Penyebab bipolar belum diketahui persis sumbernya, namun bisa dipicu oleh stres berat. Bipolar dapat merangsang otak untuk melakukan hal berbahaya saat merasa putus asa, seperti bunuh diri.
9 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penderita gangguan bipolar biasanya memiliki emosi yang berlebihan
Table of Content
Apakah Anda sering mendengar istilah gangguan bipolar? Salah satu penyakit mental ini biasanya disebut sebagai manic depression atau depresi yang menunjukkan emosi dan energi yang lebih besar.
Advertisement
Bipolar dapat menyebabkan suasana hati berubah secara ekstrem. Pengidap penyakit ini biasanya memiliki waktu yang lama untuk merasa berada di puncak kesenangan, sebelum akhirnya jatuh ke depresi yang dalam. Jangka waktu berlangsungnya gangguan bipolar pun tergantung dari masing-masing individu.
Baca Juga
Para dokter sendiri belum mengetahui persis apa yang menyebabkan terjadinya gangguan bipolar. Teori yang saat ini yang berkembang adalah gangguan ini terjadi karena adanya faktor genetik, biologis, dan lingkungan.
Para ahli ikut berpendapat bahwa otak penderita memiliki pengaturan untuk suasana hati, energi, pemikiran, dan ritme biologis, yang tidak dapat berfungsi dengan normal. Hal ini menyebabkan mereka memiliki suasana hati dan perubahan lainnya yang berhubungan dengan penyakit ini.
Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat memicu bipolar, seperti:
Penyebab bipolar belum diketahui secara pasti, namun Anda bisa mewaspadai gejalanya agar mendapatkan penanganan segera.
Gejala gangguan bipolar hampir mirip dengan kondisi lain, yakni penyakit tiroid hingga dampak dari kecanduan alkohol atau oba-obatan terlarang.
Untuk mendiagnosis bipolar, dokter biasnaya akan melakukan pemeriksaan melalui metode wawancara ke keluarga atau kerabat. Kemudian, pasien akan dirujuk ke psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa.
Psikiater akan menanyakan riwayat penyakit keluarga. Saat hasil pemeriksaan dirasa cukup, psikiater akan mengklasifikasikan kondisi seseorang bipolar atau tidak berdasarkan diagnosa.
Bipolar adalah gangguan mental yang terdiri dari banyak fase. Tanpa menjalani pengobatan, seorang pengidap bipolar dapat memasuki tahap depresi yang intens.
Menurut ahli, gejalanya termasuk rasa sedih, cemas, hilangnya energi, rasa putus asa, dan sulit berkonsentrasi. Mereka juga akan mengalami rasa kurang berminat terhadap sesuatu yang mereka sukai. Hal ini berpengaruh pada nafsu makan, pola tidur, dan pemikiran untuk bunuh diri.
Berikut fase bipolar yang perlu diketahui:
Dalam fase ini, seorang pengidap gangguan bipolar merasa sangat bersemangat dan dapat melakukan apapun. Kepercayaan diri mereka tidak terkendali dan menyebabkan dirinya tidak bisa duduk diam.
Penderita akan berbicara tentang banyak hal, perhatiannya sangat mudah teralihkan, banyak pikiran, dan tidak cukup tidur. Perilaku mereka juga akan lebih terasa sembrono, seperti mengeluarkan uang terlalu banyak, mengonsumsi obat-obatan, atau mengemudi di luar batas kecepatan.
Jika ada tiga gejala atau lebih yang muncul hampir setiap hari selama seminggu dan dibarengi dengan rasa gembira yang intens, seseorang dapat dianggap mengalami sebuah episode manic.
Pengidap gangguan bipolar I biasanya mengalami fase manic selama kurang lebih satu minggu. Namun banyak juga yang mengalami fase depresi secara terpisah.
Sementara gangguan bipolar II akan mengalami masa depresi yang lebih berat. Namun alih-alih memiliki fase manic penuh, penderita memiliki fase hipomanik dengan tingkat rendah yang berlangsung kurang dari seminggu.
Penderita umumnya memang terlihat baik-baik saja. Tetapi keluarga dan kerabat harus terus memperhatikan suasana hati pengidap bipolar II ini.
Fase mixed episode terjadi saat pengidap gangguan bipolar merasakan fase depresi dan manic secara bersamaan atau berdekatan. Fase ini disebut sebagai fase manic atau depresi yang bercampur.
Fase campuran ini dapat mengarahkan kepada perilaku yang tidak bisa diprediksi. Misalnya, melakukan hal berbahaya saat merasa putus asa atau keinginan bunuh diri, tapi memiliki rasa gelisah dan bersemangat. Kejadian yang melibatkan fase campuran lebih umum terjadi pada wanita dan orang-orang dengan bipolar di usia muda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental terkait perubahan mood yang ekstrem dalam jangka waktu tertentu. Perawatan bipolar dapat menggunakan obat-bobatan, psikoterapi, CBT, dan rawat inap.
Tanda orang ingin bunuh diri biasanya sudah terlihat dari keputusasaan yang ditunjukan sehari-hari. Melakukan pendekatan personal bisa menolong orang tersebut dari kematian.
Mood stabilizer adalah obat yang membantu mengontrol perubahan mood pada penderita bipolar. Terdapat tiga kelompok mood stabilizer, yaitu mineral, antikonsulvan, dan antipsikotik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved