hand sanitizer adalah agen yang digunakan untuk menghilangkan kuman penyebab penyakit pada tangan, seperti bakteri dan virus. Produk ini umumnya tersedia dalam bentuk gel, busa, dan cairan.
Sebagian besar hand sanitizer yang Anda lihat di pasaran mengandung alkohol jenis ethanol. Bahan ini dianggap efektif dalam membunuh hampir semua jenis mikroba yang hidup di kulit.
Ada juga jenis hand sanitizer yang tidak mengandung alkohol. Salah satu bahan yang umum terkandung di dalamnya adalah triclosan.
Hanya saja, keamanan triclosan masih dalam penelitian. Sebuah studi menyebutkan bahwa triclosan yang diserap oleh tubuh bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, penggunaanya perlu ditinjau ulang.
Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat bahkan melaporkan bahwa belum ditemukan bukti yang menyatakan triclosan dalam hand sanitizer lebih bermanfaat daripada cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
Para ahli tetap menganjurkan agar Anda tetap mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, ketimbang menggunakan hand sanitizer. Apa alasannya?
Hand sanitizer tidak dapat menyingkirkan semua jenis kuman. Beberapa jenis mikroba akan lebih mudah terbunuh ketika Anda menggunakan sabun dan air bersih daripada produk pembersih ini.
Salah satu contohnya adalah virus penyebab flu. Virus ini baru bisa hilang setelah Anda menggosok tangan dengan hand sanitizer selama 4 menit. Hal ini tentu tidak praktis.
Selain itu, norovirus yang bisa menyebabkan diare juga tidak mempan diusir dengan hand sanitizer. Anda harus waspada karena virus ini mudah menular dan hanya butuh sedikit partikel virus untuk membuat seseorang sakit atau tertular.
Bahan-bahan kimia, seperti pestisida dan logam berat, tidak bisa semudah itu dihilangkan dengan cairan pembersih tangan. Sebuah penelitian melaporkan bahwa menggunakan hand sanitizer justru dapat meningkatkan kadar pestisida dalam tubuh.
Walau penelitian tentang hal ini masih sedikit, para ahli meyakini bahwa hand sanitizer tidak dapat menonaktifkan banyak jenis bahan kimia berbahaya.
Hand sanitizer dinilai kurang efektif saat digunakan pada tangan yang kotor secara kasat mata. Misalnya, tangan yang penuh debu setelah berolahraga, berkebun, atau kegiatan lainnya.
Dalam situasi tersebut, Anda perlu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih untuk benar-benar mengenyahkan kuman.
Namun jika Anda kesulitan mengakses air bersih maupun sabun, penggunaan hand sanitizer mau tak mau tetap perlu dilakukan. Tapi pastikan produk tersebut mengandung setidaknya 60-95 persen alkohol.
Apabila kadar alkoholnya di bawah angka tersebut, cairan pembersih tidak akan efektif dalam membunuh kuman dan malah dapat meningkatkan pertumbuhan kuman.
Baca Juga
Tak sedikit orang yang menggunakan hand sanitizer dengan asal-asalan. Misalnya saja, memegang barang saat tangan masih dibasahi oleh cairan atau mengoleskannya terlalu sedikit ke tangan.
Jika ingin kuman benar-benar hilang, Anda sebaiknya memperhatikan cara menggunakan hand sanitizer yang benar di bawah ini:
Jika digunakan secara benar, hand sanitizer dapat sangat membantu menjauhkan Anda dari berbagai penyakit. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), alkohol memiliki fungsi sangat baik dalam membunuh bakteri gram positif dan negatif, meliputi beberapa patogen kebal obat (MRSA, VRE), Mycobacterium tuberculosis, HIV, virus influenza, RSV, vaccinia, dan virus hepatitis B dan C.
Penelitian yang dilakukan tahun 2017 membuktikan bahwa resep WHO untuk membuat hand sanitizer dapat membunuh virus Ebola, virus Zika (ZIKV), severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). Dengan demikian, penggunaan hand saniziter saat pandemik virus corona sekarang memang sangat dibutuhkan, khususnya di ranah kesehatan.
Ingat juga bahwa hand sanitizer sebaiknya hanya digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
Dalam beberapa situasi, penggunaan hand sanitizer bisa menjadi alternatif cuci tangan yang baik, khususnya jika tidak ada akses air bersih dan sabun, atau tangan tidak terlihat kotor. Namun pastikan bahwa cairan pembersih ini mengandung alkohol setidaknya 60 persen.
Meski dinilai efektif, tak ada yang dapat menggantikan efektivitas mencuci tangan konvensional dalam membunuh kuman. Jadi sebisa mungkin, cucilah tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun ketimbang hand sanitizer.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Mengetahui cara cegah infeksi virus sangatlah penting untuk “membentengi” tubuh dari berbagai macam penyakit. Salah satu cara cegah infeksi virus ialah mengonsumsi imunomodulator. Mari kenali cara cegah infeksi virus secara lengkap, di sini.
24 Apr 2020
Cara membersihkan layar HP dari kuman maupun kotoran dapat dilakukan dengan menggunakan kain mikrofiber dan tisu disifektan.
3 Nov 2022
Ciuman tidak bisa menularkan HIV karena virus HIV tidak menular lewat air liur. Namun apabila di rongga mulut pengidap HIV dan pasangannya ada luka terbuka, maka darah dari pengidap HIV bisa saja masuk ke tubuh pasangannya lewat luka tersebut. Hal inilah yang kemudian menyebabkan penularan HIV.
21 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved