logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Lansia

Mengenal Frailty, Sindrom Kerapuhan Lansia yang Membuatnya Rentan Terhadap Tekanan dan Penyakit

open-summary

Proses penuaan memang membuat lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Itu sebabnya, lansia rentan mengalami sindrom frailty. Frailty merupakan sekumpulan kondisi yang membuat lansia menjadi amat rentan dan rapub terhadap berbagai ancaman kesehatan maupun psikis, seperti mudah jatuh, mudah stres, dan mudah sakit.


close-summary

2023-03-23 10:00:58

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

frailty syndrome adalah gejala kerapuhan lansia

Frailty syndrome menjadi salah satu penyebab lansia mudah jatuh dan rapuh, baik psikis maupun fisik

Table of Content

  • Apa itu frailty?
  • Apa saja gejala frailty pada lansia?
  • Bagaimana cara mengatasi frailty pada orang lanjut usia?
  • Mendampingi lansia yang mengalami frailty syndrome, keluarga harus apa?

Orang lanjut usia atau lansia menjadi salah satu kelompok usia yang rentan terhadap penyakit. Hal ini adalah normal mengingat beberapa fungsi tubuh dan psikologis memang mengalami penurunan seiring berjalannya usia.

Advertisement

Selain proses penuaan, lansia juga rentan mengalami sindrom frailty yang membuat diri mereka lebih rapuh, baik terhadap tekanan psikis maupun virus atau kondisi kesehatan lainnya. 

Apa itu frailty?

Frailty merupakan sindrom geriatri yang rentan menyerang orang lanjut usia
Frailty merupakan sindrom geriatri yang rentan menyerang orang lanjut usia

Frailty adalah adalah sindrom geriatri multidimensi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan fisik yang mengarah pada kerentanan. Kondisi ini membuat mereka lebih lemah dan rapuh sehingga lebih rentan mengalami sakit, terjatuh, atau perburukan lainnya. 

Melansir dari situs kesehatan Britania Raya, NHS, sindrom kerapuhan membuat penderitanya berjalan lebih lambat, mudah lelah, bahkan kesulitan untuk bangkit dari duduk. Lansia dengan frailty syndrome juga rentan mengalami kehilangan massa otot (sarkopenia).

Lansia dikatakan mengalami sindrom frailty jika memiliki 3 dari 5 kriteria berikut:

  • Penurunan berat badan hingga 5% dari berat badan tahun lalu. Kondisi ini berisiko membuat mereka mengalami kekurangan gizi pada lansia.
  • Mudah lelah, meskipun hanya melakukan aktivitas ringan.
  • Penurunan kemampuan dan kekuatan menggenggam tangan (hand grip).
  • Berjalan semakin lambat.
  • Penurunan aktivitas fisik sehingga lebih banyak duduk, berdiam diri, dan tidak aktif. 

Apabila memiliki 1 atau 2 kriteria di atas, lansia dikategorikan sebagai pre-frailty. Dalam hal ini, keluarga sebagai orang terdekat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, khususnya dokter geriatri, untuk menangani kondisi tersebut dan agar tidak berkembang ke arah frailty.

Baca Juga

  • Puber Kedua Bikin Pria Lebih Bandel? Belum Tentu, Kenali Faktanya
  • Memahami Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia dan Cara Mengatasinya
  • Seputar Sindrom Geriatri, Penyakit yang Sering Menyerang Lansia

Apa saja gejala frailty pada lansia?

Frailty syndrome membuat lansia jadi mudah terjatuh
Frailty syndrome membuat lansia jadi mudah terjatuh

Selain 5 kriteria frailty di atas, lansia yang mengalami sindrom kerapuhan ini juga menunjukkan beberapa gejala, seperti:

  • Kelelahan luar biasa 
  • Penurunan berat badan yang tak terduga
  • Sering sakit atau mengalami infeksi
  • Lansia sering jatuh
  • Aktivitas fisik berkurang 
  • Delirium
  • Penurunan fungsi kognitif pada lansia
  • Lansia susah makan (nafsu makan hilang)
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memakai pakaian
  • Kehilangan kemandirian 

Bagaimana cara mengatasi frailty pada orang lanjut usia?

Menjaga lansia tetap aktif dapat membantu mengatasi sindrom kerapuhan
Menjaga lansia tetap aktif dapat membantu mengatasi sindrom kerapuhan

Penanganan frailty pada lansia cukup rumit karena melibatkan berbagai aspek, di antaranya intervensi kemampuan fisik, status gizi, kesehatan mental, dan kognitif. 

Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani sindrom frailty pada orang tua.

1. Memahami kondisi pasien lewat penilaian menyeluruh

Memahami kondisi kesehatan lansia secara keseluruhan, mulai dari masalah kesehatan yang muncul sampai ke aspek sosial, membantu penanganan kerapuhan yang dialami lebih cepat.

Mengenali kondisi lansia dapat membantu perawatan menjadi lebih efektif. Dalam hal ini, keluarga juga perlu mengetahui kondisi dan rencana perawatan yang diberikan.

2. Mengenali kemungkinan risiko

Selain paham akan kondisi kesehatannya, penting juga bagi keluarga dan orang tua itu sendiri mengetahui risiko perburukan yang mungkin saja dialami lansia dengan frailty. 

Beberapa kondisi, seperti pemulihan pasca operasi, risiko delirium, terjatuh, dan malnutrisi pada lansia mungkin saja terjadi. Memahami risikonya dengan baik, dapat membantu dokter dan Anda untuk antisipasi dan penanganan yang tepat. 

3. Tetap aktif bergerak

Pasien atau lansia perlu menerapkan mobilisasi secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot dan stamina. Artinya, para lansia dianjurkan untuk tetap aktif bergerak.

Hal tersebut juga dapat mengurangi risiko cedera tekan akibat terlalu lama berbaring atau duduk. 

Dalam hal ini, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk mempertahankan fungsi tubuh. 

4. Pastikan asupan nutrisi terpenuhi

Gizi untuk lansia perlu diperhatikan dengan saksama untuk menjaga kesehatannya secara menyeluruh, termasuk massa dan fungsi otot, serta mencegah perburukan.

Mendapatkan nutrisi dari makanan lansia yang tepat dapat membantu proses penyembuhan serta meningkatkan daya tahan tubuh lansia. Apabila tubuh lansia  cukup kuat, diharapkan kondisi ini dapat menghindarkannya dari kelemahan, seperti mudah terjatuh atau penurunan berat badan secara drastis.

5. Latih lansia beraktivitas

Selain mobilisasi teratur, melatih lansia untuk melakukan aktivitas ringan juga perlu dilakukan. Beri dukungan dan motivasi agar lansia bisa menjalankan aktivitas sederhana seperti memakai pakaian sendiri atau membersihkan diri. 

Anda juga bisa menawarkan beberapa kegiatan lansia, seperti berkumpul dengan komunitas tertentu. Dengan begitu, kemandirian lansia akan terlatih dan meningkatkan value pada dirinya. 

Mendampingi lansia yang mengalami frailty syndrome, keluarga harus apa?

Keluarga, sebagai orang terdekat, harus menjadi support system yang baik bagi lansia, apa pun kondisinya. Penting bagi keluarga untuk mengenali kelemahan yang terjadi pada orang tua agar dapat menerapkan rencana perawatan yang sesuai. 

Berbagai penyakit degeneratif mungkin saja menyerang orang tua dan membuat mereka menjadi rapuh dan lemah. Dalam hal ini, keluarga perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter geriatri atau dokter yang menangani orang tua Anda. Tujuannya, untuk mengurangi risiko timbulnya atau memburuknya kondisi lansia.

Selain itu, perawatan yang tepat juga memberikan kesempatan pada lansia untuk mempertahankan kemandirian dan hubungan sosial mereka. 

Kesabaran dan perhatian yang tulus perlu diterapkan para anggota keluarga sebagai pendamping lansia dengan sindrom frailty ini. 

Anda bisa menemukan dokter geriatri dan berkonsultasi online terkait frailty menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

gangguan lansialansiakesehatan lansiadepresi pada lansia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved