Proses penuaan memang membuat lansia mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Itu sebabnya, lansia rentan mengalami sindrom frailty. Frailty merupakan sekumpulan kondisi yang membuat lansia menjadi amat rentan dan rapub terhadap berbagai ancaman kesehatan maupun psikis, seperti mudah jatuh, mudah stres, dan mudah sakit.
2023-03-23 10:00:58
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Frailty syndrome menjadi salah satu penyebab lansia mudah jatuh dan rapuh, baik psikis maupun fisik
Table of Content
Orang lanjut usia atau lansia menjadi salah satu kelompok usia yang rentan terhadap penyakit. Hal ini adalah normal mengingat beberapa fungsi tubuh dan psikologis memang mengalami penurunan seiring berjalannya usia.
Advertisement
Selain proses penuaan, lansia juga rentan mengalami sindrom frailty yang membuat diri mereka lebih rapuh, baik terhadap tekanan psikis maupun virus atau kondisi kesehatan lainnya.
Frailty adalah adalah sindrom geriatri multidimensi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan fisik yang mengarah pada kerentanan. Kondisi ini membuat mereka lebih lemah dan rapuh sehingga lebih rentan mengalami sakit, terjatuh, atau perburukan lainnya.
Melansir dari situs kesehatan Britania Raya, NHS, sindrom kerapuhan membuat penderitanya berjalan lebih lambat, mudah lelah, bahkan kesulitan untuk bangkit dari duduk. Lansia dengan frailty syndrome juga rentan mengalami kehilangan massa otot (sarkopenia).
Lansia dikatakan mengalami sindrom frailty jika memiliki 3 dari 5 kriteria berikut:
Apabila memiliki 1 atau 2 kriteria di atas, lansia dikategorikan sebagai pre-frailty. Dalam hal ini, keluarga sebagai orang terdekat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, khususnya dokter geriatri, untuk menangani kondisi tersebut dan agar tidak berkembang ke arah frailty.
Baca Juga
Selain 5 kriteria frailty di atas, lansia yang mengalami sindrom kerapuhan ini juga menunjukkan beberapa gejala, seperti:
Penanganan frailty pada lansia cukup rumit karena melibatkan berbagai aspek, di antaranya intervensi kemampuan fisik, status gizi, kesehatan mental, dan kognitif.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani sindrom frailty pada orang tua.
Memahami kondisi kesehatan lansia secara keseluruhan, mulai dari masalah kesehatan yang muncul sampai ke aspek sosial, membantu penanganan kerapuhan yang dialami lebih cepat.
Mengenali kondisi lansia dapat membantu perawatan menjadi lebih efektif. Dalam hal ini, keluarga juga perlu mengetahui kondisi dan rencana perawatan yang diberikan.
Selain paham akan kondisi kesehatannya, penting juga bagi keluarga dan orang tua itu sendiri mengetahui risiko perburukan yang mungkin saja dialami lansia dengan frailty.
Beberapa kondisi, seperti pemulihan pasca operasi, risiko delirium, terjatuh, dan malnutrisi pada lansia mungkin saja terjadi. Memahami risikonya dengan baik, dapat membantu dokter dan Anda untuk antisipasi dan penanganan yang tepat.
Pasien atau lansia perlu menerapkan mobilisasi secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot dan stamina. Artinya, para lansia dianjurkan untuk tetap aktif bergerak.
Hal tersebut juga dapat mengurangi risiko cedera tekan akibat terlalu lama berbaring atau duduk.
Dalam hal ini, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk mempertahankan fungsi tubuh.
Gizi untuk lansia perlu diperhatikan dengan saksama untuk menjaga kesehatannya secara menyeluruh, termasuk massa dan fungsi otot, serta mencegah perburukan.
Mendapatkan nutrisi dari makanan lansia yang tepat dapat membantu proses penyembuhan serta meningkatkan daya tahan tubuh lansia. Apabila tubuh lansia cukup kuat, diharapkan kondisi ini dapat menghindarkannya dari kelemahan, seperti mudah terjatuh atau penurunan berat badan secara drastis.
Selain mobilisasi teratur, melatih lansia untuk melakukan aktivitas ringan juga perlu dilakukan. Beri dukungan dan motivasi agar lansia bisa menjalankan aktivitas sederhana seperti memakai pakaian sendiri atau membersihkan diri.
Anda juga bisa menawarkan beberapa kegiatan lansia, seperti berkumpul dengan komunitas tertentu. Dengan begitu, kemandirian lansia akan terlatih dan meningkatkan value pada dirinya.
Baca Juga
Keluarga, sebagai orang terdekat, harus menjadi support system yang baik bagi lansia, apa pun kondisinya. Penting bagi keluarga untuk mengenali kelemahan yang terjadi pada orang tua agar dapat menerapkan rencana perawatan yang sesuai.
Berbagai penyakit degeneratif mungkin saja menyerang orang tua dan membuat mereka menjadi rapuh dan lemah. Dalam hal ini, keluarga perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter geriatri atau dokter yang menangani orang tua Anda. Tujuannya, untuk mengurangi risiko timbulnya atau memburuknya kondisi lansia.
Selain itu, perawatan yang tepat juga memberikan kesempatan pada lansia untuk mempertahankan kemandirian dan hubungan sosial mereka.
Kesabaran dan perhatian yang tulus perlu diterapkan para anggota keluarga sebagai pendamping lansia dengan sindrom frailty ini.
Anda bisa menemukan dokter geriatri dan berkonsultasi online terkait frailty menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan penglihatan pada lansia merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Penyakit mata pada orang tua yang umum terjadi antara lain katarak dan glaukoma.
Terdapat beberapa perubahan fisik pada lansia yang akan dihadapi seiring bertambahnya usia, mulai dari jantung bekerja lebih keras, penglihatan mulai buram, hingga rapuhnya tulang.
Jangan mudah percaya mitos bahwa orang tua tidak boleh berolahraga. Pahami dulu mitos fakta berikut dan pilih olahraga untuk lansia yang aman.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved