Guilt trip adalah teknik atau strategi yang dilakukan untuk membuat orang merasa bersalah. Ciri-cirinya beragam, mulai dari mengungkit kesalahan hingga bersikap pamrih.
2023-03-17 22:42:17
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pelaku guilt trip dapat menjebak korbannya agar merasa bersalah.
Table of Content
Pernahkah seseorang membuat Anda merasa bersalah atas sesuatu yang pernah Anda lakukan atau tidak pernah melakukannya? Bisa jadi Anda sedang menjadi korban guilt trip.
Advertisement
Agar tidak jadi korbannya, mari kita kenali apa itu guilt trip, ciri-cirinya, dan cara mengatasinya berikut ini.
Guilt trip adalah teknik yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat korbannya merasa bersalah atau bertanggung jawab.
Sebab, perasaan bersalah merupakan senjata yang ampuh untuk mengubah perilaku, perasaan, atau pola pikir seseorang. Tidak hanya itu, guilt trip juga bisa digunakan untuk memanipulasi perasaan dan perilaku korbannya.
Jika seseorang pernah membuat Anda merasa bersalah, baik karena sesuatu yang pernah Anda lakukan maupun tidak, kemudian menggunakan perasaan bersalah tersebut untuk memanipulasi Anda, itulah yang dinamakan dengan guilt trip.
Waspadalah, guilt trip dapat terjadi di dalam hubungan cinta, persahabatan, hingga keluarga.
Guilt trip dapat dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Terkadang, ciri-cirinya dapat mudah dilihat. Namun, ciri-ciri guilt trip kadang sulit untuk ditebak.
Berikut adalah ciri-ciri pelaku guilt trip yang perlu diwaspadai:
Terdapat beberapa jenis guilt trip yang memiliki tujuannya masing-masing, di antaranya:
Guilt trip yang satu ini memiliki tujuan untuk memanipulasi korbannya untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan.
Di dalam beberapa kasus, orang yang melakukan guilt trip memiliki tujuan untuk menghindari konflik. Hal ini membuat pelaku mendapatkan apa yang ia mau tanpa harus berkonflik secara langsung.
Guilt trip jenis ini bertujuan untuk membuat korbannya melakukan sebuah perilaku yang dianggap benar oleh pelakunya.
Seseorang juga bisa menggunakan guilt trip untuk mendapatkan simpati dari orang lain. Pelaku biasanya dapat membuat dirinya terlihat seperti dirugikan agar mendapatkan perhatian dari orang lain.
Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan oleh guilt trip, beberapa yang paling umum di antaranya:
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology, guilt trip dapat merusak hubungan dengan pasangan.
Studi tersebut lebih jauh menjelaskan, orang-orang yang merasa tersakiti akibat kritikan dari pasangannya dapat menggunakan perasaan tersebut untuk membuat pasangannya merasa bersalah.
Guilt trip juga dinilai bisa merusak kepercayaan dan membuat pasangan merasa sedang dimanipulasi.
Menjadi korban guilt trip berkali-kali dipercaya bisa mengundang rasa benci terhadap seseorang. Menurut sebuah riset berjudul A Qualitative Investigation of a Guilt trip, guilt trip mampu menyebabkan permusuhan beserta perasaan dendam.
Merasa sering bersalah dapat mengundang dan memperparah kondisi-kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan obsesif kompulsif.
Jika seseorang terus-menerus menjadi korban guilt trip, ia bisa merasa malu dan berpotensi menarik diri dari lingkungannya.
Dilansir dari Psychology Today, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi guilt trip, meliputi:
Baca Juga
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Untuk menguasai cara membaca pikiran orang lain, yang dibutuhkan bukan kecerdasan otak, melainkan mendengarkan hati dan insting diri sendiri.
Cara memutuskan pacar perlu dengan sikap yang dewasa dan tegas agar bisa putus dengan baik-baik. Masih bingung bagaimana caranya? Simak di sini
Anak laki-laki yang punya ikatan erat dengan ibunya bisa memiliki empati baik, termasuk kepada pasangannya. Sayangnya, yang terjadi bisa jadi sebaliknya apabila pasangan Anda termasuk anak mami. Komunikasi yang baik adalah cara menghadapinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved