Putus alkohol atau alcohol withdrawal syndrome adalah gejala ketika seorang pecandu alkohol tiba-tiba berhenti atau mengurangi asupan alkoholnya secara signifikan. Kerap disebut sakau alkohol, orangnya akan mengalami kombinasi gejala fisik dan emosi mulai dari cemas berlebih, lelah, hingga mual.
13 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sama seperti narkotik, pecandu alkohol dapat merasakan sindrom putus alkohol
Table of Content
Putus alkohol atau alcohol withdrawal syndrome adalah gejala ketika seorang pecandu alkohol tiba-tiba berhenti atau mengurangi asupan alkoholnya secara signifikan. Kerap disebut sakau alkohol, orangnya akan mengalami kombinasi gejala fisik dan emosi mulai dari cemas berlebih, lelah, hingga mual.
Advertisement
Bahkan pada beberapa kasus, gejala putus alkohol bisa menyebabkan halusinasi dan kejang-kejang. Pada kondisi yang sangat ekstrem, sindrom sakau alkohol ini bisa mengancam nyawa.
Munculnya gejala sakau alkohol bisa terlihat mulai 6 jam hingga beberapa hari sejak mengonsumsi alkohol terakhir. Beberapa gejalanya seperti:
Gejala putus alkohol ini bisa memburuk dalam 2-3 hari kemudian. Jika gejalanya cukup ringan, bisa bertahan hingga beberapa minggu.
Ada kondisi paling parah ketika seseorang sedang putus alkohol, disebut dengan delirium tremens. Beberapa gejalanya seperti:
Apabila gejalanya sudah menjadi separah itu, artinya perlu ada penanganan medis segera. Segera cari bantuan apabila mengalami demam tinggi, halusinasi, dan masalah pada jantung.
Baca Juga
Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol berlebih akan membuat sistem saraf terganggu. Jika seseorang setiap hari selalu mengonsumsi alkohol, maka tubuh menjadi ketergantungan. Konsekuensinya, sistem saraf pusat tidak lagi bisa beradaptasi ketika asupan alkohol berkurang.
Lebih jauh lagi, ketika seseorang berhenti mendadak atau mengurangi asupan alkoholnya dalam jumlah drastis, maka akan muncul alcohol withdrawal syndrome atau sindrom sakau alkohol.
Biasanya, sindrom ini lebih banyak dialami orang dewasa. Selain itu, orang yang sebelumnya sudah pernah mengalami gejala alcohol withdrawal syndrome juga berisiko lebih tinggi merasakannya.
Untuk mendapatkan diagnosis pasti terkait kondisi alcohol withdrawal syndrome pada seseorang, dokter akan melakukan peninjauan riwayat medis, menanyakan gejala, dan juga pemeriksaan fisik.
Beberapa indikasi yang akan dilihat dokter seperti:
Dokter juga bisa melakukan tes toksikologi untuk mengetahui seberapa banyak kadar alkohol dalam tubuh. Selain itu, dokter juga akan mengajukan seri pertanyaan untuk menentukan seberapa parah gejala putus alkohol yang dialami. Pertanyaan itu berkisar tentang:
Ketika melontarkan seri pertanyaan ini, dokter akan menanyakan hal-hal dasar seperti siapa diri Anda, hari apa ini, apakah ada sensasi terikat di kepala, apakah ada rasa sakit di perut, atau ada sensasi seperti serangga merayap di bawah kulit.
Penanganan putus alkohol bergantung pada seberapa parah kondisinya. Ada yang bisa menjalani perawatan di rumah, ada pula yang harus di bawah pengawasan intensif rumah sakit untuk menghindari komplikasi berbahaya seperti kejang.
Tujuan utama dan awal dari perawatan adalah membuat seseorang merasa nyaman dengan gejala yang muncul. Barulah kemudian masuk ke tahap yang lebih jauh yaitu konseling seputar alkohol. Jenis penanganan yang bisa dilakukan dibedakan menjadi:
Apabila gejala sakau alkohol masih ringan, perawatan di rumah bisa jadi pilihan. Namun, harus ada saudara atau teman yang terus memantau kondisinya. Jika ada gejala yang memburuk, segera larikan ke rumah sakit.
Namun jika suasana di rumah tidak mendukung untuk menjauhi minuman beralkohol, dokter akan menyarankan bergabung dengan program shelter untuk yang sama-sama sedang rehabilitasi dari kecanduan alkohol.
Jika gejalanya cukup parah, dokter akan menyarankan perawatan di rumah sakit. Dengan demikian, kondisi tetap termonitor dan komplikasi bisa dicegah. Dokter akan memberikan pengobatan seperti lorazepam, clonazepam, alprazolam, dan diazepam. Suplemen atau pemberian cairan infus juga bisa diberikan untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga
Meskipun terasa berat, orang yang mengalami sakau alkohol pada akhirnya akan bisa sembuh dari ketergantungannya. Apabila benar-benar disiplin meninggalkan alkohol, menjalani perawatan, serta tubuh sehat, maka hasilnya pun bisa optimal. Meski demikian, terkadang masalah tidur, lelah, dan mudah tersinggung bisa berlangsung hingga beberapa bulan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dunia digital menyimpan berjuta misteri. Termasuk saat mencoba peruntungan untuk mencari jodoh lewat online dating. Ada yang berakhir happy ending di pelaminan, ada pula yang berjalan buruk hingga menimbulkan trauma. Gunakan tips aman online dating. Hati-hati dengan data pribadi Anda
Ada 3 kriteria dasar saat memilih sepatu futsal. Mulai dari peruntukannya, bahan, hingga harga. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Cara menghilangkan bosan untuk bisa bersemangat kembali cukup beragam. Anda bisa mencoba untuk memasak, berolahraga, hingga mencari hal-hal baru di internet untuk mengatasi rasa bosan yang muncul.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved