Antisosial atau ansos adalah suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakpedulian akan perasaan orang lain dan mengacuhkan perilaku yang benar dan yang tidak benar.
7 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penderita gangguan anti sosial tidak memiliki empati dan sering memanipulasi orang lain
Table of Content
Orang yang dianggap tidak ingin berteman dengan orang lain atau memilih untuk sendirian sering dikategorikan sebagai orang yang “ansos” alias antisosial. Namun, istilah antisosial dalam masyarakat tidaklah sama dengan gangguan antisosial.
Advertisement
Gangguan antisosial berbeda dengan sikap tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain. Jika demikian, apa sebenarnya gangguan antisosial?
Baca Juga
Gangguan antisosial atau antisocial disorder merupakan suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakpedulian akan perasaan orang lain dan mengacuhkan perilaku yang benar dan yang tidak benar.
Penderita gangguan antisosial tidak memiliki rasa empati dan cenderung memanipulasi orang di sekitarnya atau bahkan melanggar hukum. Penderita gangguan antisosial dikaitkan dengan psikopat atau sosiopat, tetapi secara medis, tidak ada perbedaan antara psikopat maupun sosiopat.
Meskipun secara medis tidak ada perbedaan dari keduanya, tetapi sebagian besar ahli menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara psikopat dan sosiopat. Psikopat umumnya tidak merasakan adanya beban moral dan dapat melakukan hal-hal yang tidak benar secara moral.
Terkadang seorang psikopat akan berpura-pura atau bertingkah seakan-akan dirinya mengikuti aturan moral secara benar agar tidak disadari oleh orang sekitarnya.
Namun, sosiopat mungkin dapat merasakan beban moral akibat perbuatannya dan dapat merasakan rasa bersalah, tetapi sosiopat akan tetap melakukan hal yang salah secara moral. Dalam hal ini, keduanya memiliki rasa empati yang kurang dengan sekitarnya.
Selain itu, sosiopat cenderung mudah cemas dan gelisah, serta rentan untuk mengalami ledakan-ledakan emosi. Dalam masyarakat, sosiopat terlihat nyentrik dan memiliki kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Sementara itu, psikopat biasanya memiliki aura yang membuat orang lain tertarik dan mudah memanipulasi orang lain. Psikopat tidak dapat menjalin hubungan yang intim dengan orang lain serta dapat terlihat ‘normal’ di mata masyarakat.
Penyebab gangguan antisosial belum diketahui. Akan tetapi, gen-gen atau situasi tertentu dapat memicu gangguan antisosial. Adanya perubahan dalam perkembangan otak juga dapat menjadi penyebab dari gangguan antisosial.
Gangguan antisosial umumnya dialami lebih banyak oleh pria daripada wanita. Aksi pembakaran dan menyiksa hewan saat masa kecil dikaitkan dengan kemungkinan anak mengalami gangguan antisosial.
Individu yang mengalami gangguan antisosial tidak selalu ingin melakukan kekerasan. Sebagian besar hanya memanipulasi orang sekitarnya atau melakukan perilaku yang riskan.
Individu yang mengalami gangguan antisosial tidak merasa takut akan konsekuensi dari perbuatannya. Namun, perlu diingat bahwa hanya karena seseorang terlihat egois, tidak berarti orang tersebut mengalami gangguan antisosial.
Individu yang mengalami gangguan antisosial dapat ditangani dengan psikoterapi. Dalam psikoterapi, individu dapat diberikan cara untuk menangani kemarahan dan agresivitas yang dirasakan.
Namun, psikoterapi hanya dapat efektif jika individu yang mengalami gangguan antisosial bersedia untuk bekerja sama dengan psikolog atau terapis.
Belum ada medikasi yang dapat membantu menangani individu yang mengalami gangguan antisosial. Dokter biasanya hanya memberikan obat yang dapat menangani gejala dari gangguan antisosial, seperti rasa cemas, dan sebagainya.
Menghadapi kerabat atau orang di sekitar yang mengalami gangguan antisosial bukanlah hal yang mudah. Penderita gangguan antisosial cenderung membuat orang lain merasa tertekan tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Oleh karenanya, dalam menangani penderita gangguan antisosial, Anda juga perlu untuk berdiskusi atau berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Psikolog atau psikiater dapat membantu Anda untuk menjaga dan memberikan batasan dengan penderita gangguan antisosial.
Psikolog dan psikiater juga bisa mengajarkan cara untuk melindungi diri dari agresi dan kemarahan penderita gangguan antisosial, serta cara-cara untuk menghadapi stres dan tekanan yang dirasakan.
Selalu pastikan bahwa psikolog dan psikiater yang ditemui sudah berpengalaman dalam menangani penderita gangguan antisosial. Anda juga bisa mengikuti komunitas dengan orang-orang yang juga sedang menghadapi teman atau kerabat yang memiliki gangguan antisosial untuk mendapatkan dukungan dan saran.
Tipe kepribadian introvert sering dianggap susah bergaul dan lebih nyaman menghindar dari situasi sosial. Faktanya, hal ini berbeda karena seseorang dengan kepribadian introvert juga bisa bersosialisasi dengan mudah.
Gangguan kepribadian antisosial berbeda dengan introvert. Introvert adalah tipe kepribadian, sedangkan antisosial adalah gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian antisosial umumnya ditandai dengan pola perilaku manipulatif, tidak peduli hukum, menarik diri dari orang lain, melanggar hak orang lain, dan lebih mengarah ke tindakan kriminal tanpa alasan yang masuk akal.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Orang-orang dengan kepribadian plegmatis biasanya sabar, sering beramal, dan merupakan pasangan yang penuh cinta. Namun jika dikritik, mereka bisa dengan mudah merasa marah.
LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. LGBT bukanlah gangguan mental maupun gangguan kepribadian sehingga ada baiknya tidak mendiskriminasi orang dengan kondisi ini.
Drama queen adalah tipe kepribadian yang terkadang menjengkelkan. Orang dengan karakter ini selalu ingin diperhatikan. Hidup terasa seperti sinetron dengan keberadaannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved