logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Bisa Picu Kematian, Ini Efek Kokain yang Berbahaya untuk Kesehatan

open-summary

Kokain adalah termasuk salah satu obat berjenis narkotika yang berasal dari tumbuhan coca (Erythroxylum coca). Obat ini biasanya dijual secara ilegal dalam bentuk bubuk kristal putih.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

15 Feb 2020

Kokain adalah obat yang berasal dari tumbuhan coca

Efek kokain pada tubuh bisa langsung terjadi meski baru pertama kali memakai

Table of Content

  • Efek kokain di tubuh bisa timbul karena hal ini
  • Efek kokain bisa langsung muncul pada penggunaan pertama
  • Efek kokain pada ibu hamil
  • Efek kokain dalam jangka pendek
  • Efek kokain dalam jangka panjang

Memang, tidak ada hal positif yang bisa terjadi akibat kecanduan narkoba, termasuk kokain. Selain bisa mengganggu kehidupan secara sosial, penggunaan obat-obatan terlarang juga bisa menghancurkan tubuh Anda. Bahkan efeknya pada tubuh akan langsung terasa begitu pertama kali Anda menggunakannya.

Advertisement

Melihat fakta tersebut, tentu istilah hanya coba-coba tidak bisa digunakan dalam hal penggunaan kokain. Efek narkoba jenis narkotika ini juga bisa terasa dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tidak hanya fisik, obat terlarang ini juga lama-kelamaan akan merusak kesehatan mental Anda.

Efek kokain di tubuh bisa timbul karena hal ini

Kokain adalah obat yang berasal dari tumbuhan coca (Erythroxylum coca) yang berasal dari Amerika selatan. Obat ini biasanya dijual secara ilegal dalam bentuk bubuk kristal putih. Tumbuhan yang menjadi bahan bakunya bersifat stimulan. Artinya, saat dikonsumsi, penggunanya akan merasakan suntikan stimulasi secara besar, sehingga membuatnya merasa lebih berstamina dan muncul euforia.

Zaman dahulu kala, sebelum ada obat bius, narkotika ini digunakan oleh dokter sebagai obat pereda rasa sakit. Namun saat ini, kokain tidak lagi digunakan untuk indikasi medis apapun karena efeknya jauh lebih berbahaya dari manfaat yang bisa didapatkan.

Saat masuk ke dalam tubuh, narkotika ini menyebabkan produksi dopamin di tubuh jadi meningkat drastis. Dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter di tubuh yang berhubungan dengan rasa kenikmatan dan kesenangan.

Penumpukan dopamin di otak inilah yang menjadi awal mula keburukan penggunaan kokain. Sebab, saat digunakan terus-menerus tubuh akan mulai membiasakan diri dihujani oleh dopamin yang bisa memberikan rasa senang dan euforia.

Akibatnya, saat dopamin dalam jumlah banyak tersebut tidak terpenuhi, tubuh akan mulai merasakan ngidam. Jika berhubungan dengan penggunaan narkoba, kondisi sakau bisa muncul. Penggunaan narkotika ini lalu akan mengubah susunan kimiawi di otak, sehingga membuat kecanduan.

Baca Juga

  • Ini Manfaat Terapi Fetal Alcohol Syndrome akibat Konsumsi Alkohol Ibu Hamil
  • Mengenal Manfaat Ganja Medis bagi Kesehatan Beserta Efek Sampingnya
  • Shisha Dianggap Lebih Bahaya Dibandingkan Rokok, Bagaimana Penjelasannya?

Efek kokain bisa langsung muncul pada penggunaan pertama

Efek pemakaian bahan yang digolongkan sebagai NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) ini bisa langsung terasa sejak penggunaan pertama. Sebab, obat ini langsung menyerang sistem saraf pusat. Berikut ini efek samping yang sering terjadi pada penggunaan pertama.

  • Mimisan
  • Sesak napas
  • Irama jantung tidak teratur
  • Nyeri dada
  • Insomnia
  • Impotensi
  • Tremor
  • Sakit kepala
  • Kram perut
  • Mual
  • Diare
  • Penurunan tekanan darah yang ekstrim
  • Paranoid
  • Cemas dan gelisah
  • Kejang
  • Tubuh terasa kaku

Meski jarang terjadi, kejadian kematian setelah penggunaan kokain untuk pertama kali juga pernah dilaporkan. Hal ini bisa terjadi karena narkotika ini berisiko memicu terjadinya serangan jantung atau kejang.

Efek kokain pada ibu hamil

Penyalahgunaan kokain selama kehamilan akan mendatangkan dampak buruk bukan hanya pada ibu hamil, tapi juga bagi janin di dalam kandungan. Sebab, narkotika ini yang masuk ke tubuh bisa menembus plasenta dan mengganggu pembentukan jantung pada janin. Hal ini bisa memicu keguguran, kelahiran prematur, serta penyakit jantung bawaan pada bayi.

Kokain juga bisa memengaruhi saraf dan kadar dopamin di otak ibu, bahkan setelah melahirkan dan menyebabkan ibu lebih rentan terkena gejala postpartum, seperti:

Ibu hamil yang menggunakan narkotika inidan menghentikan adiksinya pada trimester pertama kehamilan, maka risiko efek sampingnya akan menurun. Hal ini meningkatkan potensi bayi lahir dalam keadaan sehat.

Efek kokain dalam jangka pendek

Penggunaan kokain dalam jangka pendek dapat menimbulkan peningkatkan energi secara berlebihan. Kondisi ini seringkali disebut dengan high. Kokain juga bisa menimbulkan efek samping jangka pendek lainnya, seperti:

  • Menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, suara, dan cahaya
  • Rasa bahagia berlebihan
  • Mudah marah dan stres
  • Merasa paranoid
  • Berkurangnya nafsu makan

Efek kokain di atas, membuat beberapa orang merasa jadi lebih mudah menjalankan tugas atau pekerjaan mereka. Namun, sebagian besar justru merasa sebaliknya dan akan kesulitan untuk menjalani kehidupan sebagai manusia normal.

Apabila dalam satu pemakaian, kokain digunakan dengan jumlah yang banyak, maka bukanlah euforia yang didapat namun justru akan memicu penggunanya berperilaku aneh. Tidak jarang, penggunaan kokain menyebabkan seseorang jadi berperilaku kasar dan tidak diduga-duga.

Efek euforia kokain juga hanya akan bertahan sebentar, mulai dari hitungan menit hingga beberapa jam.

Efek kokain dalam jangka panjang

Penggunaan kokain dalam jangka panjang, bisa menyebabkan kerusakan di tubuh yang tidak bisa disembuhkan. Berikut ini efek kokain dalam jangka panjang yang bisa terjadi.

1. Kerusakan jantung

Masuknya kokain ke tubuh bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan detak jantung. Beberapa orang juga mengalami peningkatan tekanan darah. Hal inilah yang juga memicu perasaan stres, gangguan kecemasan, dan paranoia pada pengguna kokain.

Sementara itu dalam jangka panjang, kokain akan merusak jantung dengan cara:

  • Memicu terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke
  • Nyeri dada
  • Infark miokard atau kematian otot jantung akibat kurangnya suplai oksigen dalam darah.
  • Tekanan darah tinggi permanen
  • Takikardi atau jantung terus menerus berdetak dengan kencang
  • Aritmia atau detak jantung tidak teratur
    Serangan jantung merupakan penyebab utama kematian para pengguna kokain.

2. Kerusakan hidung

Menghirup kokain melalui hidung akan merusak jaringan yang ada di rongga hidung dan berujung pada kematian jaringan. Lama-kelamaan, kondisi ini akan menyebabkan struktur hidung menjadi hancur dan menyebabkan pengguna kokain sulit bernapas.

3. Kerusakan sistem pernapasan

Kokain yang dikonsumsi dengan cara dihisap seperti rokok, akan menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan atas. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuk kronis dan meningkatkan risiko terjadinya TBC, pneumonia, asma, ISPA, dan edema paru.

Bahkan, ada satu penyakit khas yang timbul akibat kerusakan pernapasan pada para pengguna kokain, yaitu crack lung atau kerusakan paru-paru pengguna kokain. Gejala kondisi ini antara lain:

  • Dahak berwarna hitam 
  • Batuk-batuk
  • Napas berbunyi
  • Sakit dada
  • Meningkatnya jumlah sel darah putih
  • Suhu tubuh naik

4. Kerusakan otak

Kokain juga bisa merusak otak dan menimbulkan berbagai gangguan seperti:

  • Stroke ringan
  • Kejang
  • Penyusutan otak atau atropi otak
  • Radang pembuluh darah di otak
  • Suhu badan meningkat drastis
  • Penurunan kemampuan otak dalam berbagai hal seperti kecerdasan hingga kemampuan motorik

5. Kerusakan sistem pencernaan

Penggunaan kokain jangka bisa menyebabkan kerusakan di sistem pencernaan, dengan membuat usus besar cedera dan meradang. Kondisi ini disebut sebagai kolitis iskemik dan berisiko mengakibatkan gangguan pencernaan serius bahkan kematian.

6. Kerusakan hati

Racun dari kokain yang masuk ke tubuh mau tidak mau harus disaring oleh hati. Penggunaan kokain berlebihan dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan kerja hati jadi semakin berat hingga rusak.

7. Kerusakan ginjal

Pada kondisi paling parahnya, penggunaan kokain bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal. Sebelumnya, obat terlarang ini akan menyebabkan kerusakan ginjal karena meningkatkan aliran darah secara siginifikan ke ginjal dan merusak otot yang ada di ginjal.

8. Lebih mudah tertular infeksi

Para pengguna kokain akan berisiko lebih tinggi tertular penyakit infeksi berbahaya seperti HIV dan hepatitis. Selain itu, karena obat ini menyababkan perubahan perilaku, maka penggunanya juga umumnya cenderung untuk melakukan hubungan seksual secara tidak aman, sehingga risiko terkena infeksi menular seksual pun akan meningkat.

Efek kokain baik dalam jangka pendek maupun panjang sama-sama bisa merusak tubuh. Dampak yang sudah terjadi, bisa saja tidak bisa disembuhkan dan akan merusak tubuh Anda selamanya. Sehingga, para pecandu harus segera menjalani rehabilitasi sebelum kerusakan yang terjadi di tubuh semakin parah.

Advertisement

kecanduan alkoholnarkobabahaya asap rokok

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved