Faring atau tenggorokan membentang dari bawah tengkorak sampai ke tulang rawan krikoid yang berada di trakea. Tahukah Anda bahwa fungsi faring tidak hanya sebagai jalur untuk udara, makanan, dan air, tetapi juga membantu proses berbicara.
7 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Fungsi faring yang dikenal juga sebagai tenggorokan adalah untuk jalur udara, makanan dan air
Table of Content
Faring atau biasa disebut sebagai tenggorokan berfungsi dalam proses pernapasan sekaligus pencernaan. Makanan, air, dan udara yang masuk ke dalam tubuh akan melewati faring sebelum masuk ke sistem pernapasan dan pencernaan manusia.
Advertisement
Tak hanya berperan sebagai jalur penghubung, ada berbagai macam fungsi faring lainnya dalam tubuh. Berikut adalah penjelasan lengkapnya yang perlu Anda ketahui.
Organ tubuh faring mempunyai bentuk seperti tabung atau lorong berotot. Letaknya berada di tengah leher, berawal di bagian bawah tengkorak dengan panjang sekitar 11,5 cm.
Ini menghubungkan area mulut dan hidung ke kerongkongan (mengarah ke perut) dan juga laring.
Mengutip dari Cleveland Clinic, faring terdiri dari tiga bagian utama, yaitu nasofaring, ororfaring, dan laringofaring. Berikut adalah penjelasannya.
Selain tiga bagian di atas, faring juga terhubung ke organ tubuh lainnya, seperti:
Baca Juga
Fungsi utama faring dalam sistem pernapasan adalah dengan membawa udara dari rongga hidung.
Sedangkan pada sistem pencernaan, faring berfungsi untuk mengantarkan makanan dan minuman dari rongga mulut.
Tak hanya itu saja, faring juga membantu Anda berbicara. Ini karena otot-ototnya yang bergetar, berfungsi untuk menghasilkan suara.
Salah satu fungsi faring dalam sistem pernapasan adalah menjadi jalur agar udara dari hidung bisa mencapai paru-paru, dengan melewati laring dan trakea.
Pada faring, terdapat isthmus yang membantu Anda untuk bisa bernapas melalui hidung dan mulut.
Fungsi faring lainnya adalah mencegah udara agar tidak masuk ke sistem pencernaan. Ini juga berfungsi agar makanan serta minuman tidak masuk ke sistem pernapasan.
Hal ini bisa terjadi karena adanya epiglotis atau katup di bagian ujung dari faring.
Otot-otot pada faring juga mempunyai fungsi dalam proses menelan makanan. Otot-otot tersebut dapat melebar dan mengangkat laring, sehingga makanan dapat tertelan dengan benar.
Fungsi faring lainnya adalah membantu makanan agar bisa masuk ke dalam kerongkongan. Makanan akan masuk kerongkongan, melalui kerja kontraksi otot melingkar pada faring.
Selanjutnya, faring juga berfungsi membantu menjaga keseimbangan tekanan udara pada gendang telinga. Ini karena faring terhubung dengan telinga bagian tengah, melalui saluran eustachius.
Tak hanya itu saja, faring juga berperan dalam mengalirkan cairan dari telinga.
Fungsi faring yang jarang diketahui adalah perannya dalam berbicara, termasuk melafalkan kata.
Alasannya, faring adalah ruang tertutup yang dapat berubah bentuk karena sturktur ototnya. Untuk itu, udara dapat melewati laring ke bagian laring (kotak suara).
Ketika pita suara bekerja untuk membuat suara, faring berfungsi memperkuat suara. Faring juga berperan untuk memberikan suara pada kata pertama dan menyalurkan suara keluar dari mulut.
Baca Juga
Anda perlu lebih berhati-hati karena penyakit atau kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi fungsi faring, seperti:
Salah satu penyakit yang dapat mengganggu fungsi faring adalah pharynx cobblestone.
Penyebabnya, karena adanya iritasi di tenggorokan yang memicu benjolan atau lempengan di belakang mulut atau faring. Benjolan tersebut merupakan pembengkakan dari jaringan limfe.
Faringitis adalah kondisi saat faring membengkak dan mengganggu fungsinya, sehingga menyebabkan seseorang merasa sakit dan kesulitan saat menelan.
Saat mengalami faringitis, gejala yang muncul pada faring adalah berwarna merah, serta bercak-bercak putih di permukaannya.
Tonsilitis terjadi ketika amandel terinfeksi dan meradang. Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, amandel berfungsi menahan partikel jahat penyebab penyakit.
Apabila amandel terinfeksi, ini bisa menjadi bengkak, sakit, kemerahan, dan sakit menelan.
Tonsilitis juga bisa disebut sebagai tonsilofaringitis. Akan tetapi, kebanyakan orang menyebutnya sebagai sakit tenggorokan.
Fungsi faring dapat terganggu karena mengalami kelumpuhan. Umumnya, pemicu kelumpuhan adalah seperti, infeksi difteria, rabies, atau polio.
Anda bisa saja mengalami gangguan pada fungsi faring berupa kesulitan menelan atau disfagia.
Penyebab kesulitan menelan dapat terjadi karena banyak hal, seperti adanya benda yang menghalangi faring, penyakit pada esofagus, gangguan pada otak, dan sebagainya.
Penderita kanker faring umumnya mengalami rasa nyeri di tenggorokan dan telinga, serta sensasi adanya benjolan di tenggorokan. Anda perlu berhati-hati karena kanker faring terkadang bisa menyebabkan tuli.
Kondisi yang berhubungan dengan gangguan fungsi faring biasanya tergolong ringan hingga berat.
Apabila Anda mengalami sakit tenggorokan terus menerus dan tidak juga hilang dalam waktu seminggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai fungsi faring atau tenggorokan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Organ reproduksi pria selama ini identik dengan penis, skrotum, ataupun bagian lain yang dapat terlihat mata. Padahal, masih ada organ lain yang menyusun suatu sistem reproduksi pria yang kompleks.
Cara membuat orang senang berteman dengan kita penting untuk Anda pahami. Hal ini penting untuk mengutamakan kenyamanan antar satu pihak dengan pihak yang lainnya.
Adakah manfaat singkong mentah jika dikonsumsi begitu saja? Atau perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaatnya. Simak selengkapnya di sini
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved