logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Mengenal Conduct Disorder, Gangguan Perilaku pada Anak yang Harus Diwaspadai

open-summary

Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosional yang membuat anak berperilaku mengganggu, kasar, dan sulit mengikuti aturan. Gangguan ini bisa mempengaruhi kehidupan anak dan keluarga.


close-summary

2023-03-20 20:42:00

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Conduct disorder dapat ditandai dengan anak yang berperilaku kasar

Conduct disorder membuat anak menunjukkan perilaku yang kasar dan mengganggu

Table of Content

  • Apa itu conduct disorder?
  • Gejala conduct disorder
  • Penyebab conduct disorder
  • Pengobatan conduct disorder
  • Bagaimana jika conduct disorder tidak ditangani?

Apakah anak suka berkelahi, merusak barang, atau berperilaku kasar? Jika berbagai perilaku ini sering terjadi, bisa jadi ia mengalami conduct disorder. Gangguan tersebut dapat menyebabkan anak berperilaku tidak sebagaimana mestinya.

Advertisement

Anak dengan conduct disorder sering kali dipandang sebagai anak nakal, alih-alih mengalami penyakit mental. Kondisi ini sering kali membuat anak tidak mendapatkan penanganan sehingga gangguan perilaku yang dialaminya semakin berkembang.

Apa itu conduct disorder?

Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosional serius yang membuat anak menunjukkan pola perilaku mengganggu, kasar, serta sulit mengikuti aturan. Ia kurang memiliki rasa empati dan tidak peduli dengan keadaan orang lain.

Gangguan emosi dan perilaku ini dapat berlangsung lama ataupun berulang, bertentangan dengan norma perilaku, bahkan mengganggu kehidupan sehari-hari anak dan keluarga. Gejala conduct disorder pada anak umumnya muncul sebelum usia 10 tahun. 

Sementara itu, anak remaja dapat mengalaminya setelah usia 10 tahun. Jika dimulai pada masa kanak-kanak, tidak sedikit kasus yang menimbulkan efek jangka panjang hingga remaja atau bahkan dewasa. 

Selain arti conduct disorder, Anda juga harus mengenali berbagai gejala dan cara mengatasinya supaya masalah ini bisa segera ditangani.

Gejala conduct disorder

Conduct disorder terbagi dalam tiga tingkatan, yakni ringan, sedang, dan berat. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM) IV, seorang anak dikatakan mengalami conduct disorder jika menunjukkan tiga gejala spesifik selama sekurang-kurangnya 12 bulan dan paling tidak satu gejala muncul selama lebih dari enam bulan terakhir. 

anak berperilaku kasar pada orang lain
Anak dengan conduct disorder kasar terhadap orang lain

Berikut adalah gejala-gejala conduct disorder yang bisa dikenali.

  • Kasar terhadap orang lain atau binatang
  • Merusak barang-barang
  • Suka berbohong atau mencuri
  • Kerap melanggar aturan
  • Suka mengintimidasi orang lain
  • Suka berkelahi
  • Menyulut pertengkaran
  • Bolos dari sekolah
  • Mudah marah dan kehilangan mood
  • Suka mengganggu orang lain
  • Memiliki harga diri yang rendah
  • Pendengki dan mudah tersinggung
  • Suka menyalahkan orang lain.

Penyebab conduct disorder

Penyebab conduct disorder tidak diketahui secara pasti, tapi faktor biologis, genetik, lingkungan, psikologis, dan sosial dipercaya memiliki peran dalam menyebabkannya.

  • Faktor genetik

Sebagian anak dengan conduct disorder memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit mental, termasuk gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, atau gangguan penggunaan zat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kasus conduct disorder kemungkinan diturunkan.

  • Faktor biologis

Conduct disorder dikaitkan dengan area tertentu pada otak yang terlibat dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, dan emosi. Jika lintasan sel saraf di sepanjang area otak ini tidak berfungsi dengan baik, maka gejala bisa muncul. 

Selain itu, anak dengan conduct disorder juga bisa memiliki gangguan mental lain, seperti ADHD, gangguan belajar, depresi, atau gangguan kecemasan, yang dapat memicu gejala conduct disorder pada anak.

  • Faktor lingkungan

anak dihukum oleh orangtua
Pendisiplinan dengan cara yang salah bisa memicu conduct disorder

Kehidupan atau fungsi keluarga yang tidak berjalan dengan baik, penganiayaan di masa kanak-kanak, pengalaman traumatis, pendisiplinan dengan cara yang salah, dan penyalahgunaan zat dalam keluarga, juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan conduct disorder

  • Faktor psikologis

Selanjutnya, penyebab conduct disorder adalah faktor psikologis. Anak yang memiliki masalah dengan kesadaran moral, termasuk rendahnya rasa bersalah atau penyesalan dan kurangnya proses berpikir, juga dipercaya dapat memicu conduct disorder pada anak.

  • Faktor sosial

Risiko conduct disorder juga bisa meningkat apabila anak merasa memiliki status sosial ekonomi yang rendah dan tidak diterima oleh teman sebaya.

Kelainan perilaku dan emosi ini dapat mempengaruhi kehidupan anak. Ia mungkin menjadi lebih sering dihukum guru, putus sekolah, sulit mendapatkan teman, tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarga, bahkan mendapat sanksi karena melanggar aturan.

Pengobatan conduct disorder

Jika Anda khawatir terjadi gangguan emosi pada anak, sebaiknya bawa ke psikolog atau psikiater untuk mendapat penanganan yang tepat. 

Pengobatan conduct disorder umumnya dilakukan dengan:

  • Obat-obatan

Walaupun tidak ada obat yang digunakan secara khusus untuk mengobati conduct disorder, terkadang dokter dapat meresepkan obat untuk mengendalikan gejala atau mengatasi penyakit mental yang mendasarinya.

  • Psikoterapi

Psikoterapi membantu anak belajar mengekspresikan dan mengendalikan emosi dengan cara yang tepat. Anak akan dilatih mempelajari keterampilan baru, seperti memecahkan masalah, meredam amarah, dan mengontrol impuls.

  • Terapi keluarga

Dalam pengobatan ini, orangtua dan anggota keluarga lainnya menghadiri terapi bersama anak. Terapi keluarga akan meningkatkan hubungan anak dengan keluarga dan interaksi di dalamnya.

Bagaimana jika conduct disorder tidak ditangani?

Conduct disorder adalah gangguan perilaku yang perlu segera ditangani. Jika tidak mendapatkan penanganan, anak atau remaja yang jadi penderitanya berisiko mengalami gangguan mental lain, seperti gangguan kepribadian antisosial, gangguan suasana hati, atau gangguan kecemasan.

Selain itu, risiko bahaya conduct disorder adalah anak mengalami putus sekolah, melakukan penyalahgunaan zat atau obat-obatan, mencederai orang lain dengan kekerasan yang dilakukannya, hingga terlibat masalah hukum.

Supaya gangguan ini tidak semakin berkembang, anak harus mendapat penanganan dengan segera. Jadi, waspadai tanda-tanda conduct disorder pada anak sedini mungkin.

Apabila Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah conduct disorder, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. 

Advertisement

gangguan mentalanak nakalcara mendidik anak

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved