Bek kanan andalan Timnas Indonesia U-16 itu meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta pada Kamis (31/10) karena penyakit ensefalitis dan hipoalbuminemia. Seperti apa gejalanya?
2023-03-02 20:22:27
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Diketahui, Alfin Lestaluhu menjadi salah satu korban gempa yang menimpa Ambon beberapa waktu lalu. (Foto: IG: bimasakti230176)
Table of Content
Kabar duka tengah menyelimuti masyarakat Indonesia. Salah satu pemain sepak bola kebanggaan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu, dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit ensefalitis (radang otak) dengan hipoalbuminemia.
Advertisement
Pemain bernomor punggung 2 yang berposisi sebagai bek kanan itu tutup usia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pada Kamis (31/10). Sebelum jatuh sakit, Alfin menjadi salah satu korban bencana alam gempa di Ambon pada 26 September lalu.
Dianggap sebagai pemain andalan pelatih Bima Sakti di timnas, tentu saja kepergiannya membawa kesedihan yang mendalam bagi masyarakat pecinta sepak bola Indonesia.
Ensefalitis adalah peradangan jaringan otak. Penyebab paling umum dari ensefalitis ialah infeksi virus. Pada beberapa kasus langka, ensefalitis juga disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Ada dua jenis ensefalitis, yakni primer dan sekunder. ensefalitis primer terjadi saat virus menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang secara langsung. Sementara itu pada ensefalitis sekunder, infeksinya dimulai di area tubuh lainnya, dan kemudian menyebar ke otak.
Ensefalitis adalah penyakit yang jarang terjadi, tapi sangat serius karena mengancam nyawa.
Gejala ensefalitis bisa dibagi menjadi dua, yakni yang ringan hingga parah. Beberapa gejala ringan dari ensefalitis meliputi:
Sementara itu, gejala parah penyakit ini berupa:
Bayi dan anak kecil memiliki gejala yang berbeda. Jika anak Anda mengalami gejala seperti muntah-muntah, fontanel (ubun-ubun) menonjol, sering menangis, tubuh kaku hingga nafsu makan yang buruk, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Penyebab ensefalitis yang paling umum ialah virus herpes simplex. Virus ini “melaju” dari saraf ke dalam kulit. Infeksi virus herpes simplex mampu menyebabkan luka lepuhan di sekitar bibir. Dalam kasus yang sangat langka, virus herpes simplex bisa masuk ke otak.
Ensefalitis ini biasanya memengaruhi lobus temporal, yaitu bagian otak yang mengendalikan ingatan, hingga kemampuan berbicara. Lobus frontal, yang mengendalikan emosi dan perilaku seseorang, juga bisa terdampak ensefalitis.
Ensefalitis yang disebabkan oleh herpes bisa sangat berbahaya, bahkan mampu mengakibatkan kerusakan otak parah dan kematian.
Beberapa virus dan penyakit yang mampu menyebabkan ensefalitis adalah:
Sebagai orangtua, Anda bisa mencegah timbulnya ensefalitis pada anak dengan cara memberikan vaksin. Sebab, ada beberapa virus yang sering menyerang anak kecil, dan bisa menyebabkan ensefalitis, seperti cacar air, campak dan rubella.
Selain itu, ensefalitis juga bisa disebabkan oleh virus yang dibawa oleh serangga, yakni arbovirus.
Ensefalitis yang disebabkan oleh virus herpes, dapat diobati dengan obat antivirus. Namun, pengobatan ini tidak akan mampu mengatasi ensefalitis yang terjadi karena virus lain.
Biasanya, perawatan akan dilakukan untuk meringankan gejala yang muncul. Beberapa perawatan itu meliputi:
Penderita ensefalitis harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat inap, apalagi jika kejang-kejang atau mengalami pembengkakan otak.
Perawatan ensefalitis harus dilakukan dengan sangat intensif, karena ada komplikasi yang bisa timbul, jika perawatannya tidak baik. Beberapa komplikasi seperti hilang ingatan, epilepsi, koma, sulit bernapas, bahkan kematian bisa terjadi.
Selain ensefalitis, Alfin dikabarkan juga mengidap penyakit hipoalbuminemia. Penyakit ini bisa muncul dalam diri seseorang, jika tingkatan albumin dalam darah rendah. Kondisi ini sangat berbahaya, sebab albumin adalah protein darah yang memproduksi sebagian besar plasma darah.
Ada beberapa penyebab hipoalbuminemia, seperti gagal hati, gagal jantung, kerusakan pada ginjal, hilangnya enteropati pada protein, hingga malnutrisi.
Biasanya, hipoalbuminemia dapat diobati denganmenaikan kadar albumin dalam darah seseorang. Seperti menyuntikkan albumin misalnya.
Perawatan lain untuk kondisi hipoalbuminemia meliputi:
Sama seperti ensefalitis, hipoalbuminemia juga punya beberapa gejala berupa muntah-muntah, diare, rambut yang menipis, kulit kering dan gatal-gatal, mudah letih hingga pembengkakan kaki atau tangan.
Mengonsumsi daging sapi, susu, telur, ikan dan yogurt, dapat meningkatkan kadar albumin dalam tubuh.
Baca Juga
Ensefalitis dan hipoalbuminemia ialah dua penyakit serius yang bisa mengancam nyawa. Maka dari itu, segeralah ubah gaya hidup yang bisa membuat tubuh rentan terhadap kedua penyakit tersebut.
Jika gejala-gejala di atas timbul, jangan buang waktu, segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Warna kulit pucat bisa disebabkan oleh anemia, kurang sinar matahari, hingga merasa takut. Kondisi ini bisa terjadi pada wajah, bibir, hingga anggota tubuh lainnya.
Kepala terasa berat jangan disepelekan karena bisa jadi ada berbagai macam kondisi yang bisa menyebabkannya, mulai dari otot tegang atau masalah kesehatan serius. Bagaimana mengatasinya?
Mulut kering saat bangun pagi adalah hal yang mengganggu. Jika hal ini sering terjadi, maka jadi tanda adanya gangguan kesehatan. Beberapa penyebab mulut kering saat bangun tidur adalah diabetes, tanda penuaan, penyakit Alzheimer, hingga kebiasaan bernapas dengan mulut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved