logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Mengenal Epilepsi Fotosensitif yang Bisa Terjadi saat Nonton Film atau Main Game

open-summary

Epilepsi fotosintesis dapat kambuh saat menonton film atau bermain game dengan efek tertentu yang memiliki kilatan cahaya dalam intensitas dan frekuensi tinggi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kilatan atau kedipan lampu, warna tertentu, hingga pola warna cerah dan kontras yang tinggi.


close-summary

2023-03-27 20:05:31

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Kejang yang terjadi pada epilepsi fotosensitif dapat dipicu karena nonton film

Epilepsi fotosensitif dapat menyebabkan kejang saat nonton film tertentu

Table of Content

  • Penyebab epilepsi fotosensitif
  • Gejala epilepsi fotosensitif
  • Cara mengetahui epilepsi fotosensitif
  • Cara mengatasi epilepsi fotosensitif

Epilepsi fotosensitif adalah kondisi kejang yang dipicu oleh kilatan cahaya (flash) dan pola dengan kontras gelap-terang yang sangat tinggi serta mencolok. Penderita epilepsi fotosensitif bisa langsung mengalami kejang saat terpapar pemicunya.

Advertisement

Epilepsi fotosensitif umumnya terjadi saat paparan kilatan cahaya yang memiliki intensitas tinggi dan berada dalam rentang frekuensi tertentu. Kondisi ini juga dapat kambuh saat penderitanya berselancar di internet karena sering kali berkaitan dengan penggunaan GIF dan video animasi.

Anak laki-laki lebih rentan mengalami kejang akibat epilepsi fotosensitif karena mereka umumnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk main game, yang notabene merupakan salah satu penyebab kejang fotosensitif paling umum.

Penyebab epilepsi fotosensitif

Penderita epilepsi memiliki gangguan pada aktivitas listrik di otaknya sehingga menyebabkan terjadinya kejang secara berulang. Kondisi ini terjadi karena kelainan pada jaringan kelistrikan di otak dan/atau ketidakseimbangan zat kimia pembawa pesan di otak (neurotransmitter).

Sejumlah aspek yang berkaitan dengan peningkatkan risiko epilepsi fotosensitif, di antaranya:

  • Genetik
  • Penderita epilepsi umum ataupun epilepsi tertentu
  • Anak-anak dan remaja, khususnya rentang usia 7- 19 tahun
  • Anak perempuan cenderung mengembangkan epilepsi fotosensitif.
  • Anak laki-laki cenderung mengalami kejang lebih banyak (lebih sering kambuh).

Sementara itu, berikut adalah beberapa pemicu kejang yang paling umum dalam epilepsi fotosensitif.

  • Kilatan lampu
  • Kedipan lampu
  • Warna tertentu
  • Pola warna cerah dan kontras yang tinggi
  • Kilatan cahaya putih yang diikuti oleh kegelapan
  • Melihat efek dengan latar belakang hitam, misalnya menonton TV di ruangan gelap
  • Gambar berefek yang memenuhi bidang penglihatan
  • Kelelahan atau stres.

Pemicu kejang pada epilepsi fotosensitif bisa berbeda satu sama lain. Namun, pemicu kejang yang dianggap paling umum adalah kedipan cahaya antara frekuensi 3-30 kedipan per detik (Hertz).

Gejala epilepsi fotosensitif

Penderita epilepsi fotosensitif biasanya mengalami kejang tonik-klonik umum, atau dikenal dengan kejang konvulsi. Kondisi ini dapat berlangsung maksimal selama lima menit dengan gejala-gejala berikut ini.

  • Kehilangan kesadaran dan jatuh
  • Kontraksi otot dan tubuh kaku
  • Anggota badan dapat tersentak atau berkedut
  • Terjadi perubahan pola pernapasan
  • Menangis
  • Menggigit lidah dan bagian dalam pipi
  • Hilangnya kontrol kandung kemih.

Setelah kejang selesai, seseorang mungkin dapat mengalami sakit kepala, kebingungan, lelah, serta kehilangan ingatan dalam waktu singkat. Namun, kesadarannya dapat kembali secara perlahan-lahan.

Waktu pemulihan epilepsi fotosensitif dapat bervariasi bagi setiap penderitanya. Sebagian mungkin dapat segera kembali beraktivitas normal setelah kejang selesai, tapi sebagian lainnya dapat memerlukan waktu istirahat selama beberapa saat.

Jika orang-orang di sekitar Anda mengalami kejang fotosensitif, berikut adalah langkah-langkah yang bisa membantunya:

  • Singkirkan benda apa pun yang mungkin terhantam selama kejang.
  • Segera miringkan posisi orang tersebut ke samping untuk mencegah tersedak.
  • Kendurkan pakaian ketat di sekitar leher.
  • Berikan bantal kepala.
  • Jaga agar jalan napasnya tetap terbuka. Anda dapat memegang rahang dengan lembut, lalu miringkan kepala ke belakang jika diperlukan.
  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut orang yang mengalami kejang karena dapat menyebabkan tersedak.
  • Jangan membatasi pergerakan orang yang sedang kejang.
  • Temani sampai kejang berlalu atau petugas kesehatan darurat tiba.

Baca Juga

  • Tips Menghadapi Epilepsi pada Bayi untuk Orang Tua
  • 7 Artis yang Menderita Epilepsi, Ada Aktor Asal Indonesia!
  • Efek Ekstasi Dapat Menurunkan Kemampuan Berkendara Secara Signifikan

Cara mengetahui epilepsi fotosensitif

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sensitif terhadap lampu flash atau pola fotosensitif tertentu, sampai kemudian tiba-tiba mengalami kejang. Mereka biasanya tidak mengembangkan kejang secara spontan, hanya kejang yang dipicu kondisi cahaya tertentu.

Di sisi lain, ada pula sebagian orang yang kerap merasa terganggu oleh paparan cahaya dan mengembangkan gejala, seperti pusing, sakit kepala, mual, dan lain sebagainya, tetapi sama sekali tidak mengalami kejang. Dalam kasus ini, mereka tidak diangggap menderita epilepsi fotosensitif.

Jika Anda sering merasa terganggu oleh kilatan cahaya atau efek cahaya tertentu, sebaiknya konsultasikan hal tersebut dengan dokter. Anda mungkin perlu menjalani tes menggunakan elektroensefalogram (EEG) untuk memantau aktivitas listrik otak dalam berbagai kondisi. Ini adalah tes yang dilakukan secara rutin pada kebanyakan orang dengan epilepsi.

Cara mengatasi epilepsi fotosensitif

Obat antiepilepsi
Konsumsi obat antiepilepsi dapat membantu mengurangi frekuensi kejang

Epilepsi fotosensitif adalah gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan dengan obat. Namun, penyakit ini biasanya merespons dengan baik obat antiepilepsi yang dapat mengatasi kejang secara umum. Penggunaan obat antiepilepsi ini dapat mengurangi frekuensi kejang yang terjadi.

Penderita epilepsi fotosensitif juga dapat mengurangi kemungkinan kejang dengan menghindari paparan pemicu kejang. Jika tidak sengaja terpapar pemicunya, tutup salah satu mata sepenuhnya dan jauhkan kepala Anda dari pemicunya.

Cara tersebut juga dapat dilakukan oleh orang yang fotosensitif walaupun tidak epilepsi. Sementara itu, menutup kedua mata atau memalingkan mata ke arah lain tidak akan membantu menghindari masalah ini.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

kejangepilepsi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved