logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Kenali Fase dan Penyebab Bipolar yang Wajib Anda Waspadai

open-summary

Penyebab bipolar belum diketahui persis sumbernya, namun bisa dipicu oleh stres berat. Bipolar dapat merangsang otak untuk melakukan hal berbahaya saat merasa putus asa, seperti bunuh diri.


close-summary

9 Mei 2019

| Maria Yuniar

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

lingkungan adalah salah satu penyebab bipolar

Penderita gangguan bipolar biasanya memiliki emosi yang berlebihan

Table of Content

  • Penyebab Bipolar
  • Diagnosis gangguan bipolar
  • Fase Gangguan Bipolar

Apakah Anda sering mendengar istilah gangguan bipolar? Salah satu penyakit mental ini biasanya disebut sebagai manic depression atau depresi yang menunjukkan emosi dan energi yang lebih besar.

Advertisement

Bipolar dapat menyebabkan suasana hati berubah secara ekstrem. Pengidap penyakit ini biasanya memiliki waktu yang lama untuk merasa berada di puncak kesenangan, sebelum akhirnya jatuh ke depresi yang dalam. Jangka waktu berlangsungnya gangguan bipolar pun tergantung dari masing-masing individu.

Baca Juga

  • Mania Adalah Episode yang Kerap Dialami Penderita Bipolar, Seperti Apa?
  • Antipsikotik Tipikal dan Antipsikotik Atipikal untuk Gangguan Mental
  • Apa Itu Mood Stabilizer? Ketahui Jenis dan Ragam Efek Sampingnya

Penyebab Bipolar

Para dokter sendiri belum mengetahui persis apa yang menyebabkan terjadinya gangguan bipolar. Teori yang saat ini yang berkembang adalah gangguan ini terjadi karena adanya faktor genetik, biologis, dan lingkungan.

Para ahli ikut berpendapat bahwa otak penderita memiliki pengaturan untuk suasana hati, energi, pemikiran, dan ritme biologis, yang tidak dapat berfungsi dengan normal. Hal ini menyebabkan mereka memiliki suasana hati dan perubahan lainnya yang berhubungan dengan penyakit ini.

Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat memicu bipolar, seperti:

  • Mengalami stres berat
  • Mempunyai kejadian traumatik
  • Kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang
  • Memiliki riwayat keluarga dekat yang juga mengidap gangguan bipolar

Diagnosis gangguan bipolar

Penyebab bipolar belum diketahui secara pasti, namun Anda bisa mewaspadai gejalanya agar mendapatkan penanganan segera.

Gejala gangguan bipolar hampir mirip dengan kondisi lain, yakni penyakit tiroid hingga dampak dari kecanduan alkohol atau oba-obatan terlarang.

Untuk mendiagnosis bipolar, dokter biasnaya akan melakukan pemeriksaan melalui metode wawancara ke keluarga atau kerabat. Kemudian, pasien akan dirujuk ke psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa.

Psikiater akan menanyakan riwayat penyakit keluarga. Saat hasil pemeriksaan dirasa cukup, psikiater akan mengklasifikasikan kondisi seseorang bipolar atau tidak berdasarkan diagnosa. 

Fase Gangguan Bipolar

Bipolar adalah gangguan mental yang terdiri dari banyak fase. Tanpa menjalani pengobatan, seorang pengidap bipolar dapat memasuki tahap depresi yang intens.

Menurut ahli, gejalanya termasuk rasa sedih, cemas, hilangnya energi, rasa putus asa, dan sulit berkonsentrasi. Mereka juga akan mengalami rasa kurang berminat terhadap sesuatu yang mereka sukai. Hal ini berpengaruh pada nafsu makan, pola tidur, dan pemikiran untuk bunuh diri.

Berikut fase bipolar yang perlu diketahui:

1. Fase Manic

Dalam fase ini, seorang pengidap gangguan bipolar merasa sangat bersemangat dan dapat melakukan apapun. Kepercayaan diri mereka tidak terkendali dan menyebabkan dirinya tidak bisa duduk diam.

Penderita akan berbicara tentang banyak hal, perhatiannya sangat mudah teralihkan, banyak pikiran, dan tidak cukup tidur. Perilaku mereka juga akan lebih terasa sembrono, seperti mengeluarkan uang terlalu banyak, mengonsumsi obat-obatan, atau mengemudi di luar batas kecepatan.

Jika ada tiga gejala atau lebih yang muncul hampir setiap hari selama seminggu dan dibarengi dengan rasa gembira yang intens, seseorang dapat dianggap mengalami sebuah episode manic.

Pengidap gangguan bipolar I biasanya mengalami fase manic selama kurang lebih satu minggu. Namun banyak juga yang mengalami fase depresi secara terpisah.

Sementara gangguan bipolar II akan mengalami masa depresi yang lebih berat. Namun alih-alih memiliki fase manic penuh, penderita memiliki fase hipomanik dengan tingkat rendah yang berlangsung kurang dari seminggu.

Penderita umumnya memang terlihat baik-baik saja. Tetapi keluarga dan kerabat harus terus memperhatikan suasana hati pengidap bipolar II ini.

2. Fase mixed episode

Fase mixed episode terjadi saat pengidap gangguan bipolar merasakan fase depresi dan manic secara bersamaan atau berdekatan. Fase ini disebut sebagai fase manic atau depresi yang bercampur.

Fase campuran ini dapat mengarahkan kepada perilaku yang tidak bisa diprediksi. Misalnya, melakukan hal berbahaya saat merasa putus asa atau keinginan bunuh diri, tapi memiliki rasa gelisah dan bersemangat. Kejadian yang melibatkan fase campuran lebih umum terjadi pada wanita dan orang-orang dengan bipolar di usia muda.

Advertisement

bipolar

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved